Kisah Wahadi, penjual burger berusia 81 tahun di Jalan Kaliurang, Sleman - WisataHits
Yogyakarta

Kisah Wahadi, penjual burger berusia 81 tahun di Jalan Kaliurang, Sleman

Kisah Wahadi, penjual burger berusia 81 tahun di Jalan Kaliurang, Sleman

sleman

Dia sudah berusia 81 tahun. Namun, Wahadi masih berharap bisa menjual hamburger di Jalan Kaliurang, Sleman. Dia mendorong gerobaknya sendiri. Hamburger buatan tangan mereka juga lezat.

Siang tadi di pinggir Jalan Kaliurang Km 6.2, Rabu (18/1), Wahadi terlihat beristirahat di belakang gerobak dorongnya. Dia duduk tertutup.

Namun setiap kali ada pembeli, bapak tua itu melayani dengan cepat dengan senyum ramah. Tangannya yang keriput masih lincah menyajikan hamburger. Ada dua burger yang bisa dipilih, dengan telur atau tanpa telur.

Burger Wahadi matang merata, lengkap dengan irisan tomat, bawang bombay, dan acar di dalamnya. Sore itu ia melayani tujuh pembeli sekaligus yang siap mengantre.

Wahadi telah menjual hamburger sejak tahun 2004. Awalnya, ia berurusan dengan perhiasan turis seperti handuk pantai, kipas angin, dan hiasan dinding. Akibat krisis mata uang (Krismon) pada tahun 1998, usahanya bangkrut.

Wahadi (81), penjual burger di Jalan Kaliurang, Sleman, Rabu (18/01/2023).Wahadi (81), penjual burger di Jalan Kaliurang, Sleman, Rabu (18/01/2023). Foto: Anggah/Jateng Kedua

Baca juga:

Korban penganiayaan di Gunungkidul tidak ditanggung JKN, ORI DIY turun tangan

“Saya dagang (burger) baru umur 18 tahun. Dak Katek untuk pertanian (tidak ada lahan untuk bercocok tanam). Setelah krisis keuangan, sulit mencari pekerjaan, tidak ada lowongan di mana pun, kebetulan tinggal di sini tahun 2004,” kata Wahadi saat mengecek di Jalan Kaliurang Km 6.2, Purwosari, Rabu.Siduadi, Mlati , Sleman, ditemui (18-01-2023).

Tak hanya suaranya yang masih nyaring, ingatan Wahadi masih kuat di usia delapan tahun. Pada tahun 2004 ia diterima sebagai tiler. Karena dianggap tua, Wahadi dipulangkan.

“Saya datang ke Wonogiri mencari pekerjaan, saya ingin menjemur genteng, tapi ya, tahun 2004 saya terlihat tua, sudah 60 tahun, jadi saya dipulangkan. Saya disuruh pulang dan diberi uang tunai 50.000 dan beras plus memberi saya pulang. Saya tidak bekerja, padahal kesepakatannya adalah mengeringkan ubin yang sudah dipres,” kenang Wahadi.

Singkat cerita, setelah melamar ke banyak posisi, Wahadi akhirnya diterima bekerja di Burger Dinar.

“Waktu itu saya juga ke kantor Bupati, minta jalan dibersihkan atau apa, tidak ada jawaban. Aku sudah mencarinya lagi. Ada (satu lowongan) di Condong Catur, juga roti, tapi saya disuruh menyewa di dekatnya. Ya, akhirnya gagal, tidak ada uang untuk kontrak. Toh, saya sudah stuck di sini (sejak) 2004,” kata Wahadi.

Baca juga:

Kisah kapal keruk berumur 7 tahun yang terjebak di danau Kebun Buah Mangunan, Bantul

Sejak saat itu, Wahadi berprofesi sebagai penjual burger. Kini Wahadi tinggal di sekitar Jalan Kaliurang Km 12 Pedak, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman.

Setiap hari, dari pagi hingga sore, ia menempuh jarak 12 kilometer sambil mendorong gerobaknya. Pagi hari ia mondar-mandir di Jalan Kaliurang Km 10 hingga sekitar pukul 08.00 WIB.

Selengkapnya di halaman berikutnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button