Kisah mantan jurnalis yang membawa Tejoasri Lamongan di dua level menjadi desa mandiri - WisataHits
Jawa Tengah

Kisah mantan jurnalis yang membawa Tejoasri Lamongan di dua level menjadi desa mandiri

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Lompatan besar dilakukan oleh Yusuf Bakhtiar, Kepala Desa Tejoasri, Lamongan.

Yusuf berhasil mengangkat gelar Tejoasri dari status desa berkembang desa mandiri. Pencapaian ini melompati gelar Desa Lanjutan atau naik dua tingkat.

Prestasi ini diraih Yusuf selama tiga tahun kepemimpinannya di Desa Tejoasri. Mantan jurnalis TV itu dilantik sebagai kepala desa Tejoasri pada 7 November 2019.

“Ada tiga desa yang semula berstatus desa pembangunan dan langsung mandiri, yakni Desa Tejoasri, Kecamatan Laren, Desa Parengan, Kecamatan Maduran dan Desa Mertani, Kabupaten Karanggeneng. Semoga ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa,” kata Yusuf, Rabu (11 September 2022).

Selama tiga tahun menjalankan Tejoasri, banyak inovasi Yusuf membawa nama desa Tejoasri menjadi perhatian nasional. Tejoasri yang selama ini dikenal sebagai desa agraris berpotensi menjadi desa wisata. Ia juga memberdayakan para pemuda desa untuk mendapatkan pelatihan tentang media digital, khususnya media sosial.

Inovasi Yusuf juga visioner. Ini menggunakan sungai Bengawan Solo yang mengelilingi desa Tejoasri sebagai fasilitas wisata. Ia menggagas festival dayung tradisional dan peragaan busana di atas perahu yang diikuti warga dari 4 dusun. Uniknya, acara ini juga dimeriahkan oleh musik dari disc jockey profesional dari Surabaya.

Baca Juga: Desa Wisata Kabupaten Kediri Raih Penghargaan di Festival Dewi Cemara

“Dulu Tejoasri sering banjir karena dikelilingi Sungai Bengawan Solo. Namun sejak pemerintah membangun Bengawan Solo di sisi utara desa, tidak ada lagi banjir. Panen bisa dilakukan tiga kali setahun. Bahkan aliran sungai Bengawan Solo yang mati bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar selain untuk fungsi irigasi,” tambah Bendahara MWC NU, Kecamatan Laren.

Sejumlah inovasi yang dilakukan Yusuf dalam menjalankan Desa Tejoasri telah diakui oleh Forum Wartawan Nahdliyin. Ia dinobatkan sebagai Tokoh Muda Inspiratif Nahdliyin Jawa Timur 2022 bersama 11 tokoh lainnya.

Pria lulusan Diklat Banser tahun 2021 ini mengaku kaget dan tidak menyangka mendapat pengakuan dari Forum Jurnalis Nahdliyin (FJN). Baginya, apa yang dilakukan selama ini merupakan bentuk pengabdian sebagai putra asli Tejoasri.

“Pengakuan ini terasa istimewa karena bertepatan dengan tiga tahun saya memimpin Desa Tejoasri. Insya Allah ini menjadi motivasi saya untuk menjadi lebih baik lagi bagi masyarakat Desa Tejoasri,” pungkas kader muda NU itu.

Sementara itu, Muhamad Didi Rosadi, koordinator FJN, mengatakan apa yang dilakukan Yusuf Bachtiar sangat menginspirasi. Ia yang sudah lama meninggalkan desa Tejoasri, memutuskan untuk kembali ke desa. Padahal, saat itu ia sudah berada di zona nyaman dan memiliki pekerjaan tetap di kota Surabaya.

“Sebagai kepala desa muda, Yusuf Bachtiar juga membawa banyak inovasi ke desa Tejoasri. Beliau juga memberikan pembinaan kepada generasi muda sekaligus perayaan di GP Ansor dan MWC NU Laren. Jadi teman-teman FJN harus mengapresiasi Yusuf,” pungkas pria yang akrab disapa Diday ini.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribuJatim.com

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button