Kesehatan Masyarakat Wisata Monkey Forest Nepa Banyuates Rusak Berat Menurut Tanggapan Disporabudpar Sampang
SAMPANG, koranmadura.com – Keberadaan fasilitas umum (fasum) di wisata alam Monkey Forest Nepa, Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang seolah terabaikan.
“Bangunan ini digunakan untuk rekreasi dan sholat pengunjung. Bangunannya baru dibangun dua tahun lalu, tapi sekarang sudah rusak, apalagi kalau dirusak kera,” kata salah satu penjual minuman di sebuah kios di Monkey Nepa Forest.
Menurut pantauan zeitungmadura.com, beberapa fasilitas umum di kawasan wisata alam Monkey Forest Nepa tampak tidak berfungsi, bahkan jembatan dan sejumlah fasilitas lainnya rusak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sampang Marnilem membenarkan sejumlah fasilitas di tempat wisata Monkey Forest Nepa rusak.
“Memang banyak bangunan di wisata Monkey Forest Nepa yang rusak,” katanya, Jumat, 19 Agustus 2022.
Menurutnya, dalam hal ini urusan desa diserahkan kepada desa. Hal ini dikarenakan keberadaan wisata Monkey Forest Nepa tidak lagi memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Selama ini wisata Nepa Monkey Forest tidak lagi membayar PAD karena tidak lagi menghasilkan PAD. Makanya kami serahkan pengelolaannya ke desa,” ujarnya.
Dalam serah terima pengelolaan wisata di Nepa Monkey Forest, Marnilem mengaku pengembangan pengelolaan wisata harus dikelola sepenuhnya oleh desa dan warga sekitar, seperti: B. Wisata Pantai Lon Malang Kecamatan Sokobanah. Menurutnya, pengembangan objek wisata bisa dilakukan dengan bantuan Dana Desa (DD).
“Kemudian pengembangan wisata di Nepa Monkey Forest akan menjadi pemasukan bagi desa. Kami berharap desa bisa mandiri mengembangkan wisata di Nepa Monkey Forest dengan mengoptimalkannya melalui DD, seperti pengelolaan wisata pantai Lon Malang di Sokobanah,” ujarnya. (MUHLIS/DIK)
Source: www.koranmadura.com
