Kerjasama BUMN dan Jepang digalakkan di 3 sektor ini - WisataHits
Yogyakarta

Kerjasama BUMN dan Jepang digalakkan di 3 sektor ini

Harianjogja.com, JOGJA — Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengatakan BUMN bertekad memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi dengan Jepang.

Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Tokyo, Jepang, Rabu (27/7/2022).

“Selama ini Jepang menjadi mitra strategis BUMN, baik melalui program dari toko ke toko tetap pemerintah ke pemerintahkata Erick saat mendampingi kunjungan kerja Presiden ke Jepang, Rabu.

BACA JUGA: Erick Thohir: China setuju beli produk pertanian Indonesia

Erick menyampaikan, kerja sama BUMN dengan Jepang erat kaitannya dengan sektor-sektor penting dalam mewujudkan energi, kesehatan, dan ketahanan pangan.

Erick mengatakan tiga sektor yang menjadi inti kerja sama BUMN dengan Jepang adalah kerja sama energi baru dan terbarukan (EBT), industri kesehatan, dan pengembangan industri perikanan.

Erick mengatakan BUMN siap memperluas kemitraan dengan Jepang di sektor pengembangan EBT. Menurut Erick, pengembangan energi terbarukan merupakan suatu keharusan, mengingat kebutuhan energi bersih Indonesia masih sangat besar dan pemerintah telah berkomitmen untuk mencapai net-zero emisi pada tahun 2060 dan emisi gas rumah kaca berdasarkan set nasional Reduce kontribusi (NDC) menjadi 29% pada tahun 2030.

“Ada PLN dan Pertamina yang telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan perusahaan asing untuk memproduksi EBT, dan kami ingin meningkatkan kerjasama dengan Jepang untuk mempercepat EBT,” lanjut Erick.

Erick juga menjajaki kerjasama di bidang kesehatan. Badan Usaha Milik Negara, kata Erick, membuka diri terhadap investasi Jepang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sanur, Bali.

Dengan zona ekonomi kesehatan khusus ini, Bali menjadi satu Pusat Wisata Kesehatan atau pusat pariwisata kesehatan dan kebugaran di Indonesia. Menurut Erick, pasar wisata kesehatan Indonesia sangat besar. Erick mengatakan sekitar 600.000 orang Indonesia telah berobat ke luar negeri.

“Selama pandemi, jumlah orang Indonesia yang berobat ke luar negeri tentu akan berkurang. Ini harus menjadi dorongan bagi kami untuk menyiapkan semua fasilitas rumah sakit berskala internasional yang sesuai dengan destinasi wisata medis,” kata Erick.

BACA JUGA: Pembaruan tentang perang antara Rusia dan Ukraina: Ukraina memilih untuk melarikan diri ke Rusia

Erick mengatakan dia mengundang perusahaan kesehatan Jepang, Mitsui Healthcare, untuk berinvestasi di situs seluas 41 hektar itu.

Erick meyakinkan Mitsui dan investor Jepang lainnya bahwa KEK Sanur memiliki potensi yang tidak kalah besar dengan negara tetangga. Erick mengatakan, Kawasan Ekonomi Khusus Sanur tidak hanya akan berlokasi di destinasi wisata unggulan dunia, tetapi juga akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung, seperti: taman ramah lingkunganArea komersial, sekolah dan hotel.

Dari segi lokasi, fasilitas dan kemudahan regulasi tentunya akan menambah daya tarik tersendiri bagi investor Jepang untuk berinvestasi di KEK Sanur, lanjut Erick.

Erick juga mengkaji kerjasama pembangunan di sektor perikanan. Mantan Presiden Inter Milan itu mengatakan, BUMN sedang menciptakan ekosistem perikanan yang terintegrasi.

Model ekosistem ini digunakan dari hulu hingga hilir oleh berbagai BUMN hingga nelayan, mulai dari dukungan finansial, akses BBM, dukungan, asuransi dan pencatatan hasil tangkapan nelayan.

Erick berharap pola ekosistem perikanan terpadu tidak hanya meningkatkan produktivitas perikanan, tetapi yang terpenting meningkatkan kesejahteraan nelayan dan keluarganya.

“Tiga pilar kerja sama ini bukan hanya BUMN yang berhasil menarik investasi dari Jepang, tetapi yang terpenting adalah sejalan dengan tujuan BUMN untuk mendorong sumber daya alam yang melimpah, sumber pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi kita. orang,” kata Erick.

Dalam kunjungan tersebut, Erick bersama sejumlah menteri lainnya antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menlu Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno dan Mentan/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM) Bahil Lahadalia. Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi juga turut mendampingi Presiden.

Source: news.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button