Kerja sama BUMN dengan Jepang fokus pada tiga sektor - WisataHits
Jawa Barat

Kerja sama BUMN dengan Jepang fokus pada tiga sektor

RADAR BOGOR – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan BUMN bertekad memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi dengan Jepang. Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida pada Rabu (27/7) di Tokyo, Jepang.

“Selama ini Jepang menjadi mitra strategis BUMN, baik melalui program dari toko ke toko tetap pemerintah ke pemerintah‘ kata Erick saat mendampingi kunjungan kerja Presiden ke Jepang.

Baca Juga: Perbankan BUMN Dorong Sektor Perdagangan Internasional

menerima mahasiswa baru di universitas bangsa nusa bogor

Erick mengatakan, kerja sama BUMN dengan Jepang erat kaitannya dengan sektor-sektor penting dalam mewujudkan energi, kesehatan, dan ketahanan pangan. Erick mengatakan tiga sektor yang menjadi inti kerja sama BUMN dengan Jepang adalah kerja sama energi baru dan terbarukan (EBT), industri kesehatan, dan pengembangan industri perikanan.

Erick mengatakan BUMN siap memperkuat kemitraan dengan Jepang di sektor pengembangan EBT. Menurut Erick, pengembangan EBT merupakan keharusan mengingat kebutuhan energi bersih Indonesia masih besar.

Di sisi lain, pemerintah juga telah berkomitmen untuk mencapai emisi net-zero pada tahun 2060 dan mengurangi emisi gas rumah kaca berdasarkan National Determined Contribution (NDC) menjadi 29 persen pada tahun 2030. Kami juga ingin meningkatkan kerjasama dengan Jepang untuk mempercepat EBT,” lanjut Erik.

Erick juga menjajaki kerjasama di bidang kesehatan. Badan Usaha Milik Negara, kata Erick, membuka diri terhadap investasi Jepang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sanur, Bali.

Dengan zona ekonomi kesehatan khusus ini, Bali menjadi satu Pusat Wisata Kesehatan atau pusat pariwisata kesehatan dan kebugaran di Indonesia. Menurut Erick, pasar wisata kesehatan Indonesia sangat besar. Erick mengatakan sekitar 600.000 orang Indonesia telah berobat ke luar negeri.

“Selama pandemi, jumlah orang Indonesia yang berobat ke luar negeri secara alami menurun. Ini harus menjadi dorongan bagi kita untuk mempersiapkan semua fasilitas rumah sakit berskala internasional yang sejalan dengan destinasi medical tourism,” kata Erick.

Baca juga: 8 BUMN Akan Dibubarkan, Ada Anak Perusahaan PLN. Berikut adalah daftarnya!

Erick mengatakan dia mengundang perusahaan kesehatan Jepang, Mitsui Healthcare, untuk berinvestasi di situs seluas 41 hektar itu. Erick meyakinkan Mitsui dan investor Jepang lainnya bahwa KEK Sanur memiliki potensi yang tidak kalah besar dengan negara tetangga.

Erick mengatakan KEK Sanur tidak hanya akan berhadapan dengan destinasi wisata unggulan dunia, namun juga akan dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti: taman ramah lingkungan, area komersial, sekolah dan hotel. Dari segi lokasi, fasilitas dan kemudahan regulasi tentunya akan menambah daya tarik tersendiri bagi investor Jepang untuk berinvestasi di KEK Sanur, lanjut Erick.

Erick juga mengkaji kerjasama pembangunan di sektor perikanan. Mantan presiden Inter Milan itu mengatakan perusahaan milik negara akan menciptakan ekosistem perikanan yang terintegrasi. Model ekosistem ini dimanfaatkan dari hulu hingga hilir oleh jajaran BUMN hingga nelayan, mulai dari dukungan finansial, akses BBM, dukungan, asuransi dan penyerapan hasil tangkapan nelayan.

Erick berharap pola ekosistem perikanan terpadu tidak hanya meningkatkan produktivitas perikanan, tetapi yang terpenting meningkatkan kesejahteraan nelayan dan keluarganya. “Tiga fokus area kerja sama ini bukan hanya BUMN untuk menarik investasi dari Jepang. Tapi yang terpenting, sejalan dengan tujuan BUMN untuk mendorong sumber daya alam yang melimpah ini menjadi sumber pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat kita,” kata Erick.

Baca Juga: Jokowi dan Erick Thohir Blusukan, Pastikan Perekonomian Cepat Pulih

Dalam kunjungan tersebut, Erick bersama sejumlah menteri lainnya, antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menlu Retno Marsudi. Kemudian ada Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Penanaman Modal/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi. (jpg)

Penerbit: Yosep/Zulfa-KKL

Source: www.radarbogor.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button