Bersepeda bagaimana Sahabat PSS mengisi akhir pekan • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Bersepeda bagaimana Sahabat PSS mengisi akhir pekan • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Tim PSS Sleman mengisi kegiatan akhir pekan dengan kegiatan yang berbeda dari biasanya. Kali ini tim yang dibentuk Seto Nurdiyantara tidak melakukan kegiatan sparring, melainkan bersepeda bersama tim dan ofisial pada Jumat pagi (11/11).

Rute dimulai dari Lapangan Baratan, Pakem, Sleman. Kemudian menuju kawasan Taman Wisata Kaliurang lalu memutar melewati Pasar Pakem. Para anggota Prajurit Sembada menyelesaikan rute dengan kembali ke medan Baratan di desa Candibinangun sebagai titik terakhir. Agendanya biasanya latihan fisik di lapangan melalui lari. Namun, sesi ini digantikan dengan bersepeda bersama. “Biasanya saya melihat orang-orang yang bersepeda merasa senang, tapi ternyata tanjakannya cukup curam,” kata gelandang PSS Kim Kurniawan.

Lahir di kota kecil di bekas Jerman Barat, pemain Mühlacker juga suka bersepeda. Menurutnya, kegiatan ini sangat baik karena dapat mencakup beberapa hal yang penting bagi tim. Baik dari segi aktivitas maupun kebersamaan antar pemain. Menurutnya, kegiatan tersebut dapat berupa latihan fisik dan baik untuk kerjasama dan kekompakan tim. “Itu juga bisa menyenangkan,” lanjutnya.

Pembalap nomor 23 PSS Sleman ini juga mengaku bersepeda menjadi warna baru dalam latihan PSS, setelah sebelumnya menyelesaikan laga persahabatan di akhir pekan. Menurutnya, bersepeda di akhir pekan berbeda dengan sparring. “Saya juga melihat teman-teman sangat senang dengan kegiatan ini karena bisa sekaligus menyapa warga Sleman,” kata Kim.

Sementara itu, winger PSS Rifky Suryawan memanfaatkan time-out yang biasa diberikan staf pelatih usai laga persahabatan akhir pekan lalu. Pemilik nomor punggung 26 di skuat PSS ini mengisi waktu liburannya bersantai di rumah bersama keluarga dan kerabat yang bisa mengusir rasa bosan jauh dari sepak bola. “Dan yang aman adalah menjaga kondisi agar tetap terjaga selama istirahat latihan,” kata Rifky.

Pasca tragedi Kanjuruhan pada awal Oktober lalu, sayembara sempat terhenti cukup lama hingga November ini. Terkait hal itu, Rifky menjelaskan, dirinya dan rekan-rekannya masih rutin melakukan kegiatan pelatihan.

Tentu saja, rasa jenuh menjadi salah satu tantangan baginya untuk menunggu kompetisi ditunda. Pemain berusia 28 tahun itu tampak memiliki aktivitas untuk menjaga agar rasa bosannya tidak mempengaruhi aktivitas latihannya bersama tim PSS. “Biasanya saya bermain dengan teman untuk mengatasi hal ini, dan kemarin saya juga sempat mancing di Pantai Sadeng Gunungkidul. Atau kegiatan lain yang juga bisa membuat kita senang,” kata Rifky. (cr5/din)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button