Kenali situs Watu Genuk, sebuah candi Hindu abad ke-8 di Boyolali - WisataHits
Jawa Tengah

Kenali situs Watu Genuk, sebuah candi Hindu abad ke-8 di Boyolali

Kenali situs Watu Genuk, sebuah candi Hindu abad ke-8 di Boyolali

Boyolali

Pura Watu Genuk di Kabupaten Boyolali merupakan salah satu tempat menuntut ilmu bagi para pelajar. Seperti halnya siswa SMP Negeri 3 Mojosongo, Boyolali.

Para mahasiswa diajak untuk terjun langsung ke lokasi di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo untuk melihat kondisi benda-benda bersejarah yang ditemukan. Apa itu kompleks candi Watu Genuk?

Situs Candi Watu Genuk diperkirakan merupakan peninggalan abad ke-8-9 Masehi dengan latar belakang agama Hindu. Situs ini telah digali beberapa kali. Setidaknya sudah tiga kali penggalian dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Diskdikbud) Boyolali.

Penggalian pertama dilakukan pada tahun 2016. Saat itu tim BPCB menemukan denah candi yang berisi yoni. Itu diyakini sebagai candi utama. Selain menemukan candi utama, penggalian pada saat itu juga menyisakan sebuah struktur.

Pada tahun 2021, penggalian akan dilanjutkan dengan menggali bangunan yang sebelumnya diduga pagar atau bangunan lainnya. Pada penggalian kedua pada November 2021, tim BPCB Jateng menemukan tiga bangunan candi pembantu, sehingga total ada empat bangunan candi yang ditemukan di kompleks candi Watu Genuk. Yakni satu candi induk yang ditemukan pada ekskavasi 2016 dan tiga candi pembantu pada ekskavasi 2021.

Pura di Boyolali.Pura di Boyolali. Foto: Ragil Ajiyanto

Kisah Candi Watu Genuk di Boyolali pun mulai terkuak. Prasasti batu ditemukan pada penggalian tahap ketiga pada Desember 2022.

“Dan ternyata dari hasil penggalian tersebut ditemukan sebuah batu dengan prasasti yang biasa disebut prasasti,” ujar Eri Budiarto, Petugas Ahli Muda Kebudayaan BPCB Jateng, saat menerima batu prasasti Watu-Genuk- Candi, Rabu (11/1/2023).

Prasasti tersebut ditemukan di salah satu sisi candi di tengah dan merupakan bagian dari tubuh candi. Batu ini berukuran lebar 33 cm, panjang 60 cm dan tebal antara 14 hingga 18 cm.

Prasasti batu tersebut kemudian dibawa ke kantor BPCB Jawa Tengah untuk diteliti apa isi prasasti tersebut.

“Kalau tulisannya pakai huruf Jawa kuno dan kemungkinan bahasanya Sansekerta. Cuma isinya belum bisa terbaca, nanti kita cek di kantor (BPCB) agar bisa dibaca oleh ahli paleograf atau ahli prasasti, maka akan kita ungkapkan,” terangnya.

Situs Pura Watu Genuk kini menjadi rujukan sekolah-sekolah terdekat untuk belajar sejarah. Misalnya, siswa SMPN 3 Mojosongo mengadakan kursus ekskursi di halaman ini, Kamis (19/1).

Mereka adalah siswa kelas VII, terlihat antusias mendengarkan dan mencatat penjelasan gurunya tentang penemuan situs, patung yang ditemukan, dan lain-lain.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya….

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button