Kenali Ombus Khas Batak dari Toko Ombus-Ombus No. 2 - WisataHits
wisatahits

Kenali Ombus Khas Batak dari Toko Ombus-Ombus No. 2

Pagi itu, cuaca di Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara sangat cerah dan sejuk saat Silangit memulai aktivitasnya masing-masing.

Termasuk Senteria Br Siahaan. Pemilik warung Ombus-Ombus No. 2 ini baru saja selesai mengukus makanan khas batak yang dijual di warungnya, namanya ombus-ombus.

Ombus-OmbusBom Batak, foto: Kemenparekraf

Ombus-ombus adalah kue tradisional batak yang terbuat dari tepung beras, kelapa parut, gula merah atau gula putih.

Kelapa parut ini kemudian dicampur dengan gula merah atau gula putih kemudian menjadi isian kue yang kemudian dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus.

Pagi itu, Opung Senteria, demikian panggilan akrabnya, tengah melayani sejumlah pelanggan yang ingin membeli ombus buatannya. Kue ini dijual dengan harga yang relatif murah, hanya Rp 3.000 per buah.

Kenapa namanya Ombus-ombus No 2? Karena di Siborong-borong banyak yang memberi nama ombus nomor 1.

Jadi untuk membuatnya berbeda, saya beri nama Ombus-ombus No. 2,” kata Senteria menjelaskan filosofi nama dagangnya.

Setiap hari, bersama anak bungsu dan keluarganya, ia bangun pagi untuk memasak ombus-ombus di dapur belakang tokonya.

Melestarikan tradisi dan budaya Batak berkat Ombus-OmbusMempertahankan tradisi dan budaya Batak melalui Ombus-Ombus, foto: Kemenparekraf

Mulai dari menumbuk beras menjadi tepung, menguleni adonan, mengukus.

“Nasinya jangan asal-asalan. Harusnya beras yang berkualitas, kalau saya pakai Sri Ramos, nasinya paling enak”,

dia berkata.

Opung Senteria mengaku menggugat bisnis orang tuanya yang juga berjualan ombus-ombus sejak 1955.

Meski sempat merantau ke Jakarta, Opung Senteria akhirnya memilih kembali ke Siborong-borong dan melanjutkan usaha yang sudah dirintis orang tuanya.

“Sekitar tahun 1992, saya kembali dari Jakarta ke Silangit dan berpikir untuk membuka usaha.

Awalnya saya mencoba berjualan sembako, tapi kok rasanya tidak sesuai dengan saya, akhirnya saya putuskan untuk tukar ombus-ombus”,

kata Opung Senteria.

Sebelumnya, Senteria menjajakan ombus-ombus di kota Siborong-borong. Namun, sekitar tahun 2015, ia pindah ke Simpang Muara di wilayah Silangit.

Lokasi yang hanya 1,8 kilometer dari Bandara Silangit tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi bisnis yang dijalankan Opung Senteria dan keluarganya.

Padahal banyak turis dan warga lokal yang mampir untuk membawa jajanan ini ke Jakarta atau membelinya dalam jumlah banyak untuk disantap bersama keluarga.

“Banyak pejabat yang bertanya ke saya, katanya mau bawa ombus untuk oleh-oleh ke Jakarta.

Itu sebabnya kami akhirnya pindah ke sini.”

dia berkata.

Opung Senteria mengungkapkan, sebelum pandemi COVID-19, ia bisa menjual 400 hingga 800 ombus-ombus setiap hari. Namun, jumlah tersebut menurun drastis akibat pandemi COVID-19.

“Namun demikian, kami tetap berusaha untuk bertahan dan menjaga kualitas produk. Alhamdulillah, makanan yang kami dapatkan masih cukup di masa pandemi ini,”

dia berkata.

Opung Senteria adalah salah satu dari sekian banyak perempuan Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, perempuan memiliki peran penting dalam sektor pariwisata Tanah Air.

Sandiaga mengatakan sekitar 55% perempuan merupakan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Dengan demikian, pemberdayaan perempuan menjadi hal utama untuk mendorong perekonomian dan menciptakan lapangan kerja.

“Kita harus memprioritaskan pemberdayaan dari gender.

Jadi kita perlu memberikan kesempatan dan pemberdayaan perempuan mandiri yang hebat.”

Sandiaga mengatakan pada pertemuan W20 pada 19 Juli 2022.

Sandiaga mengatakan perempuan adalah tulang punggung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Perempuan adalah pilar kesejahteraan masyarakat serta penjaga tradisi dan budaya kita,”

dia berkata.

Pihaknya juga akan mendata keterlibatan perempuan di sektor kreatif dan kreatif, sehingga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat merumuskan kebijakan yang tepat sasaran, bermanfaat dan tepat waktu untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan sektor kreatif dan kreatif. sektor.

“Kami juga sangat mendukung perempuan untuk mengeluarkan potensi penuh mereka dengan tujuan membuka pemulihan ekonomi dan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat,”

kata Sandiaga.

Source: www.piknikdong.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button