Kemenparekraf tekankan pentingnya kompetensi SDM di Desa Wisata Borobudur-Prambanan - WisataHits
Yogyakarta

Kemenparekraf tekankan pentingnya kompetensi SDM di Desa Wisata Borobudur-Prambanan

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif/Badan Pariwisata dan Industri Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali menggelar rangkaian program pelatihan bagi pemangku kepentingan pariwisata sebagai bagian dari Tourism Awareness Campaign 5.0 di kawasan Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (BYP). Pelatihan untuk wilayah BYP dibagi menjadi 2 fase dan yang pertama akan berlangsung dari 12 hingga 18 September 2022.

Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membuka kegiatan pelatihan, menyampaikan pentingnya peran desa wisata dalam membangun ketahanan sosial, ekonomi dan budaya untuk membangun masyarakat yang sejahtera dan mandiri.

“Kita perlu memperkuat ketahanan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yaitu di desa-desa wisata,” kata Sandiaga yang hadir secara online pada pembukaan pelatihan gelombang pertama di kawasan BYP.

Baca Juga: Kemenparekraf Adakan Pelatihan Bagi Stakeholder Pariwisata dari 11 Desa Wisata di Lombok

Menurut Sandiaga, upaya pengembangan tersebut dapat dilakukan melalui konsep 3C, yaitu: Kewajiban (Kewajiban), kompetensi (kompetensi) dan juara (Juara) untuk mewujudkan desa wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Kompetensi dapat diperoleh dengan mengikuti kursus pelatihan tersebut. Untuk meningkatkan kompetensi harus rajin bersilaturahmi dan berpartisipasi dalam kegiatan yang bermanfaat,” jelasnya.

Peningkatan kompetensi dan kapasitas pelaku pariwisata di desa liburan merupakan salah satu tujuan dari pelatihan yang merupakan tahap lanjutan mengikuti kegiatan sosialisasi dari rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata 5.0

Tepatnya, pada pembukaan pelatihan di tempat tujuan wisata sebelumnya Plt. Frans Teguh, Narasumber dan Pejabat Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif, mengatakan pelatihan ini merupakan dorongan yang tepat untuk pengembangan diri, terutama untuk meningkatkan keahlian, memperkuat inovasi produk pariwisata dan meningkatkan kapasitas di bidang pariwisata dan industri kreatif.

“Saya mengundang para pemangku kepentingan dari pariwisata dan industri kreatif, baik yang sudah bekerja di bidang ini maupun yang memiliki minat atau keinginan (di bidang pariwisata) untuk lebih berkembang dan mengasah keterampilan yang diperlukan. Untuk produk yang kami tawarkan, bagaimana kami melayani dan meyakinkan wisatawan agar memiliki citra yang baik,” jelasnya.

Baca Juga: Menparekraf Sandi Optimis Ciptakan 1,1 Juta Lapangan Kerja Baru di Sektor Pariwisata

Selain itu, dalam acara pelatihan tahap pertama untuk wilayah BYP, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata, Departemen Pariwisata dan Industri Kreatif, Florida Pardosi, menyatakan bahwa peserta terpilih dari desa liburan akan menerima tiga paket pelatihan.

Seluruh peserta akan mendalami materi paket A terkait pengembangan dan inovasi produk wisata, dan paket tematik B yang meliputi materi paket wisata, homestay, kuliner dan souvenir. Sementara itu, pelatihan Paket C akan berlangsung pada bulan Oktober dalam bentuk materi kewirausahaan.

“Setelah (pelatihan) ada dukungan, evaluasi dan apresiasi. Selama pelatihan, peserta harus membuat proyek pengembangan sumber daya manusia pariwisata di desanya masing-masing,” kata Florida dalam keterangannya, Selasa (13/9).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Singgih Raharjo, menegaskan pembangunan desa wisata harus holistik dan tidak parsial.

“Semua tergantung rakyat. Oleh karena itu, program yang telah dilakukan dari dulu hingga saat ini dan masih sangat relevan adalah kampanye sadar wisata,” ujarnya seraya menambahkan bahwa kesediaan desa liburan sangat penting karena desa liburan diminati oleh wisatawan yang selalu siap menerima pengunjung.

Untuk itu, ia berharap kegiatan pelatihan ini dapat menjadi sarana bagi stakeholders pariwisata dalam mempersiapkan desa wisata menjadi destinasi pariwisata.

Kepala Dinas Daya Tarik Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yurnelis Piliang mengapresiasi diadakannya pelatihan sadar wisata tersebut karena menurutnya sangat bermanfaat khususnya bagi desa-desa wisata di Yogyakarta untuk lebih mempersiapkan diri dalam kunjungan.

Baca Juga: Kemenparekraf Tegaskan Sumber Daya Manusia untuk Pemain Kunci Masyarakat 5.0 Era Pengembangan Pariwisata

Selain itu, dengan kembali bangkitnya pariwisata di kawasan ini, ditandai dengan peningkatan jumlah kunjungan. Data Agustus 2022 menunjukkan jumlah kunjungan telah melampaui 4,5 juta dengan lama tinggal 1,8 hari dan pengeluaran wisatawan rata-rata 1,8 juta rupiah.

Pelatihan tahap pertama kawasan BYP melibatkan 150 pemangku kepentingan pariwisata dari 10 desa wisata, yaitu desa Kadipaten dan Patehan, desa Rejowinangun dan Purbayan, desa Kauman dan Sayidan, desa Warungboto dan Pakualaman (Gunung Ketur), serta desa cocrodiningrate dan Sosromenduran.

Secara keseluruhan, kegiatan pelatihan ditujukan kepada perwakilan stakeholders pariwisata dari 65 desa wisata di 6 Destinasi Wisata Prioritas (DPP) tahun 2022, yaitu Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru dan Wakatobi.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: regional.kontan.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button