Kemenparekraf mendukung industri kreatif dalam mengakses permodalan Syariah dan menyelenggarakan ICEFF di Surabaya - WisataHits
Jawa Timur

Kemenparekraf mendukung industri kreatif dalam mengakses permodalan Syariah dan menyelenggarakan ICEFF di Surabaya

SURYA.co.id, SURABAYA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Bootcamp dan Pitching Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) di Surabaya pada Sabtu hingga Minggu (16-17 Juli 2022). Acara ini merupakan ajang pertemuan para pemangku kepentingan UMKM dengan lembaga keuangan syariah dan investor.

Surabaya menjadi kota kedua setelah acara serupa digelar di Bandung pada 12-13 Juli 2022. Bandung dan Surabaya adalah dua kota yang dipilih secara nasional sebagai tempat penyelenggaraan acara ini.

Hanifah Makarim, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf, menjelaskan acara ini bertujuan membantu para pelaku industri kreatif untuk mengembangkan usahanya. Salah satunya adalah mendukung akses permodalan.

Hanifah menjelaskan, akses permodalan menjadi salah satu hambatan bagi pelaku usaha kreatif untuk mengembangkan usahanya. “Acara ini bertujuan untuk mendukung para pelaku UMKM yang benar-benar ingin mengembangkan usahanya dan membutuhkan pendanaan syariah,” kata Hanifah di sela-sela pembukaan acara.

Pada acara ini, peserta akan terhubung dengan calon investor (investor). Namun sebelum itu, para peserta dilatih oleh seorang mentor.

Termasuk perhitungan potensi bisnis, jumlah modal yang dibutuhkan hingga jenis investasi yang bisa dilakukan investor. Dari hasil pendampingan tersebut, para pelaku industri kreatif membuat pitch deck (presentasi perusahaan) yang kemudian dipresentasikan kepada calon investor.

“Pada hari pertama, para peserta mendapatkan mentoring course dari kami bekerja sama dengan Yukbisnis Indonesia. Pada hari kedua, peserta bertemu dengan calon investor dan mempresentasikan perusahaannya,” ujarnya.

Para peserta tidak hanya menawarkan bantuan modal, tetapi juga pola kerjasama yang saling menguntungkan. “Nanti akan ada komunikasi dua arah antara peserta dan calon investor. Seperti berapa lama waktu yang dibutuhkan uang untuk kembali ke potensi keuntungan,” katanya.

Acara ini sekaligus mengembangkan ekosistem syariah di Indonesia. Menurutnya, ada potensi besar wisata syariah yang sebenarnya bisa digarap oleh para pelaku ekonomi kreatif.

“Kami menggunakan istilah pariwisata ramah Muslim. Bagaimana wisatawan muslim merasa nyaman saat berwisata,” ujarnya.

Source: surabaya.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button