Yogyakarta

Kemenparekraf Gandeng Peneliti Universitas Indonesia Tingkatkan Kualitas SDM Desa Wisata Yogyakarta: Okezone Education

JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif (Kemenparekraf) bermitra dengan Universitas Indonesia (UI) untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui program Kedaireka Matching Fund untuk mempromosikan pariwisata kelas dunia (DeWi) di Indonesia melalui CHSE dan untuk memulai pengendalian bencana.

Kali ini, Kemenparekraf dan UI membidik desa wisata di Yogyakarta yang selama ini dikenal sebagai tempat liburan populer.

Diketahui, data selama tiga tahun terakhir (sejak 2020) dari BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan total ada 1.131 insiden di wilayah tersebut.

Kemenparekraf Fatma Lestari, ketua tim pengusul program Dana Pendamping Kedaireka UI, membentuk tim verifikasi lapangan yang diketuai Sancoyo dan tim peneliti UI.

Mulai dari DeWi Jatimulyo (Kabupaten Kulonprogo), Rejowinangun (Kota Yogyakarta), Nglanggeran (Kabupaten Gunung Kidul) dan Importantsari (Kabupaten Sleman) menjadi lokasi tim verifikasi.

“Secara umum kesadaran pengelola desa wisata terhadap aspek CHSE dan kebencanaan sudah baik. Hal ini ditunjukkan dengan indikator bahwa upaya pengendalian terhadap potensi bahaya HSE dan bencana yang teridentifikasi serta rencana pengendalian tambahan telah dilakukan untuk lebih mengurangi risiko aspek HSE di desa wisata,” kata Sancoyo dalam keterangannya dikutip Jumat (11/11 2022). ).

Sancoyo menambahkan, sistem manajemen CHSE dan kesiapsiagaan bencana sangat penting diterapkan di desa liburan sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan kenyamanan di lokasi desa liburan.

Dengan diterapkannya sistem manajemen ini diharapkan adanya manajemen risiko yang sistematis dan terorganisir.

“Kegiatan ini dimulai dengan mengidentifikasi dan menilai bahaya, mengendalikan bahaya, dan terus meningkatkan manajemen risiko secara berkelanjutan,” kata Sancoyo.

Dalam menjalankan tugasnya, Sancoyo akan didukung oleh dosen, mahasiswa dan alumni Universitas Indonesia serta akan didampingi oleh Sub-Koordinator Manajemen Krisis, Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dadam Mahdar, beserta timnya.

Sementara itu, Fatma Lestari mengatakan, program ini tidak hanya membawa manfaat bagi wisatawan Tanah Air, khususnya di Yogyakarta, tetapi ada juga referensi lain yaitu pertolongan pertama kecelakaan (P3K) dan bantuan hidup dasar (BHD) yang diberikan oleh laki-laki lokal.

Selanjutnya, tim juga membawa mahasiswa program sarjana dari jurusan K3 Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia ke Kampus Mandiri (MBKM) sebagai wujud pelaksanaan Program Belajar Merdeka.

Mahasiswa yang terlibat pada dasarnya tidak hanya dari jurusan K3, tetapi juga dari program Dana Pendamping Kedaireka UI-Kemenparekraf RI.

Contohnya adalah verifikasi di Sumatera Barat. Mereka yang tergabung dalam tim tersebut adalah mahasiswa jurusan hukum Fakultas Hukum (FH) Universitas Indonesia.

“Kami perkenalkan Kedaireka Matching Fund UI-Kemenparekraf UI untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing, juga bertujuan untuk mencapai status kelas dunia melalui CHSE dan perlindungan sipil. Dalam program ini kami juga mengembangkan materi edukasi online untuk CHSE dan pengurangan risiko bencana pada platform EDURISK yang sebelumnya dikembangkan oleh Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia. Yang tak kalah penting bagi wisatawan Tanah Air adalah hadirnya Sistem Informasi Desa Wisata atau disingkat SIDEWITA,” kata Fatma.

Sebagai informasi: Rangkaian kegiatan verifikasi lapangan ini juga mencakup penyediaan perbekalan darurat di desa wisata, kunjungan ke tempat wisata yang ditawarkan dan penyerahan bantuan perlengkapan P3K seperti tandu, kotak P3K, tungau dan bidai.

Kemudian peserta pelatihan sendiri terdiri dari pengelola kampung liburan dan mahasiswa magang dari kampus-kampus sekitar Yogyakarta bahkan Jakarta yaitu Universitas Pancasila. Selain itu, perwakilan Dinas Pariwisata DIY Kab. Sleman, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Gunung Kidul juga terlibat dalam pelaksanaannya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button