Dewan meminta administrasi wilayah Songgoriti - WisataHits
Jawa Timur

Dewan meminta administrasi wilayah Songgoriti

Dewan meminta administrasi wilayah Songgoriti

PD Jasa Yasa mengatakan bisa merevitalisasi ekonomi warga

BATU – Pembangunan Hotel Songgoriti oleh Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mulai disoroti dewan. Pasalnya, DPRD menilai rencana pembangunan tersebut masih menjadi polemik. Ketua Komisi B DPRD Kota Batu Hari Danah Wahyono mengatakan pengelolaan Hotel Songgoriti hingga saat ini masih menjadi polemik. Dimana sebelumnya Pemkot Batu menginginkan kawasan wisata tersebut dikelola oleh Pemkot Batu. Namun, pemerintah Kabupaten Malang tidak setuju dan gigih mempertahankan asetnya. “Meski masuk wilayah perkotaan Batu, Hotel Songgoriti dimiliki oleh Jasa Yasa atau Pemkab Malang.

Jadi belum menjadi milik Kota Batu,” jelasnya. Hari mengatakan, dengan kepemilikan 100 persen di tangan Pemkab, Pemkot Batu belum mendapat sepeser pun bagi hasil dari tempat wisata tersebut untuk Tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sayang sekali, padahal potensi tempat itu juga bagus. Jadi, menurut dia, Pemkot Batu harus kembali duduk bersama Pemkab Malang. Bagaimana jalan tengah pimpinan Hotel Songgoriti agar kedua belah pihak sama-sama diuntungkan? “Ke depan, kedua pemerintah dan legislatif harus berdiskusi lagi. Sehingga PAD Hotel Songgoriti dapat berkontribusi untuk Kota Batu,” kata Hari.

Dia menambahkan jika Anda benar-benar tidak dapat menambahkan PAD. Setidaknya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar Hotel Songgoriti. Intinya, mengingat lokasi tempat wisata tersebut berada di Kota Batu, dewan meminta agar pemerintah kota bisa ikut serta dalam pengelolaannya. Sementara itu, pengerjaan konstruksi di kawasan Hotel Songgoriti terlihat semakin pesat. Selasa lalu (01/03) ada pekerjaan konstruksi dan beberapa orang mengirimkan bahan kaca untuk pintu masuk gedung ini. Salah seorang warga, Sugeng Wibowo, mengatakan kompleks hotel dan pemandian air panas Songgoriti mengalami penurunan sejak pandemi Covid-19.

“Nah, dampak ditutupnya sumber air panas itu berimbas pada pasar wisata Songgoriti yang dulu ramai sekali,” ujarnya. Sugeng mengatakan, seharusnya kawasan Songgoriti diperbaiki. Ekonomi pasar pulih. “Tidak ada wahana di sini yang bisa menarik wisatawan. Jadi pengunjung terkesan enggan datang ke Songgoriti,” ujarnya. Hal yang sama juga dirasakan warga lainnya, Yoyon, katanya, saat ini sebenarnya ada pekerjaan konstruksi di kawasan Hotel Songgoriti.

Namun, dia belum mengetahui akan terdiri dari apa saja bangunan tersebut. “Kudengar akan ada kafe. Namun, saya melihat ada resort yang mengoptimalkan pemandian air panas. Ya, intinya adalah saya tidak tahu apa yang harus diubah. Saya hanya berharap ikon Songgoriti bisa berjaya lagi. Dulu, wisata favorit adalah Sengkaling, Songgoriti dan Selecta,” jelasnya. Sementara itu, Direktur Utama Masyarakat Daerah (PD) Jasa Yasa Husnul Hakim Syadad mengatakan, pihaknya ingin mengembalikan ikon pariwisata Songgoriti itu bagi perekonomian masyarakat sekitar.

Selain itu, pengembangan kawasan ini telah bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu PT Aljabar Jati Indonesia (AJI). “Intinya aset Pemkab Malang harus dikelola dengan baik. Karena di sertifikat tanah 6 hektar juga tertulis PD Jasa Yasa. Jika optimalisasi kawasan wisata ini berhasil maka akan berdampak juga pada Kota Batu,” pungkasnya. (adk/ifa/tutup)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button