KemenKopUKM memastikan 30 persen ruang untuk promosi infrastruktur publik terpenuhi - WisataHits
Jawa Barat

KemenKopUKM memastikan 30 persen ruang untuk promosi infrastruktur publik terpenuhi

Bogordaily.net – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki memastikan hingga 30 persen ruang iklan atau ruang usaha yang diperuntukkan bagi UMKM di sektor infrastruktur publik terpenuhi sebagai bentuk dukungan terhadap upaya perbaikan ekosistem yang berpihak. dari perekonomian Nasional.

Hal itu dibuktikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

MoU tersebut disusun sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Pembinaan, Pengamanan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UKM, yang tertuang dalam Pasal 60 Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD dan/atau swasta. unit usaha menyediakan ruang untuk promosi dan pengembangan usaha mikro dan kecil paling sedikit 30 persen dari total ruang komersial, area perbelanjaan dan/atau ruang iklan infrastruktur publik yang strategis. Hal itu juga ditegaskan melalui surat dari Sekretariat Kabinet Kementerian Koperasi dan UKM.

“Untuk infrastruktur publik, penyediaan ruang komersial bagi UMKM adalah wajib. Kini para operator area pelayanan, terminal, stasiun kereta api dan bandara tak perlu ragu lagi. Walaupun 100% produknya UMKM, tapi sebenarnya bisa menarik pengunjung lebih besar, sehingga menjadi daya tarik yang sangat besar,” kata Menteri Teten saat penandatanganan MoU antar kementerian/lembaga tentang penyediaan ruang iklan dan pengembangan koperasi dan UMKM Infrastruktur publik, selebihnya area KM 260 B. Banjaratma, Brebes, Jawa Tengah, Jumat 15 Juli 2022.

Ia melanjutkan, produk UMKM sangat diminati saat ini. Hal ini karena pengunjung dapat berbelanja sambil rekreasi.

“Selain memperkuat perekonomian daerah, kerja sama ini mempercepat tujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyediakan tempat usaha bagi UMKM,” kata MenKopUKM.

Menteri Teten menyatakan: Rest area KM 260B Banjaratma dipilih karena pengelolaannya saat ini dinilai sangat baik. Sehingga lokasi tersebut menjadi role model bagi penyedia infrastruktur publik untuk penyediaan area pendanaan bagi UMKM.

“Saya berterima kasih kepada manajemen Banjaratma yang telah memberikan kemudahan bagi UMKM sejak awal, terutama dalam hal tarif. Sudah di awal pandemi COVID-19, keringanan sewa diberikan dengan pengurangan hingga 50 persen,” katanya.

Hampir 100 persen tenant di Rest Area KM 260B Banjaratma diketahui adalah UMKM dengan jumlah 158 perusahaan. KemenKopUKM, kata dia, telah diminta untuk mempercepat implementasi PP No.7. Kabar baiknya, porsi penyediaan ruang publik untuk UMKM sejauh ini sudah melebihi 30 persen.

MenKopUKM menjelaskan, dalam perkembangannya, banyak ruang publik yang awalnya berasal dari aset terbengkalai yang digunakan sebagai tempat pertemuan anak muda. Misalnya di M Bloc yang setiap harinya berhasil menarik 11.000 pengunjung, atau hampir sebanyak mall-mall besar. Lalu ada Blok Pos, Blok Fabriek dan Sarinah yang juga menarik hingga 41.000 pengunjung.

Menteri Teten mengatakan kekuatan ekonomi Indonesia terletak pada penguatan UMKM. Di tengah krisis ekonomi global yang membayangi, UMKM terbukti tangguh dari krisis ke krisis.

“Bagaimana kita bisa mendukung UMKM dan menawarkan ruang? Jadi kamu tangguh. UMKM tidak lagi dijadikan sebagai penyangga, tetapi sebagai ekonomi subsisten yaitu sebagai tumpuan perekonomian nasional,” kata Menteri Teten.

Ke depan, menurut MenKopUKM, peristirahatan seperti ini diharapkan dapat terus berkembang di berbagai kota, sebagai ruang komersial bagi UMKM minimal 30 persen di infrastruktur publik. Sehingga dapat menambah destinasi wisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Untuk itu, Menteri Teten mengajak semua pihak untuk bersinergi menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif bagi UMKM dan koperasi.

“Ayo beli produk lokal untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Deputi UKM Hanung Harimba Rachman melaporkan bahwa jumlah pelaku UMKM di rest area KM 260B Banjaratma sebanyak 158 UMKM, diantaranya 130 UMKM dengan produk makanan, minuman, kerajinan dan souvenir serta 28 UMKM dengan produk fashion Indonesia Batik Center.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, sebelum rest area saat ini dibangun, kondisinya lebih seperti bangunan terbengkalai. Namun setelah dibangun, rest stop KM 260B Banjaratma disulap menjadi destinasi wisata belanja dan kuliner.

“Itu adalah rumah hantu sebelum dibangun, tapi sekarang sudah dipugar dengan indah. Kedepannya, kawasan ini juga akan diisi dengan pentas seni di event-event menarik,” kata Ganjar.

Ia juga meminta negosiasi harga sewa yang baik antara pengelola dan UMKM. Gara-gara COVID-19, banyak UMKM yang kesulitan. Namun dengan kondisi yang mulai membaik, diharapkan mampu mendongkrak pendapatan dan kesejahteraan UMKM. “Kami siap membantu UMKM, semoga kerjasama ini membawa manfaat yang baik kedepannya,” ujar Ganjar.

dukungan kementerian

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam pidato virtualnya mengatakan, Presiden Jokowi menegaskan UMKM memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian nasional. Kemenhub juga mendukung dengan menyiapkan sistem transportasi yang cocok sebagai akses UMKM.

“Infrastruktur transportasi yang layak menjadi nilai tambah bagi masyarakat. Bahkan, pembangunan infrastruktur juga telah berkontribusi pada peningkatan ekonomi pariwisata dan ekonomi domestik secara keseluruhan. Kami menyambut baik MoU ini, Dinas Perhubungan mendukung pemanfaatan infrastruktur publik agar bisa terlaksana dengan komitmen pihak terkait agar pemerintah bisa terus bersinergi,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Panel Ahli Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian UMKM Loto Srinaita Ginting yang mengatakan bahwa Kementerian SAE sangat mendukung pengembangan UMKM. Hal ini muncul dari empat strategi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap UMKM.

Pertama, pembinaan dan kapasitas UMKM secara konsisten melalui kajian di rumah-rumah BUMN yang saat ini berjumlah 245 unit di seluruh Indonesia. Kedua, mendukung pembiayaan Himbara, baik bank maupun non bank, melalui program Mekaar melalui PNM, Pegadaian, serta perusahaan penjaminan di bawah koordinasi BUMN, termasuk asuransi kredit gagal panen.

Ketiga, akses pemasaran baik secara online melalui Pasar Digital UMKM (PaDi) maupun pemasaran offline melalui Sarinah. “Memasukkan peluang UMKM di rest stop seperti ini bila ada produk yang bisa dikurasi dan masuk dalam pemasaran Sarinah sangat diperhatikan,” kata Loto.

Keempat, penggunaan infrastruktur publik melalui penggunaan komersial ditetapkan sebesar 30 persen. “Saat ini Kementerian BUMN meliputi AP I, AP II, Pelindo, ASDP, Waskita Karya, Perkeretaapian, Jasa Marga dan Hutama Karya melalui BUMN yang mengelola infrastruktur publik. persen,” ujarnya.

Loto menegaskan kontribusi sebesar 41,6 persen ini meliputi 263.459 m2 lahan komersial untuk infrastruktur publik yang dialokasikan untuk UMKM. “Dampak COVID-19 meskipun hanya 25,5 persen yang berpenghuni, kami optimis kondisi saat ini mulai membaik, sehingga UMKM diingatkan untuk kembali menggunakan lahan masyarakat yang telah disediakan,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, jalan tol sebagai strategi pemerintah untuk meningkatkan koneksi jalan antar daerah merupakan cara yang efisien untuk mengembangkan perekonomian daerah.

“Tujuan dari strategi pembangunan jalan tol ini adalah untuk menyediakan rest area bagi masyarakat sekitar untuk mengadopsi keunikan yang ada di kawasan tersebut. Saat ini terdapat 117 service and rest area (TIP) di sepanjang jalan tol Trans Jawa untuk sekitar 2.500 UMKM. Sekitar 587 UMKM sebagian besar berada di Jawa Tengah,” ujarnya.

Hadir dalam MOU tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Praktis, Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah, Staf Ahli Bidang Pembinaan Keuangan dan UMKM- Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting dan Dirjen (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian.

Rangkaian acara ini tidak hanya penandatanganan MoU, tetapi juga peresmian Indonesia Batik Center di rest area KM 260B Banjaratma. ***

Source: bogordaily.net

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button