Kemenparekraf memastikan ketersediaan SDM pariwisata terpadu di Labuan Bajo terpenuhi - WisataHits
Yogyakarta

Kemenparekraf memastikan ketersediaan SDM pariwisata terpadu di Labuan Bajo terpenuhi

LABUAN-BAJO | pos patroli.com – Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung keberlanjutan industri pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) Kawasan Prioritas Pariwisata (DPSP) tetap menjadi prioritas utama pemerintah.

Salah satunya akan diwujudkan melalui kerjasama Kementerian PPN/Bappenas, Kemenparekraf, KemenPUPR dan Kementerian Investasi/BKPM melalui pemaparan Program Pengembangan Pariwisata Terpadu dan Berkelanjutan (P3TB).

Upaya tersebut diwujudkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata melalui penyelenggaraan Forum Pariwisata dua tahunan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Dengan motto “Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Pariwisata dalam Mendukung Program Pengembangan Pariwisata Terpadu”, Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata bekerja sama dengan Bank Dunia untuk meningkatkan partisipasi lokal dalam ekonomi pariwisata melalui pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia melalui program pemberdayaan masyarakat.

“Pariwisata sebagai sebuah industri sangat bergantung pada keberadaan manusia. Proses bisnis pariwisata merupakan interaksi masyarakat yang berperan sebagai produsen dan konsumen, sehingga sumber daya manusia berperan sebagai motor penggerak keberlangsungan industri pariwisata di suatu destinasi pariwisata,” kata Pj Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata. dan Ekonomi Kreatif, Dr. Frans Teguh MA.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pariwisata, Florida Pardosi mengatakan, program BTF merupakan salah satu program berkelanjutan yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif sejak 2019 di destinasi pariwisata prioritas di Indonesia, termasuk Labuan Bajo.

“Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program Biennial Tourism Forum yang sebelumnya telah dilakukan pada Tahap I di tiga destinasi wisata prioritas (Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan) dan pada Tahap II di tiga destinasi wisata prioritas (Brom-Tengger-Semeru, Labuan Bajo). dan Wakatobi),” katanya.

Direktur Eksekutif Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina menambahkan, komitmen pemerintah pusat untuk membawa DPSP Labuan Bajo menuju pembangunan yang berkualitas dan berkelanjutan dengan mengucurkan anggaran lebih dari Rp3,7 triliun sejak tahun 2020 Membangun pariwisata berkelanjutan, objek wisata kini memiliki potensi investasi lebih dari Rp 11,2 triliun yang akan masuk ke Labuan Bajo pada 2022.

Shana mengatakan BPOLBF, sebagai unit kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tentu akan memastikan pengembangan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang terampil dan memadai, serta berkontribusi pada pengembangan produk UMKM kreatif dan berkualitas tinggi, yang pasti akan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan industri pariwisata untuk memenuhi Labuan Bajo.

“Program ekosistem Floratama Creative Hub menumbuhkan kesiapan sumber daya manusia para pemangku kepentingan sektor pariwisata, mulai dari pekerja hingga pengusaha, untuk membangun ekosistem pariwisata yang sehat dan berkualitas di Labuan Bajo. Akademi Floratama untuk startup bisnis kreatif, Ideathon, untuk pelatihan event dan festival yang cenderung menghasilkan EO berkualitas tinggi di Labuan Bajo dan kawasan Floratama, Floratama Production dan Floratama Market untuk memperluas akses pasar produk yang diproduksi oleh pelaku UMKM yang memenuhi standar kualitas pasar pariwisata dan Floratama Travel Pass untuk mengembangkan pola perjalanan tematik baru ke daerah terpencil,” kata Shana.

Biennial Tourism Forum diadakan di Jayakarta Suites Komodo, Labuan Bajo selama tiga hari dari tanggal 3 hingga 5 Oktober 2022. Forum tersebut juga dihadiri oleh Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat, Koordinator Manajemen Strategis 3, Direktorat Manajemen Strategis Kemenparekraf, perwakilan lembaga pendidikan, asosiasi, pemangku kepentingan pariwisata dan kelompok sadar pariwisata (Pokdarwis) se-Kabupaten Manggarai Barat, yang juga turut memberikan kontribusi dan ide. dalam forum pariwisata ini untuk mengoptimalkan program P3TB, khususnya sektor pengembangan ekonomi lokal yang didukung oleh SDM dan UKM kreatif pariwisata lokal. (334)

Source: www.patrolipost.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button