Kelompok Sekar Arum Dusun Pancer memoles lahan kosong menjadi properti wisata pantai yang asri - WisataHits
Jawa Timur

Kelompok Sekar Arum Dusun Pancer memoles lahan kosong menjadi properti wisata pantai yang asri

BANYUWANGI – Cagar alam seluas 3 hektar ini disulap menjadi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Situs ini terletak di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Kamis (9/8/2022).

Semua ini berkat kerja keras Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sekar Arum di desa. 10 aula atau pendopo kosong didirikan di atas lahan yang kini menjadi objek wisata itu menghadap Pantai Pancer.

Upaya KUB Sekar Arum didukung oleh perusahaan tambang emas Tujuh Bukit, PT Bumi Suksesindo, anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk.

Dalam keterangannya, Ketua KUB Sekar Arum Sutopo tidak hanya membangun anjungan PT Bumi Suksesindo, perusahaan juga membangun menara pengawas di dekat pantai yang menghadap ke laut.

“Kami juga didukung dengan paviliun dan menara pengawas. Ada juga tanda permanen yang bertuliskan “Selamat Datang Di Pantai Konservasi Cemara”. kata Sutopo.

Lahan yang dijadikan objek wisata di bawah deretan pohon cemara dijadikan jalan setapak dengan bebatuan.

Tidak jauh dari lokasi terdapat pendopo tempat berkumpulnya para anggota KUB Sekar Arum jika ada yang ingin dibicarakan.

“Kami menyebutnya Pendopo Budi Luhur,” kata Sutopo.

Berkat dukungan dari Seven Hills Gold Mining Company, Pantai Fir kini lebih tertata, bersih, dan tampak cantik.

Berbagai kegiatan biasanya diadakan di tempat ini oleh banyak pemerintah kota dan juga instansi pemerintah daerah, seperti senam, lomba untuk pelajar dan banyak kegiatan lainnya.

Keindahan tempat wisata baru di pantai cemara ini tak lepas dari kerja keras anggota KUB Sekar Arum yang beranggotakan 15 orang.

Sejak 2013 mereka telah melakukan pekerjaan perintis dalam melindungi wilayah pesisir. Mulai dari benih yang mereka tanam, mereka terima dari Dinas Perikanan Provinsi Jawa Timur.

Saat itu, pihaknya menyediakan tidak kurang dari 9.000 bibit udang. Setelah bantuan berikutnya, hingga 5.000 batang tanaman yang sama akan menjadi benih untuk transplantasi, karena tidak semua benih yang ditanam dapat tumbuh dengan baik.

Menurut Sutopo, salah satu alasan konservasi adalah tsunami Pancer 1994. Gelombang besar yang menerjang desa meninggalkan trauma tersendiri baginya.

Sejak kejadian ini, berbagai jenis tanaman tumbuh liar di tempat ini, membuat pantai terlihat kumuh akibat polusi.

Anggota KUB Sekar Arum kemudian bersemangat menanam pohon cemara, percaya bahwa jenis tanaman ini lebih tahan terhadap air laut, mudah tumbuh dan cepat tumbuh.

Tak kalah penting, ia meyakini, keberadaan pohon cemara akan mengurangi risiko abrasi air laut.

“Ini secara sukarela kita urus bersama karena ini penting dan akan membawa manfaat yang besar,” jelas Sutopo.

Ketika upaya konservasi mulai menunjukkan hasil. Beberapa pihak juga tertarik untuk terlibat.

Polisi Sektor (Polsek) dan Koramil Pesanggaran (Koramil) mendukung benih Cemara pada Juni 2021. Dalam hal ini, anggota polisi dan TNI bersama anggota KUB turun langsung menanam benih tanaman tersebut.

Partisipasi perusahaan juga ditawarkan dalam bentuk kursus pelatihan tentang perlindungan dan pengelolaan tanaman.

Perusahaan juga melibatkan mereka dalam pelatihan keselamatan di laut oleh Relawan Penjaga Laut Nasional Indonesia (Rapala) Bakamla RI di Watu Dodol dan Bangsring pada akhir tahun 2021.

Saat ini semakin banyak pengunjung yang datang ke pantai Cemara Pancer. Awalnya, KUB Sekar Arum tidak ingin mengubah tempat itu menjadi tempat wisata. Namun, karena semakin banyak pengunjung, mereka mengubah posisi dan kemudian bekerja sama dengan PT Bumi Bumi Suksesindo untuk membuat pantai cemara lebih menawan dan nyaman. (Rn//JN).

Source: www.jurnalnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button