Keanekaragaman Fauna Indonesia: Asia, Australis dan Transisi - WisataHits
Jawa Tengah

Keanekaragaman Fauna Indonesia: Asia, Australis dan Transisi

Keterangan gambar utama © Pixabay

Fauna Indonesia sangat beragam. Hal ini berbanding lurus dengan Indonesia yang menempati urutan ke-9 sebagai negara dengan hutan terluas di dunia. Dari Sabang sampai Merauke, wilayah daratan di Indonesia masih tertutup oleh hutan. Hal ini menjadi lahan subur bagi tumbuhnya keanekaragaman fauna Indonesia yang berjumlah lebih dari 350.000.

Keanekaragaman fauna Indonesia terbagi menjadi beberapa bagian. Subdivisi yang paling umum digunakan untuk membagi spesies atau jenis fauna Indonesia adalah subdivisi berdasarkan wilayah atau zona. Yang pertama adalah Zona Asiatic, yang kedua adalah Zona Australis, dan yang ketiga adalah Zona Transisi.

Melihat lebih dekat keunikan hewan Indonesia

Fauna Indonesia sangat tersebar luas. Penyebarannya tidak hanya terjadi di darat, tetapi juga di laut. Daratan dan laut Indonesia berpadu untuk menciptakan habitat yang nyaman bagi hewan yang bergantung pada alam Indonesia untuk mata pencahariannya.

Berbagai jenis keanekaragaman hewan di Indonesia menurut jenisnya adalah mamalia, burung atau invertebrata, ikan, amfibi, reptil dan sebagainya. Beberapa di antaranya merupakan hewan endemik yang hanya terdapat di Indonesia. Semua jenis keanekaragaman hewan mencerminkan kekayaan alam dan kesehatan Indonesia.

Peta sebaran fauna Indonesia

Pixabayinformasi gambar

Peta persebaran fauna di Indonesia tersebut di atas dibagi menjadi tiga bagian. Pembagian ini bukan tanpa alasan. Sebaran fauna di Indonesia secara umum dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu faktor persebaran, fasilitas persebaran, dan hambatan persebaran. Mulai dari sisi Kontan, berikut adalah peta persebaran fauna di Indonesia:

zona asia

Zona pertama adalah Asia. Zona atau tipe ini merupakan sebaran fauna Indonesia yang banyak dipengaruhi oleh fauna benua Asia. Zona ini meliputi bagian barat Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali. Zona ini memiliki ciri-ciri yaitu terdapat spesies hewan yang besar dan sedang menyusui.

Di zona ini jarang ditemukan jenis burung berwarna cerah. Selain itu, fauna zona Asia juga tidak memiliki jenis marsupial. Contoh spesies mamalia termasuk gajah, badak bercula satu, rusa, tapir, banteng, kerbau, monyet, orangutan, harimau, macan tutul, macan kumbang, tikus, tupai, beruang, anjing hutan, kelelawar, landak, babi hutan, rusa, kukang dan begitu seterusnya.

Contoh hewan dari zona Asiatis dari jenis reptil adalah biawak, buaya, penyu, biawak, ular, tokek, bunglon dan trenggiling. Sedangkan jenis burungnya adalah elang, bondol, jalak, merak, ayam hutan, burung hantu, kutilang dan sebagainya. Jenis ikannya antara lain ikan nila, ikan arwana dan lumba-lumba.

Zona Australia

Zona kedua adalah Zona Australis, yang sangat dipengaruhi oleh fauna wilayah Australia. Zona ini juga dikenal sebagai fauna Gondwana. Daerah yang termasuk zona fauna jenis ini adalah Kepulauan Aru dan Papua. Zona Australis adalah rumah bagi banyak hewan kecil, marsupial, dan mamalia.

Zona ini memiliki spesies kera yang langka atau tidak ada dan sangat sedikit spesies ikan air tawar. Berbeda dengan zona Asia, ada banyak spesies burung berwarna-warni di sini. Contoh hewan mamalia di zona Australis adalah kanguru, walabi, beruang, koala, kuskus, kanguru pohon dan sebagainya.

Contoh spesies reptil di Zona Australis antara lain buaya, biawak, ular, kadal, dan penyu. Contoh amfibi adalah katak pohon, katak terbang, dan katak air. Sedangkan jenis burungnya adalah nuri, nuri, nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari dan sebagainya.

zona transisi

Yang ketiga adalah Transition Zone atau Zona Australasia. Zona transisi adalah fauna Indonesia bagian tengah. Termasuk Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara. Inilah alasan mengapa begitu banyak hewan endemik atau asli Indonesia lahir di zona ini. Hewan-hewan yang menghuni zona ini merupakan campuran dari fauna Indonesia bagian barat dan timur.

Ciri-ciri hewan di zona transisi ini adalah banyaknya spesies hewan yang menyerupai spesies Asia dan Australia. Contoh hewan zona transisi spesies mamalia adalah anoa, babi rusa, tapir, duyung, kuskus, monyet hitam, beruang, tarsius, monyet seba, kuda, sapi, banteng, dan sebagainya.

Contoh spesies amfibi adalah katak pohon, katak terbang, dan katak air. Jenis reptil tersebut antara lain buaya, biawak, dan komodo. Sedangkan jenis burungnya adalah burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakatua, merpati, angsa dan sebagainya.

Konservasi berbagai fauna untuk melindungi satwa Indonesia

Pixabayinformasi gambar

Untuk melindungi keanekaragaman fauna Indonesia, perlu dilakukan konservasi alam di berbagai daerah. Hal ini dilakukan agar fauna yang menjadi habitat asli Indonesia dapat hidup dan lestari selamanya. Berawal dari website Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, berikut berbagai jenis suaka margasatwa yang ada di Indonesia.

1. Taman Nasional Lore Lindu (Sulawesi)

Taman Nasional Lore Lindu berada di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Vegetasi utama taman nasional ini adalah hutan dan pegunungan. Daerah ini merupakan zona transisi yaitu Asia dan Australia. Perlu diketahui juga bahwa kawasan ini merupakan habitat terbesar mamalia asli Sulawesi dan terdapat kurang lebih 55 jenis kelelawar dan 230 jenis burung.

2. Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)

Terletak di ujung barat pulau Jawa, suaka flora dan fauna Indonesia ini dikenal sebagai rumah badak Jawa. Di daerah ini, dataran dipenuhi dengan hutan yang memiliki banyak pohon palem. Selain itu, Taman Nasional Ujung Kulon juga memiliki hutan pantai yang sangat indah.

3. Waigeo Barat (Raja Ampat)

Daerah ini memiliki bentang alam yang terdiri dari pulau-pulau yang berbeda yaitu Sulawesi, Batanta dan Missol. Di Waigeo Barat terdapat banyak sekali flora dan fauna di Indonesia Timur. Selain itu, beberapa pulau yang saling menyatu juga membentuk gugusan yang sangat indah. Tempat ini juga cocok sebagai tujuan wisata.

4. Taman Nasional Kerinci Seblat (Sumatera)

Kawasan lindung keempat adalah Taman Nasional Kerinci Seblat di Sumatera. Daerah ini penuh dengan bentang alam berupa dataran tinggi, rawa air tawar, pegunungan, hutan dan subalps. Di kawasan ini Anda akan menyelamatkan berbagai jenis flora dan fauna khas Sumatera.

5. Taman Nasional Gunung Leuser (Sumatera)

Taman Nasional Gunung Leuser merupakan kawasan di ketinggian 3.404 meter di atas permukaan laut. Taman ini adalah salah satu suaka margasatwa terpenting di Asia karena keanekaragaman habitatnya. Lebih dari 89 spesies hewan langka berhasil dikembangbiakkan dan dilindungi di taman nasional ini. Diantaranya adalah orangutan sumatera, badak sumatera, harimau sumatera, beruang madu, gajah sumatera, rangkong, ajag dan siamang.

6. Tanjung Putti (Kalimantan)

Cagar alam ini sangat istimewa karena telah terpilih sebagai Cagar Biosfer oleh UNESCO. Kawasan ini merupakan rumah bagi ribuan flora dan fauna Indonesia, khususnya orangutan. Bentang alam yang terkenal adalah Tanjung Harapan, yang mencakup wilayah pesisir. Ada juga pusat rehabilitasi orangutan bernama Camp Leakey di Tanjung Puting.

Oleh karena itu, keanekaragaman fauna Indonesia yang meliputi pembagian menjadi tiga zona penting untuk diketahui. Beberapa dari mereka sebenarnya terancam punah, jadi ada konservasi untuk melindungi fauna Indonesia dari kepunahan yang akan segera terjadi.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button