Kawal Relawan Konferensi Indonesia Salamu Rela Tidur 1 Jam | PWMU.CO - WisataHits
Jawa Tengah

Kawal Relawan Konferensi Indonesia Salamu Rela Tidur 1 Jam | PWMU.CO

Beberapa petugas penghubung relawan Salamu mengarahkan anggota Kongres dan menunggu di depan pintu keluar utama Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Pengawal anggota konferensi Indonesia, relawan Salamu bersedia tidur selama 1 jam; Pelaporan Kontribusi PWMU.CO Gresik Editor Sayyidah Nuriyah Mohammad Nurfatoni

PWMU.CO – Dalam pemilihan 13 anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027, anggota Kongres perwakilan pimpinan daerah, daerah dan cabang dari seluruh Indonesia yang menggunakan hak pilihnya dapat langsung pulang satu demi satu. lainnya. Alhasil, pada Sabtu (19/11/2022) malam, para anggota satu per satu meninggalkan aula utama Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah (UM) Surakarta.

Pemilihan yang dijadwalkan mulai pukul 19.30 WIB berakhir pada pukul 23.46 WIB. Saat malam semakin larut, jalan di depan pintu keluar aula utama dipenuhi barisan anak muda berseragam tie-dye hijau solo. Mereka seperti relawan Salamu petugas penghubung (LO) alias anggota pengganti Muktamar.

Setiap ada anggota Muktamar yang keluar, mereka langsung meneriakkan nama hotel sambil menunjukkan “name tag hotel” yang mereka teriakkan. Ada juga yang hanya menunjukkan tanda hotel berupa tulisan di karton, tulisan bergerak di layar handphone, bahkan ada yang menulis di belakang name tag kemudian dikalungkan di leher.

Hanya itu yang mereka lakukan untuk memastikan anggota Kongres yang mereka dampingi tidak tertinggal atau salah naik bus ketika ingin kembali ke penginapan. “Agar bapak-bapak tidak bingung (mencari bus untuk mengantar ke hotel). Dulu ada empat bus, sekarang tinggal satu. Kami tidak ingin ada yang tertinggal di sini,” jelas Ari Putra, salah satu LO.

Mereka tidak hanya menanggapi ketika seorang anggota Kongres mendekati mereka karena mereka merasa “terpaksa” dengan nama hotel tempat mereka menginap, mereka juga dengan ramah mengawal para anggota Kongres yang tidak tahu ke arah mana toilet itu berada. menunggu giliran ketiga belas calon PP Muhammadiyah.

Ari menegaskan, tugas utamanya adalah mendampingi anggota Kongres dari kedatangan hingga pulang. Meski mayoritas adalah mahasiswa UM Surakarta, namun sebagian masih berstatus pelajar SMA/SMK. Mereka telah lama mendaftar melalui panitia rekrutmen online atau telah direkrut oleh organisasi IPM otonom yang mereka ikuti.

Mereka berjumlah sekitar 200 orang. Setiap LO mendampingi anggota kongres dari suatu wilayah yang terdiri dari 3-4 wilayah dimana mereka menginap di hotel yang sama. Artinya, setiap LO dapat mendukung sekitar 18-23 anggota Kongres. Malam itu, Ari, sapaan akrabnya, masih menunggu 16 dari empat PDM yang didampinginya.

Beberapa petugas penghubung relawan Salamu mengarahkan anggota Kongres dan menunggu di depan pintu keluar utama Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

tantangan dan perjuangan

Mendukung anggota yang lebih tua menjadi tantangan tersendiri, menurut Awang Samudera Azca, LO lainnya yang juga masih menunggu anggota Kongres yang didampinginya. Jadi yang terpenting bagi seorang LO seperti dia menurutnya adalah kemampuan komunikasi. “Dan memecahkan masalah yang muncul secara acak (mendadak), termasuk menenangkan diri ketika ada keramaian dan mencari solusi,” tambah Azca, sapaan akrab mahasiswa komunikasi UM Surakarta ini.

Selain itu, lanjut dia, persiapan fisik juga diperlukan. “Aku hanya tidur selama satu jam. Bangun jam 3 pagi,” jelasnya. Pagi itu, Azca meluncur ke hotel jam 3 pagi WIB untuk membantu peserta mempersiapkan pembukaan konferensi di Stadion Manahan, Surakarta. Seperti yang disampaikannya kepada PWMU.CO, waktu sudah menunjukkan pukul 23:00 WIB.

Meski sudah hampir 24 jam bersama mereka, para mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) itu tetap terlihat bersemangat menunggu para anggota kongres keluar dari ruang pemungutan suara. Sama halnya dengan Ari. Ia menambahkan: “Kalau saya minum vitamin setiap pagi karena fisik saya cenderung lemah.”

Azca kemudian mengenang: “Kemarin ada peserta yang tiba di hotel pukul 12.00 dan diberi kamar. Saya akan melanjutkan. Turut serta dalam acara tukar amanah di Gedung Siti Walidah UMS. Setelah kongres kami akan membawa Anda ke hotel.”

Sementara Azca dan Ari menunggu di luar pintu keluar, LO Pena Palguna Sidna berbeda. Mahasiswa geografi UM Surakarta asal Jawa Barat berdiri di ruang belakang. Dia ingin memimpin anggota Kongres – termasuk dari daerah Jawa Barat – yang secara bergiliran datang ke TPS untuk melakukan e-vote.

Pena mengungkapkan kepada PWMU.CO bahwa dia tidak hanya bertugas untuk melayani para muktamirin di seluruh Indonesia dengan menjemput dan mengantar mereka dari kedatangan hingga kepulangan, tetapi dia juga bertugas untuk menunjukkan atraksi wisata dan kuliner di Surakarta. Mereka telah berkoordinasi untuk menjalankan misi ini selama tiga bulan sebelum Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 berlangsung.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button