Kadin Jawa Timur sedang menjajaki kerjasama dengan Pakistan di bidang perdagangan dan pariwisata - WisataHits
Jawa Timur

Kadin Jawa Timur sedang menjajaki kerjasama dengan Pakistan di bidang perdagangan dan pariwisata

SURABAYA, investor.id – Adik Dwi Putranto, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, mengatakan Kadin Jatim sedang menjajaki kerja sama dengan Pakistan di bidang perdagangan dan pariwisata.

Hal itu disampaikan Adik saat menerima kunjungan Duta Besar Republik Pakistan untuk Republik Indonesia, Republik Demokratik Leste Timur dan ASEAN Muhammad Hassan, yang didampingi oleh Menteri Perdagangan dan Investasi Pakistan Fouzia Parveen dan Sekretaris Pertama Masooma Bushra Ali im Kadin Jawa Timur. kantor di Surabaya, Rabu (9/7/2021). Turut hadir jajaran Kadin Jatim, Wakil Ketua Umum (WKU) UMKM Idris Yahya, WKU Bidang Periklanan dan Perdagangan Internasional Tommy Kaihatu serta sejumlah pemangku kepentingan bisnis di Jatim.

Adik mengatakan pihaknya berharap dapat terus bertemu dengan rombongan Dubes Pakistan.

“Kami berharap hubungan ini tidak hanya berakhir di sini, tetapi berlanjut. Kerja sama yang nyata akan muncul, yang dapat mendongkrak output ekonomi kedua negara,” kata Adik.

Menurut Adik, Jatim memiliki banyak potensi yang bisa dikerjasamakan, mulai dari perdagangan, pariwisata hingga investasi.

“Tiga sektor andalan Jawa Timur yang bisa dikerjasamakan,” ujarnya.

Untuk sektor pariwisata, Jawa Timur memiliki potensi yang sangat besar mulai dari wisata religi, wisata sejarah, wisata alam seperti wisata pantai dan gunung.

“Jadi pariwisata di Jawa Timur sangat lengkap. Yang juga kami promosikan adalah wisata Giliyang Sumenep yang memiliki kandungan oksigen terbersih kedua di dunia. Wisata religi di Jawa Timur juga banyak, ada lima makam Waliyullah di Gresik, Surabaya, Tuban dan lain-lain. Untuk sejarah pariwisata, Jawa Timur adalah rumah bagi kerajaan terbesar di Asia, yaitu kerajaan Majapahit,” jelas Adik.

Sementara itu, Jawa Timur memiliki potensi pertanian atau agrowisata yang sangat besar, baik di bidang hortikultura maupun pangan.

“Saat ini porang merupakan salah satu bahan baku terpenting di Jawa Timur untuk menggantikan tepung terigu,” tambah Adik.

Dalam kesempatan itu, Muhammad Hassan menyampaikan bahwa Pakistan memiliki hubungan khusus dengan Jawa Timur dan Sulawesi. Karena itu, Pakistan sangat peduli dengan Jawa Timur.

“Kami berharap dapat bersinergi dengan pertemuan perdana ini untuk meningkatkan perdagangan dan investasi,” kata Muhammad Hassan.

Menurut dia, ada beberapa potensi yang bisa digarap, antara lain memperluas perdagangan dan pariwisata. Dia mengatakan nilai perdagangan Pakistan dengan Indonesia telah mencapai $4,2 miliar per tahun sejauh ini. Namun potensi yang ada masih bisa diperluas mengingat pasar Indonesia dan pasar Pakistan sangat besar.

“Penduduk Indonesia mencapai 273 juta jiwa sedangkan penduduk Pakistan mencapai 227 juta jiwa, sehingga masih banyak potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan perdagangan kedua pihak,” ujarnya.

Selain itu, Indonesia dan Pakistan memiliki sejumlah kesepakatan dan ada sekitar 123 barang dari Pakistan dengan tarif khusus bea masuk nol persen. Saat ini ada 90 barang dari Indonesia ke Pakistan dengan tarif khusus bea masuk 0%.

“Tiga besar ekspor Indonesia ke Pakistan adalah batu bara, serat sintetis, dan minyak sawit. Tapi kita sepakat, ada sekitar 200 jenis barang lain dengan tarif tambahan atas tarif impor yang belum terpakai, secara bertahap turun menjadi 0%. Salah satu yang menarik adalah tembakau, Pakistan memilikinya dan Indonesia juga memilikinya. Kami akan bekerja sama dengan bea masuk nol persen,” katanya.

Muhammad Hassan menekankan bahwa Pakistan dan Indonesia adalah dua negara yang kuat di sektor pertanian, sehingga dapat memperkuat kerjasama dengan saling memasok. “Selain itu, untuk memberi makan dunia,” katanya.

Dari segi pariwisata, Pakistan memiliki rencana bagaimana rombongan wisatawan Pakistan datang ke Jawa Timur dan sebaliknya wisatawan Jawa Timur akan berkunjung ke Pakistan. “Tapi kami punya masalah, tidak ada penerbangan langsung dari Pakistan ke Jakarta, kami harus terbang melalui Kuala Lumpur dan Bangkok. Jika penerbangan ini bisa langsung, itu akan jauh lebih baik,” katanya.

Fouzia Parveen menambahkan, Bahan baku yang juga bisa digarap adalah bumbu.

“Pakistan membutuhkan banyak rempah karena gaya hidup orang Pakistan yang suka menggunakan rempah-rempah. Dan saya sarankan jika Anda membutuhkan sesuatu yang berhubungan dengan produk Pakistan atau ingin mengekspor ke Pakistan, Anda harus mulai dengan itu Rapat zoom untuk mempermudah,” kata Fouzia.

Untuk lebih mengembangkan kerjasama ini, Muhammad Hassan dan Fouzia berharap para pengusaha dari Jawa Timur dapat berpartisipasi dalam Pameran Solo Pakistan di Jakarta pada Januari 2023.

“Pada Januari 2023 akan ada pameran tunggal tentang Pakistan di Jakarta. Kami mengundang pengusaha dari Jawa Timur untuk bertemu dengan pengusaha dari Pakistan,” kata Muhammad Hassan.

Penerbit: Amrozi ([email protected])

Source: investor.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button