Walikota Sutiaji berupaya memaksimalkan potensi wisata budaya yang ada di Kota Malang
WAKTU JATIM – Walikota Malang Sutiaji terus memaksimalkan potensi kerukunan umat beragama dalam keberagaman untuk menampilkan destinasi wisata budaya di kota Malang.
Hal itu disampaikan Sutiaji usai menghadiri Festival Kampoeng China di Malang Town Square (Matos) sebagai rangkaian kegiatan menyambut Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili tahun 2023.
“Ini sudah dimulai (realisasi wisata budaya) dan insyaallah nanti kita perkuat di daerah-daerah tertentu untuk menjadi destinasi wisata,” kata Sutiaji kepada JatimTIMES.com, Jumat (20/1/2023).
Tokoh di Pemerintah Kota (Pemkot) Malang itu mengatakan, di Kota Malang sendiri telah terbentuk beberapa kawasan yang menonjolkan warisan budayanya. Mulai dari kampung pecinan hingga kampung arab.
“Tahun-tahun sebelumnya ada ide kampung Arab, kampung pecinan, yang dihidupkan. Jadi Kota Malang memang belum memiliki destinasi wisata alam, harapannya bisa menjadi wisata budaya,” kata Sutiaji.
Selain itu, pihaknya juga berencana untuk lebih meremajakan dan mengembangkan kawasan tersebut, salah satunya terkait jalur pejalan kaki atau pedestrian di kawasan Kampung Pecinan atau Kampung Arab.
“Insya Allah akan dikembangkan (pedestrian Chinatown). Saya belum tahu detail spesifiknya tahun ini, tapi insyaallah nanti akan terus kita poles dan kembangkan,” jelas Sutiaji.
Lulusan UIN Maliki Malang (dulu IAIN Malang) ini mengatakan, ketika Pemkot Malang hendak melakukan pembangunan daerah, jangan dilihat dari satu sisi saja.
“Tetapi jika orang tertarik untuk datang kepada kami, keramahan kami akan mendorong pertumbuhan ekonomi kami,” kata Sutiaji.
Lulusan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang (Ponpes) ini menambahkan, seiring percepatan pertumbuhan ekonomi Kota Malang, akan berdampak pada peningkatan pendapatan daerah.
“Kalau PAD kuat, akan kembali membangun kesejahteraan rakyat. Kesempatan kerja akan meningkat dan kemiskinan akan berkurang. Jadi tidak mungkin melihat mereka dari satu sisi saja,” kata Sutiaji.
Source: news.google.com
