Akses Jalan Rusak, Wisata Malang Selatan Belum Pulih? - WisataHits
Jawa Timur

Akses Jalan Rusak, Wisata Malang Selatan Belum Pulih?

Akses Jalan Rusak, Wisata Malang Selatan Belum Pulih?

WAKTU JATIM – Pariwisata di Kabupaten Malang diyakini belum sepenuhnya pulih karena beberapa faktor. Banyak yang mengatakan akses jalan menuju tempat wisata di Kabupaten Malang rusak sehingga menyebabkan wisatawan enggan untuk berkunjung.

Salah satunya adalah akses jalan lintas selatan (JLS). Diketahui, ada banyak pantai di sepanjang JLS yang bisa menjadi favorit wisatawan. Namun, akses ke JLS sering dikritik.

Baca Juga: Hingga 83 Persen Penumpang Bandara Juanda Tahun 2022 Mencapai 10 Juta Orang

Kedua jalur tersebut melalui jalur timur atau melalui Sumbermanjing Wetan, jalur tengah melalui Gondanglegi-Bantur dan jalur barat melalui Donomulyo. Kondisi jalan yang rusak diklaim membuat kunjungan wisatawan belum sepenuhnya meningkat di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu terlihat pada momen-momen Natal dan Tahun Terakhir (Nataru). Berdasarkan catatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, jumlah wisatawan saat itu mencapai 130.000 orang.

Kepala Disparbud Kabupaten Malang Purwoto mengatakan, jumlah wisatawan justru meningkat dibanding waktu yang sama saat pandemi Covid-19. Namun, angka 130.000 kunjungan tersebut masih lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelum Covid-19.

“Sebelum Covid-19 bisa sampai 150.000 lebih (dikunjungi) wisatawan. Saat Nataru, atau paling tidak saat high season seperti musim liburan,” kata Purwoto.

Purwoto mengatakan, jumlah titik wisata yang terkumpul sebanyak 63 titik. Menurut dia, rendahnya kunjungan wisatawan di Malang Selatan diduga karena kondisi jalan yang memungkinkan akses ke tempat wisata masih banyak yang rusak.

“Kalau dilihat, sepertinya karena kondisi jalan yang masih jelek. Baik di Bantur maupun di sisi barat di Donomulyo seperti itu. Misalnya mau ke Balekambang Wetan lewat Sumbermanjing terlalu jauh, kondisi jalan tidak jauh beda,” jelasnya kepada Purwoto.

Apalagi, karena beberapa keluhan yang ia kumpulkan dari wisatawan, kondisi jalan yang rusak justru dinilai sebagai faktor yang membuat wisatawan kurang nyaman melakukan wisata di Malang Selatan.

“Beberapa keluhan wisatawan yang kami kumpulkan memang merupakan permintaan maaf,” jelas Purwoto.

Baca Juga: Para Remaja Putri di Blitar Tewas Ditabrak Dump Truck

Sementara itu, Direktur Perumda Jasa Yasa, Husnul Hakim Syadad, mengadukan hal yang sama. Menurutnya, momen Nataru memang menjadi salah satu tolak ukur pariwisata di Kabupaten Malang.

Salah satunya adalah pantai Balekambang. Menurutnya, pantai yang dikelola Perumda Jasa Yasa ini biasanya selalu ramai dikunjungi wisatawan saat momen Nataru. Last but not least, Nataru, katanya, kunjungan wisatawan turun hingga 75 persen.

“Biasanya di pantai Balekambang saja ada sedikitnya 15.000 wisatawan. Tapi baru sekitar 3.000 yang mengunjungi Nataru,” jelas Husnul.

Husnul menilai salah satu faktor penyebab penurunan wisatawan di Pantai Balekambang Nataru lalu adalah kondisi jalan yang rusak. Namun, dia menilai ada faktor lain yang diduga menjadi penyebabnya, yakni keberatan BMKG terkait prakiraan angin topan.

“Masih banyak jalan yang rusak. Bus besar mungkin harus pergi ke sana (Pantai Balekambang) dan berpikir dua kali. Saya mencoba waktu berkendara ke Pantai Balekambang selama hampir dua setengah jam. Sehingga banyak wisatawan yang menggunakan kendaraan roda dua. Sangat sepi,” jelasnya kepada Husnul.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button