Jogja-Turkey Aviation memperluas potensi DIY untuk mengembangkan ekosistem industri halal - WisataHits
Yogyakarta

Jogja-Turkey Aviation memperluas potensi DIY untuk mengembangkan ekosistem industri halal

Harianjogja.com, JOGJA – judul Jogja Halal Festival bertujuan untuk membangun ekosistem industri halal DIY agar tumbuh.

Festival yang dihadiri 250 perusahaan dari industri halal ini berharap jalur baru Yogja-Turki melalui Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) akan semakin memperkuat sektor ekonomi syariah.

Jogja Halal Festival dibuka oleh Wakil Presiden Maruf Amin konferensi video. Dalam sambutan pembukaannya, Maruf menegaskan bahwa industri halal bersifat inklusif dan berpotensi menyelamatkan Indonesia dari resesi global.

DIDUKUNG:

Kepresidenan G20 Indonesia, momentum pemulihan dunia dari krisis global

“Siapapun dari kalangan manapun bisa terlibat dalam industri halal, permintaan produk industri halal juga terus meningkat, artinya potensi Indonesia bisa dimanfaatkan untuk menghindari resesi global,” ujarnya, Kamis (11/3/2022).

Berbagai industri konvensional, jelas Maruf, berlomba-lomba memasuki industri halal. “Dari bank konvensional hingga pariwisata, semuanya memiliki potensi besar di industri halal, pemerintah terus mendorong usaha kecil dan menengah.” [UMKM] untuk berpartisipasi dalam pengembangan perusahaan di industri halal,” katanya.

BACA JUGA: DIY Covid-19 meledak lagi, Sultan: Mustahil pakai lagi

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UMKM) Teten Masduki yang dalam sambutannya di Jogja Halal Festival mengatakan mengaktifkan sertifikasi Halal untuk produk UMKM. “Meski jumlahnya masih sedikit yaitu 6,1% dari seluruh UMKM, akan saya tingkatkan lagi,” ujarnya, Kamis pagi.

Teten menilai potensi UKM DIY di bidang halal sangat besar. “Ini merupakan peluang penting bagi UMKM khususnya di sektor DIY untuk masuk ke industri halal dan mengembangkan usahanya lebih jauh lagi,” ujarnya.

Industri halal, jelas Teten, tidak mengubah kondisi ekonomi yang ada. “Peningkatan ini hanya melengkapi standar produksi dan layanan yang ada dan merupakan langkah penting untuk tetap kompetitif,” katanya.

Sementara itu, Heroe Poerwadi, Ketua Masyarakat Ekonomi Islam (MES) DIY, menyatakan DIY berperan penting dalam memajukan industri halal di Indonesia.

“Kami akan mendorong DIY untuk mengekspor produk halal, apalagi sekarang sudah ada jalur penerbangan antara Jogja dan Turki,” ujarnya.

Rute penerbangan tersebut berpotensi menambah nilai industri halal di ruang DIY. “Nilai halal home improvement industry ini masih dalam perkiraan karena pandmei kemarin banyak mengubah banyak hal, sehingga perlu dihitung ulang,” ujarnya.

Sektor unggulan dalam industri perbaikan rumah halal, Heroe menjelaskan, antara lain furnitur, fashion, perhotelan dan pariwisata. “Saat pariwisata sangat berkembang, hotel syariah sudah banyak, kami ingin lebih mempromosikan destinasi wisata halal dengan memberikan layanan tambahan untuk meningkatkan standar layanan,” katanya.

Mantan wakil walikota Jogja itu menegaskan, industri halal tidak mengubah perekonomian yang ada, juga tidak mempengaruhi kelompok tertentu. “Industri halal ini keniscayaan karena pasarnya terus berkembang, misalnya banyak negara yang non muslim, tapi wisata halal berkembang, seperti di Jepang, Korea dan Thailand, jadi jangan sampai kalah saing”, ujarnya.

Dukungan pemerintah daerah diperlukan untuk memfasilitasi pelaku ekonomi khususnya UMKM untuk memasuki industri halal. “Kami juga berharap pemerintah daerah dan pemerintah kabupaten/kota dapat memberikan dukungan melalui Dinas Koperasi dan UMKM untuk lebih mengembangkan industri perbaikan rumah halal,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button