Jogja Fashion Week 2022 Tema 5 Destinasi Wisata Prioritas Utama - WisataHits
Yogyakarta

Jogja Fashion Week 2022 Tema 5 Destinasi Wisata Prioritas Utama

SLEMAN, BERNAS.ID – Jogja Fashion Week (JFW) Trend Show 2022 kembali digelar, menampilkan karya 145 desainer dari seluruh Indonesia. Tema JFW 2022 diambil dari 5 destinasi wisata prioritas utama di Indonesia, seperti Danau Tobase, Borobudur, Labuan Bajo, Likupang dan Mandalika.

Model yang terlibat dalam rangkaian JFW ini adalah 72 model pertunjukan utama dari berbagai daerah di Yogyakarta, Solo, Jakarta, Bandung, Sumedang, Cirebon, Semarang, Magelang, Surabaya, Jember dan Bali. Selain itu, juga ada 40 model anak dari Jawa Timur dan Semarang.

Baca Juga Sri Sultan Berkontribusi pada Galeri Umpan Balik Perencanaan Jogja

Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia DIY Budiharto Setyawan mengatakan JFW 2022 merupakan salah satu showbus yang muncul dari pengembangan UMKM di Yogyakarta dengan sinergi dan kerjasama antar instansi. “Jogja Fashion Week merupakan salah satu upaya pemulihan ekonomi Yogyakarta,” ujarnya, Jumat (19/8) saat membuka JFW di Kemala Ballroom, SCH Sleman.

UNMAHA 728×90

“Harapannya bisa mewujudkan UMKM lokal agar bisa naik peringkat dan berdaya saing dengan sinergi, kreativitas dan kolaborasi,” imbuhnya.

Selain itu, menurut Budiharto, Jogja Fashion Week 2022 dapat mendorong industri kreatif khususnya industri fashion untuk menciptakan produk yang berkualitas dan berdaya saing. Pada saat yang sama, kesadaran masyarakat untuk membeli produk lokal juga harus ditingkatkan.

Kerjasama antara Bank Indonesia dan Dekranasda Yogyakarta untuk mengembangkan UMKM kreatif khususnya kerajinan tangan juga ditandatangani di sela-sela pembukaan JFW. Sektor pariwisata dan industri kreatif diketahui berkontribusi 55,37 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Yogyakarta.

Wakil Ketua Dekranasda DIY Gusti Bendoro Raden Ayu Adipati Pakualam mengatakan, Jogja Fashion Week 2022 merupakan bentuk dukungan Dekranasda DIY untuk menggali potensi daerah di bidang kerajinan. Menurutnya, perekonomian Yogyakarta dipengaruhi oleh industri kreatif yang terdiri dari UMKM, khususnya kerajinan.

“Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan, UMKM harus mampu beradaptasi dengan pola adaptasi baru dengan teknologi terkini agar mampu bersaing dalam persaingan global,” ujarnya.

Ia juga berharap Dekranasda dapat menjadi lembaga yang dapat diandalkan untuk mendukung perekonomian Yogyakarta, seperti mendaftarkan pengrajin untuk memudahkan pengambilan kebijakan. “Hampir 80 persen perekonomian Yogyakarta digerakkan oleh UMKM,” katanya.

Baca juga Mendagri mengimbau semua daerah untuk membuang sampah pada tempatnya

Dalam sambutannya, Sandiago Uno, Menparekraf juga mendorong UKM di industri kreatif untuk menangkap peluang di masa yang tidak pasti ini. Menurutnya, UMKM menggerakkan roda perekonomian di tengah pandemi, terutama di luar lonjakan inflasi global. “Era disrupsi adalah mempromosikan model bisnis fashion dengan marketplace sehingga dapat menjangkau jangkauan yang lebih luas dan tatap muka,” ujarnya.

Afif Syakur, direktur JFW 2022, berharap JFW kali ini akan menjadikan Yogyakarta sebagai pintu gerbang fashion etnik Indonesia. “Yogyakarta adalah miniatur Indonesia. Kami ingin menghadirkan produk fashion kontemporer berbasis budaya. Dari Yogyakarta ke Indonesia,” katanya. (Ya)

Agensi digital BERNAS.id 970×90

Source: www.bernas.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button