Jembatan gantung sederhana, tapi sering menjadi tempat menjelang pernikahan, apa istimewanya? - WisataHits
Jawa Timur

Jembatan gantung sederhana, tapi sering menjadi tempat menjelang pernikahan, apa istimewanya?

INDOZONE.ID – Sekilas, jembatan gantung di Desa Biting, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ini tidak ada yang istimewa. Jembatan ini hanya cukup untuk dilewati satu unit motor. Namun karena pemandangan sekitar yang indah, jembatan ini sering menjadi lokasi foto pernikahan kedua mempelai.

jembatan pelangi menggigitJembatan Pelangi jadi daya tarik wisata warga (Ronaa Nisaus/Z Creators)

Pengelola Desa Biting, Bambang Warsito, menyadari potensi tersebut dan mulai mengembangkannya menjadi objek wisata utama di ujung barat Kabupaten Ponorogo. Tidak hanya jembatan, tetapi juga taman dan toko menghibur pengunjung.

“Awalnya lahan untuk perkebunan tembakau dan jagung milik kas desa,” kata Bambang, Kamis (14 Juli 2022).

Mulai tahun 2019, muncul inovasi untuk mempercantik jembatan dengan mengecatnya dengan warna-warni di sekelilingnya. Bambang juga memberi nama Pelangi karena warna catnya yang berwarna-warni seperti pelangi.

jembatan PelangiSalah satu spot foto di sekitar Rainbow Bridge (Ronaa Nisaus/Z Creators)

Usai mempercantik jembatan, ia juga membangun warung di sekitar jembatan untuk meningkatkan potensi ekonomi warga sekitar. Di sebelah selatan toko ada lapangan yang ditanami berbagai jenis bunga untuk selfie.

“Jauh sebelum 2019 saya sudah punya rencana ini. Karena saya mendapat pesangon dari Pemkab, akhirnya saya beli tambahan lahan untuk mengembangkan pariwisata,” ujarnya.

tempat istirahat gigitanRest Area Menggigit, Tempat Wisata dan Ketenangan (Ronaa Nisaus/Z Creators)

Bambang mengatakan, jembatan gantung ini dibangun pada 1993 untuk menghubungkan desa, kecamatan, bahkan akses Pacitan dari Jalur Desa Dayakan. Karena sebelum jembatan, semua warga melewati jalur bawah.

Menurut Bambang, desa ini unik dengan keindahan alamnya. pemantauan Kreator Tim ZDi sekitar jembatan Ronaa Nisaus, Anda bisa melihat gunung dan bukit menjulang dan pohon pinus di sekitarnya.

“Saya mengolah potensi yang ada dan membuat tur ke sana,” jelasnya.

Pengunjung tidak dipungut biaya. Bambang mengatakan kreasi pariwisata ramai dikunjungi pengunjung di awal pandemi Covid-19. Selain itu, saat itu belum kalah bersaing dengan wisata Bukit Soeharto yang tidak jauh dari wisata Jembatan Pelangi.

Selain berfoto selfie dan menikmati keindahan alam, wisata ini juga bisa menjadi tempat untuk berbagai kegiatan. Seperti hajatan keluarga atau rekan kerja karena makanannya sudah tersedia di warung-warung.

“Meski Biting daerah kering, masih bisa diperkuat,” pungkasnya.

Buat cerita lucumu sendiri dan dapatkan berbagai hadiah menarik! Mari bergabung Z Pencipta dengan satu klik di sini.

Z PenciptaZ Pencipta

Source: www.indozone.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button