Jaga momentum, Menparekraf mengatur timing event regional agar tidak bertepatan : Okezone News - WisataHits
Jawa Barat

Jaga momentum, Menparekraf mengatur timing event regional agar tidak bertepatan : Okezone News

JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Industri Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta pimpinan daerah untuk merencanakan dan mengatur timing event di daerahnya masing-masing agar tidak tumpang tindih dalam tumpukan periode tertentu.

(Baca juga: Ditanya 2024, Sandiaga Uno: Kami akan melanjutkan kinerja yang baik dan peningkatan ekonomi kami)

Menparekraf Sandiaga Uno, berbicara pada Aksi Kolaborasi Regional 1 dan Regional 2 yang dihadiri oleh kepala daerah dari sejumlah kabupaten/kota di tanah air, Rabu (10/8/2022), mengatakan bahwa waktu ini sangat penting untuk melanjutkan momentum revitalisasi sektor pariwisata dan industri kreatif.

“Kami tahu acara adalah cara ampuh untuk menarik wisatawan ke suatu daerah,” kata Menparekraf Sandiaga.

Menurut Sandiaga, dalam menyelenggarakan acara, tidak hanya kualitas acara yang harus diperhatikan, tetapi juga waktu acara agar tidak terjadi dalam kerangka waktu tertentu.

Selama ini banyak pemerintah daerah yang menumpuk kegiatannya hingga akhir tahun atau semester kedua, sehingga banyak acara di daerah yang terjadi secara bersamaan sehingga mempengaruhi minat kunjungan wisatawan.

“Pesan saya untuk event, tanggalnya tidak semua bersamaan di akhir tahun atau semester dua, tapi berimbang (setiap bulan),” kata Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno.

KolaborAksi merupakan forum yang dihadirkan Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif untuk meningkatkan sinergi dan menyelaraskan kebijakan dan langkah strategis antara pemerintah pusat dan daerah terkait pengembangan sektor pariwisata dan industri kreatif nasional.

Dalam acara yang bertempat di Aula Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta tersebut, beberapa kepala daerah menyampaikan dalam paparannya ingin menjadikan acara tersebut sebagai salah satu ujung tombak kegiatan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Jakarta sesuai daerahnya masing-masing.

“Meskipun sektor ini paling terpukul oleh pandemi, kini telah pulih. Pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II melonjak 5,44 persen, ditopang oleh pariwisata dan industri kreatif terbesar kedua, dengan pertumbuhan 9,76 persen,” katanya kepada Menparekraf Sandiaga. .

Menparekraf mengajak para pemimpin daerah untuk lebih menggairahkan pariwisata dan industri kreatif dalam konsep pariwisata dan industri kreatif yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Posisi Indonesia naik 12 peringkat (TTDI), ini pertama kalinya kita melewati Thailand dan Malaysia. Kami juga mendapatkan pujian untuk pariwisata kami karena mampu menghadapi pandemi dengan protokol kesehatan, vaksinasi, serta menghidupkan kembali pariwisata berbasis kualitas dan berkelanjutan,” kata Sandiaga.

“Collaborative Action Regional 1 dan Regional 2” sendiri dihadiri para pimpinan daerah dari Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Supiori, Kabupaten Bantul, Kota Blitar dan Kabupaten Pasaman. Mereka menyatakan komitmennya terhadap pengembangan pariwisata dan industri kreatif serta mengharapkan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif.

Wali Kota Blitar Santoso menjelaskan salah satu misi yang tercantum dalam RPJMD Kota Blitar adalah kemandirian ekonomi dan berorientasi pada industri kreatif, pariwisata dan perdagangan berbasis digital. Fokus pembangunan yang akan dilakukan ke depan meliputi pengembangan proyek/pengembangan destinasi sesuai Perpres 80 Tahun 2019.

“Di antaranya pendirian Geosite Pantai Klayar, Pantai Srau, Pantai Pancer Dorr, pengembangan pariwisata Kompleks Makam Bung Karno, perjuangan PETA dan Kampung Wisata Kreatif,” kata Santoso.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Plt. Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan. Ia mengatakan pihaknya akan mendeklarasikan Kabupaten Bandung Barat sebagai “Keindahan Priangan” yang akan didukung dengan menggelar rangkaian acara mulai dari Triathlon Bandung Barat, festival jadul, festival kuliner nusantara dan festival jazz.

“Kami ingin Bandung Barat menjadi destinasi pariwisata unggulan. Ke depan, kami juga ingin mendorong generasi muda untuk menjadi pelaku ekonomi kreatif,” kata Hengky Kurniawan.

Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Sekretaris Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan Kemenparekraf/Baparekraf berkomitmen untuk kerjasama dan dukungan pemerintah daerah dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kami bersedia memberikan dukungan promosi, setidaknya di berbagai saluran media yang kami miliki,” kata Giri.

Baca juga: KKP pastikan prosedur hukum bagi pedagang sirip hiu ilegal di Sulawesi Tenggara

Sementara itu, Deputi Penyelenggara Produk dan Event Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani mengatakan, pihaknya mencatat berbagai program kegiatan (event) yang disiapkan oleh pemerintah daerah.

“Kami telah mengidentifikasi bagaimana kami mendukung promosi, termasuk mendorong acara ini untuk dimasukkan dalam Kharisma Event Nusantara. Bulan Oktober nanti kami akan mengundang event-event di kabupaten/kota untuk disampaikan melalui dinas pariwisata provinsi masing-masing,” kata Rizki Handayani.

Turut hadir Deputi Sekretaris Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Oneng Setya Harini; Direktur Pengembangan Destinasi I Kemenparekraf/Baparekraf, Harwan Ekon Cahyo; Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Diah Martini Paham; dan Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf/Baparekraf, Wawan Gunawan.

Source: news.okezone.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button