Instal Flying Fox, coba Adrenalin Turis | Berita Malang hari ini | Malang Posco Media

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Agrowisata Dillem Wilis kini semakin lengkap dengan wahana Flying Fox. Itu setelah tim fakultas dari Universitas Negeri Malang (UM) melakukan pengembangan di kompleks wisata alam di Kabupaten Trenggalek. Dalam tiga bulan terakhir, tur ini dibuat oleh tim pengabdian UM.

Kali ini tim pengabdian dosen memberikan tambahan kendaraan berupa flying fox. Wahana ini bisa disebut sebagai wahana sport untuk menguji adrenalin para wisatawan. “Sekarang pengunjung Dillem Wilis Tourismus bisa menikmati wahana-wahana tersebut,” ujar ketua tim pengabdian, Prof DR Markus Diantoro, M.Si.

Dillem Wilis sendiri merupakan wisata di salah satu desa di bagian utara Kabupaten Trenggalek. Nama desa tersebut adalah Desa Dompyong yang terletak di kawasan pegunungan Dillem Wilis. Pemandangan Desa Dompyong terlihat sangat alami. Ada perbukitan hijau, terasering bahkan sungai.

Tim dosen UM yang menggeluti bidang ini berasal dari Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang. Mereka menjalankan program pengabdian masyarakat dengan tema khusus: Sains Techno Park. Tujuannya untuk meningkatkan sektor pariwisata.

Pengabdian ini dipimpin oleh Prof. Dr. Markus Diantoro, M.Si dengan anggota Rr. Poppy Puspitasari, MT, Ph.D dan Dr. Hari Wisodo, MT, Ph.D dan dibantu oleh dua orang mahasiswa yaitu Oktaviani Puji Dwi Lestari dan Fina Nur Azizah.

Prof Markus mengatakan potensi wisata alam desa bisa dikembangkan di wilayah Indonesia. Desa yang memiliki kawasan khusus dan unik, seperti lingkungan alam yang masih asri, pertanian dan peternakan, bisa disebut desa wisata. “Objek wisata yang dikembangkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan lebih dikenal di dalam dan luar negeri. Seperti di Dillem Wilis ini misalnya,” ujarnya.

Dijelaskannya, pengembangan wahana flying fox dapat meningkatkan kreativitas, inovasi dan kecerdasan, serta melatih pengelola fasilitas pariwisata. Komitmen UM mendorong pengembangan Desa Dompyong Dillem Wilis untuk meningkatkan sektor pariwisata.

Kegiatan pengabdian tersebut dilakukan pada Sabtu (24/9). Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menarik wisatawan dan memberikan edukasi yang baik dan benar kepada pengelola pariwisata. “Juga untuk meningkatkan perekonomian warga Desa Dompyong, Dillem Wilis, Kabupaten Agrowisata Trenggalek,” tambahnya.

Pengabdian kepada masyarakat diawali dengan survei lokasi. Kemudian ada diskusi dengan pengelola objek wisata, membuat desain, memberikan pelatihan penggunaan fasilitas, pemeliharaan dan perbaikan, dan pembuatan dokumen.

Mendampingi proses kegiatan dilakukan proses evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan yang disertai dengan dokumentasi kegiatan. Saat ini diharapkan flying fox dapat menjadi sarana untuk mempromosikan potensi Desa Dompyong menjadi desa dengan sektor pariwisata yang maju. (imm/adv/bua)

Source: news.google.com