Inovasi Pembelajaran Sejarah Bagi Difabel Unggulkan Mahasiswa UNAIR di Esai Nasional - Beritalima.com - WisataHits
Jawa Timur

Inovasi Pembelajaran Sejarah Bagi Difabel Unggulkan Mahasiswa UNAIR di Esai Nasional – Beritalima.com

SURABAYA, beritalima.com|
Surabaya adalah kota yang kaya akan sejarah dan budaya. Sayangnya, potensi tersebut belum sepenuhnya disadari oleh seluruh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.

Berdasarkan permasalahan tersebut, tiga mahasiswa jurusan sejarah FIB UNAIR, Firmanda Dwi Septiawan, M. Fachrizal Hamdani dan Reni Putri Nurhidayati, menginisiasi model pembelajaran sejarah kota Surabaya berbasis visualisasi dan wisata heritage khususnya bagi para tunarungu. Ide tersebut membawa mereka meraih juara pertama Lomba Karya Tulis Sejarah Nasional “Bulan Pahlawan” di Universitas Negeri Semarang pada Sabtu (29/10/2020).

Firmanda, mewakili tim, menjelaskan lebih lanjut ide yang digagas timnya. Menurut Firmanda, Surabaya merupakan salah satu kota bekas kolonial yang menyimpan cerita berbeda di balik setiap bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh di kota Surabaya hingga saat ini.

“Surabaya merupakan salah satu kota bekas kolonial yang memiliki banyak cerita sejarah. Cerita dapat diceritakan dengan cara yang berbeda. Salah satu cara yang paling unik adalah dengan memperkenalkan kisah sejarah lokal kota Surabaya melalui bangunan. Gedung yang sudah berdiri cukup lama ini menjadi saksi bisu atas segala peristiwa yang terjadi di Kota Surabaya,” ujarnya.

Namun sayangnya, pengenalan wisata sejarah di kota Surabaya belum merata di antara berbagai kelompok, termasuk kelompok tunarungu, yang hanya mampu memaksimalkan penglihatan dan sentuhan untuk mengenali sesuatu. Hal ini mendorongnya untuk membuat model untuk memperkenalkan sejarah lokal kota Surabaya melalui media berbasis visualisasi dan wisata heritage.

“Ide ini dilatarbelakangi oleh kepedulian kami terhadap keadaan kota Surabaya yang memiliki potensi dari segi sejarah dan budaya, namun kurang memiliki fasilitas yang memadai untuk pengenalan dan pembelajaran, terutama bagi pengunjung yang berasal dari kelompok tunarungu,” ujarnya.

Perlu dicatat bahwa model pengantar historis yang mereka rintis disertai dengan sistem kerja ramah-tunarungu. Anda akan diberikan fasilitas penunjang belajar seperti alat bantu dengar, buku panduan (Local History Guide Book) dan panduan bahasa isyarat.

Firmanda melihat potensi wisata sejarah yang besar di Surabaya dan menginginkan ide-ide yang ia kemukakan bersama tim dapat diwujudkan untuk membantu mengoptimalkan pengenalan sejarah kota Surabaya secara inklusif dan berkeadilan. Selain itu, pemuda asal Mojokerto ini berharap tulisannya dapat dipublikasikan baik di media online maupun jurnal akademik sehingga dapat menjadi referensi penelitian dan saran kebijakan bagi kelompok disabilitas.

“Kami tidak hanya berharap dapat memenangkan kompetisi, tetapi kami juga berharap ide-ide kami dapat dipublikasikan di media online atau, untungnya, diterbitkan sebagai majalah, sehingga menjadi referensi di bidang pariwisata, terutama yang berkaitan dengan fasilitas untuk teman-teman. disabilitas”, tutupnya.(yul)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button