Ini merupakan langkah yang diambil Pemprov Jatim dalam mengatasi kemiskinan pascapandemi Covid-19 - WisataHits
Jawa Timur

Ini merupakan langkah yang diambil Pemprov Jatim dalam mengatasi kemiskinan pascapandemi Covid-19

always.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemprov Jatim menyebut sejak pandemi Covid-19, laju pertumbuhan ekonomi setiap daerah meningkat drastis terkait dengan angka kemiskinan.

Hal itu disampaikan Subkoordinator Pariwisata dan UMKM Jatim Nurareni Widi saat berbicara pada Rabu (21/2022) kemarin.

Baca juga: Kantor Gubernur Jatim Digerebek KPK, Khofifah: Flashdisk Dibawa

“Sebenarnya ekonomi kita melemah di masa pandemi, tapi Jatim bisa pulih lebih awal dari daerah lain,” kata Nurareni.

Nurareni menengahi, meski angka kemiskinan cukup tinggi di masa pandemi Covid-19. Namun, Jawa Timur mampu mengatasi hal tersebut.

Rupanya, Jawa Timur mengalami pengurangan kemiskinan terbesar saat itu.

“Pada masa pandemi Covid-19, Jawa Timur mengalami penurunan angka kemiskinan yang paling besar, capaian tersebut harus kita pertahankan,” ujarnya.

Meski angka kemiskinan turun. Namun, Nurareni menjelaskan, untuk merevitalisasi perekonomian agar lebih cepat, khususnya di Jawa Timur, perlu ada inovasi atau terobosan baru yang perlu dilakukan, misalnya pengembangan UMKM dan kuliner.

Baca Juga: Sekdaprov Adhy Karyono Serukan Pemprov Jatim Tak Terlibat Kasus Hibah

“Saat ini kami (Pemprov Jatim) tidak hanya mengandalkan SDA karena semakin menipis. Ke depan, Jatim perlu mengembangkan ekonomi kreatif seperti UMKM dan kuliner,” imbuhnya.

Akademisi Universitas Ciputra Surabaya Suryadi Kusniawan mengungkapkan pelaku ekonomi kreatif di Jawa Timur, Kota Surabaya menempati posisi tertinggi dengan 21,29 persen.

“Di urutan kedua Kota Malang dengan share 13,62 persen, dan urutan ketiga Kabupaten Sidoarjo dengan share 7,37 persen,” ujarnya.

Dijelaskannya, pengembangan ekosistem ekonomi kreatif dengan gagasan berbasis pengetahuan dan keterampilan telah muncul.

Baca Juga: Penggeledahan 9 Jam di Kompleks Kantor Gubernur Jatim, KPK Ambil 3 Barang Bukti Kasus

“Ada beberapa ketidaknyamanan terkait industri kreatif (ekraf) di beberapa kota/pemerintahan di Jawa Timur. Industri kreatif sendiri merupakan perwujudan nilai tambah dari sebuah gagasan kekayaan intelektual manusia yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi,” jelasnya.

Selain itu, industri kreatif harus memiliki konteks budaya sehingga memiliki keistimewaan dan keunikan tersendiri.

“Sehingga bisa bersaing dengan lokalitas kawasan yang memiliki nilai atau makna yang melekat,” pungkasnya. (Ade/SL1)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button