Sompil Jogonalan: Dibungkus dengan daun bambu, memiliki cita rasa yang khas - WisataHits
Yogyakarta

Sompil Jogonalan: Dibungkus dengan daun bambu, memiliki cita rasa yang khas

Klaten – Sompil adalah makanan yang terbuat dari nasi dan dibungkus dengan daun bambu apus berbentuk segitiga. Kemudian direbus selama kurang lebih 2,5 jam. Aroma daun bambu hingga rasa yang kenyal dan gurih menjadikan cita rasa kuliner khas desa Gondangan di kabupaten Jogonalan.

Salah satu pembuat Sompi adalah Sri Hartini, 64, dan pemilik Warung Sompi Bu Sri Koco. Nama Sri Koco berasal dari Sri Gartini dan Sukoco, pasangan yang menyiapkan masakan tradisional. Mereka telah berjualan selama 15 tahun dan merupakan satu-satunya produsen somp di Klaten.

Sri Hartini menjual Sompil di rumahnya. Buka mulai pukul 11.00 Dalam sehari, 4 kilogram (kg) beras olahan bisa dihabiskan untuk mendapatkan 100 porsi sompi. Tapi pasti laris setiap hari karena diburu pelanggannya.

“Kalau dihitung biji-bijian dalam satu hari, 300 sompil habis terjual. Harga seporsi sompi hanya Rp 7.000,” kata Sri Hartini kemarin.

Sri Hartini menambahkan, dalam satu porsi ada empat sompil yang dipotong kecil-kecil. Ditambah sambal goreng krecek, ayam dan telur rebus. Juga tahu dan sejumput bumbu kedelai di atasnya. Bagi pembeli yang tidak suka pedas bisa dicampur dengan kaldu ayam, telur atau tahu.

Sompil dengan sambal goreng dan opor adalah kombinasi sempurna yang bisa dinikmati di pagi, siang, atau malam hari. Apalagi saat makan, makanan tradisional ini bisa ditemani karak.

“Pelanggan tidak hanya datang dari Klaten, tapi juga dari Solo dan Jogja. Mereka juga biasanya menerima perintah shalawat Jumat, arisan, pengajian dan takjil setiap kali selama bulan puasa,” ujarnya.

Sementara itu, Sukoco, 74 tahun, menambahkan, hidangan sompi tradisional hanya disajikan saat bulan Syawal. Hingga akhirnya dia mulai menghadirkan Sompil setiap hari. Ternyata respon penonton terhadap hadirnya tawaran kuliner tersebut cukup baik.

“Sompies di daerah lain seperti Tulungagung dibungkus dengan daun pisang. Cuma sompi di Klaten yang dibungkus daun bambu. Itulah ciri khas dari makanan tradisional ini,” ujarnya.

Sukoco berharap dengan menjual sompi dapat melestarikan makanan tradisional tersebut. Juga, Sompil secara bertahap menjadi sulit ditemukan dan dimakan setiap hari. (mg2/ren/adi)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button