Ada pura unik di Malang yang terus mengeluarkan air yang tidak pernah kering - WisataHits
Jawa Timur

Ada pura unik di Malang yang terus mengeluarkan air yang tidak pernah kering

miskin

Candi Sumberawan dikenal memiliki sumber air yang tidak pernah kering. Bahkan airnya tersedot oleh puluhan pipa.

Candi Sumberawan terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Lokasi candi ini berjarak 6 kilometer dari Candi Singosari.

Berbeda dengan Candi Singosari yang bangunannya bergaya Hindu-Budha, Candi Sumberawan beragama Budha. Bentuknya berbentuk stupa yang mirip dengan Candi Borobudur.

Sayangnya puncak atau stupa tersebut telah hilang. Ada beberapa kesulitan dalam menata ulang bagian atas tubuh candi, memaksanya untuk tidak dipasang kembali. Diyakini pada puncaknya tidak dipasang atau dihias dengan payung atau chattra karena sisa-sisanya belum ditemukan sama sekali.

Menurut juru kunci Candi Sumberawan Rosida, candi ini diperkirakan dibangun pada masa kerajaan Majapahit. Namun, situs tempat candi itu berada sudah digunakan sejak zaman Singasari.

“Pada zaman Singasari dikenal dengan nama Kasurangganan. Kasurangganan berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti taman,” kata Rosida. detik.comSenin (27/6/2022).

Candi Sumberawan di MalangKompleks Candi Sumberawan di Malang. Foto: Putu Intan/detikcom

Candi Sumberawan juga menjadi tempat persinggahan Raja Majapahit, Hayam Wuruk. Sampai saat ini pura tersebut masih dikunjungi oleh umat Buddha untuk beribadah Waisak dan umat Hindu yang ingin mengambil air suci atau tirta.

Bicara soal air, Candi Sumberawan dipercaya memiliki sumber air yang besar di dasarnya. Hal ini pula yang menjadi dasar penamaan candi.

Candi Sourawan artinya candi yang berdiri di atas mata air. Bahayanya dulu adalah danau atau rawa. Sebelum dirawat, candi ini dikelilingi rawa-rawa,” kata Rosida.

Air dari dasar candi dialirkan ke suatu tempat yang bernama Sendang Kederajatan. Tempat ini digunakan untuk mandi dan airnya juga sering digunakan untuk sholat.

“Airnya keluar dari bawah candi. Jadi ada mata air terbesar yang menyebar melalui bebatuan kemudian mengalir melalui saluran ke sungai dan kemudian ke angkasa (Sendang Kederajatan),” jelasnya.

Selain itu, ada sumber air lain yang juga keramat. Sumber air ini telah diteliti memiliki manfaat kesehatan.

“Airnya bisa langsung diminum tanpa direbus,” kata Rosida.

Candi Sumberawan di MalangSendang Kederajatan di Candi Sumberawan. Foto: Putu Intan/detikcom

Sesampai di sana, traveler juga bisa melihat pipa-pipa yang tugasnya mengalirkan air dari sumbernya ke berbagai tempat. Menurut Rosida, air ini sebenarnya banyak digunakan oleh banyak pihak karena kuantitasnya yang melimpah dan kualitasnya yang baik.

“Ini peluit milik PDAM, Kostrad, TNI AU dan masyarakat di sini. Ada 25 peluit,” katanya.

Sebagai informasi: Candi Sumberawan terletak di kawasan wisata hutan pinus milik Perhutani. Untuk memasuki kawasan tersebut, traveler akan dikenakan tarif Rp 6.000 per orang. Pura ini buka mulai pukul 08.00-16.00 WIB.

Saksikan video Batavia, kekacauan dan keserakahan yang meruntuhkan Belanda, Jakarta.
[Gambas:Video 20detik]
(pena/wsw)

Source: travel.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button