Ini adalah kota terkecil di Indonesia tepat di Samudera Hindia - WisataHits
Jawa Barat

Ini adalah kota terkecil di Indonesia tepat di Samudera Hindia

ZEIT.com– Kota terkecil di Indonesia yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia ini merupakan salah satu kota di provinsi Sumatera Utara dan terletak di pesisir barat pulau Sumatera yang membentang sepanjang pantai dari utara ke selatan, di kawasan Teluk Tapian Nauli. Jaraknya sekitar 350 km dari Kota Medan atau sekitar 8 jam perjalanan.

Dikutip dari Wikipedia, wilayah perkotaan hanya memiliki luas 10,77 km² dan berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021, kota ini berpenduduk 89.584 jiwa dengan kepadatan penduduk 8.318 jiwa/km².

Baca Juga: Polri Bertindak Cepat Jemput 34 WNI Korban Perusahaan Scam Online di Kamboja

Pada zaman Hindia Belanda, kota ini merupakan ibu kota kediaman Tapanuli. Setelah masa kemerdekaan hingga tahun 1998.

“Tanah orang banyak” adalah moto keragaman kota. Mengingat beragamnya suku yang mendiami Sibolga seperti Batak, Minang, Nias, Tionghoa, Jawa dan lain-lain, maka semboyan menjadi negara bagi banyak orang berakar pada kehidupan bersama. Di beberapa sudut kota, ketiga kata ini mudah ditemukan.

Air Terjun Pulau Mursala, salah satu lokasi syuting film King Kong tahun 2005 karya Peter Jackson (w7)

Batas-batasnya adalah: timur, selatan, utara hingga Kabupaten Tapanuli Tengah dan barat hingga Samudra Hindia. Sedangkan sungai yang mengalir di kota tersebut adalah Aek Doras, Sihopo-hopo, Aek Muara Baiyon dan Aek Horsik.

Baca Juga: Libur Tahun Baru Pariwisata Daerah Bima, Tahun Baru Anda Akan Semakin Tak Terlupakan

“Hidup rukun dan damai, bersatu padu membangun negeri, bersama masyarakat Sibolga yang berbeda suku dan agama, multietnis adalah semboyannya, kota keterhubungan Sumut, dengan lambangnya Saiyo Sakato, maju dan jaya kota Sibolga, mari kita bergandengan tangan, menjalin persatuan bahu-membahu, hidup bersama berdampingan, jaya.”

Kota Sibolga dicirikan oleh letaknya yang berada di pesisir pantai, di lereng dan pegunungan. Berada pada ketinggian 0-150 mdpl, kemiringan kawasan perkotaan ini bervariasi dari 0-2% hingga lebih dari 40%.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button