Industri pariwisata menjadi masa depan Indonesia - WisataHits
Jawa Tengah

Industri pariwisata menjadi masa depan Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, HUNGARIAN – Industri pariwisata akan menjadi masa depan yang menjanjikan bagi Indonesia. Karena Indonesia sudah memiliki infrastruktur dan kaya akan potensi keindahan alam yang luar biasa.

Berbeda dengan pertambangan yang terus diolah dari waktu ke waktu, industri pariwisata semakin diproses, tumbuh dan berkembang.

“Sedangkan sumber daya alam semakin banyak diolah, semakin lama akan habis,” kata pemilik PT Panorama Agro Sidomukti Siswono Yudo Husodo, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Minggu (18/12).

Menurut Siswono, Indonesia memiliki potensi wisata yang sangat besar. Alamnya indah, seni dan budayanya kaya dan beragam, keragaman kulinernya beragam, dan arsitekturnya spesifik dan beragam.

Karena arsitektur Bali berbeda dengan Jawa, Minangkabau dan masih banyak lagi. Pantai-pantai di Indonesia juga sangat indah. “Jadi masa depan Indonesia – bukan salah saya – adalah pariwisata,” katanya.

Mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Transmigrasi itu juga mengatakan, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 18 juta dalam setahun.

Dibandingkan dengan 260 juta penduduk Indonesia, itu masih sangat sedikit. “Spanyol – dengan populasi hanya 45 juta, turis datang dalam setahun mencapai 80 juta, bagaimana tidak makmur,” katanya.

Sebagai bagian dari industri pariwisata, Umbul Sidomukti hadir untuk memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan sekitarnya.

Karena dengan wisata ini tinggal toko souvenir, UKM makanan, pemandu wisata, jasa transportasi, hotel dan masih banyak aspek lain yang bisa dipromosikan oleh industri pariwisata.

“Oleh karena itu, kami berharap apa yang telah dilakukan oleh PT Panorama Agro Sidomukti dapat memberikan kontribusi bagi Kabupaten Semarang pada khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya,” tambah Siswono.

Tantangan dan bayang-bayang resesi yang bisa berdampak pada industri pariwisata merupakan hal yang lumrah dalam berbisnis baginya.

Menurutnya, dalam bisnis tidak ada pasang surut, tetapi ada pasang surut (kadang naik dan tidak jarang turun). Bahkan, itu terjadi di semua bidang bisnis.

“Intinya, jangan menyerah saat bisnis Anda mengalami keterpurukan, dan sebaliknya, jangan kehilangan diri sendiri saat sukses,” kata Siswono.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button