Kangean, masa depan pariwisata Indonesia - WisataHits
Jawa Timur

Kangean, masa depan pariwisata Indonesia

Surabaya (ANTARA) – Duduk santai di Pantai Pasir Putih, Desa Kalisangka, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, rasanya tidak pernah bosan menikmati pesona laut biru dengan gradasi yang semakin jernih dinikmati di tepian pantai. Pergerakan air laut oleh ombak kecil menyapu lembut pantai berpasir putih bersih.

Pantai berpasir halus juga memanjakan tubuh untuk bersantai bersama dengan alam yang damai dan sedikit polisi, baik suara orang maupun udara. Hanya sesekali terdengar suara perahu nelayan dan tongkang yang memecah suasana. Obrolan anak-anak pulau pemandian semakin melengkapi suasana.

Jika kebosanan muncul, cobalah melihat ke kiri atau ke selatan. Ada bukit berbukit-bukit dengan dasar batu hitam yang sedikit menjorok ke laut seolah siap melepas kebosanan. Atau Anda menoleh ke kanan dengan pemandangan yang hampir sama yang menceritakan pertemuan laut dengan laut.

Di sisi lain, sekitar 1,9 km ke arah barat, terdapat pulau yang juga memiliki daratan kecil yang diselimuti pasir putih. Pulau Mamburit, namanya.

Di Mamburit kita akan membenamkan diri dalam suasana seolah-olah kita punya pulau sendiri karena sore itu tidak ada yang datang untuk berwisata. Begitu juga di hari-hari lainnya yang selalu sepi.

Hanya di pelabuhan, saat warga turun dari tongkang, suasana agak ramai. Jika pengunjung membawa makanan dari rumah, alangkah baiknya disantap bersama keluarga di pinggir pantai, ditemani perahu nelayan yang ditambatkan.

makanan ringan ikan

Jika beruntung kita bisa menikmati segarnya air kelapa muda yang baru dipetik saat warga mau menjualnya atau bahkan mengajak kita untuk mengambilnya dari pohonnya.

Jika Anda berwisata bersama anak kecil, pantainya yang landai dijamin akan membuat mereka betah. Orang tua juga bisa kembali menikmati masa kanak-kanak dengan menemani anaknya mandi.

Inilah salah satu keindahan Gugusan Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pulau lain di ujung timur Sumenep ini menyimpan sejuta pesona yang belum tergali untuk menarik wisatawan.

Kendala utamanya adalah transportasi yang hanya mengandalkan kapal. Ada dua pendekatan ke Pulau Cukir. Disebut Pulau Cukir karena Kangean adalah penghasil ayam Bekisar “irisan” bersuara merdu.

Pertama dari Pelabuhan Kalianget, Sumenep, dengan pilihan kapal yaitu kapal biasa dengan waktu tempuh delapan sampai sembilan jam dan sekitar empat jam dengan speedboat. Untuk fast boat dengan tarif Rp 182.000 per orang hanya pada hari Senin, Kamis dan Sabtu, sedangkan kapal biasa dengan tarif Rp 80.000 tersedia pada hari Minggu, Selasa, Rabu dan Jumat.

Kedua dari Pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo yang hanya dapat diakses dengan kapal biasa dengan waktu tempuh sekitar delapan jam. Pelayaran dari Anchors ke Kangean ini hanya tersedia seminggu sekali dengan harga Rp 100.000 per orang.

Muhlis, warga Desa Kalikatak, Kecamatan Arjasa, Kangean, mengaku Pulau Mamburit akan menjadi pilihan saat menjamu tamu dari Kota Sumenep atau daerah lain yang datang ke Kangean. Selain suasana pantai, Muhlis dan kawan-kawan biasanya menikmati ikan segar yang mereka bawa dari Kangean untuk barbeque.

anggur laut

Pengunjung tidak hanya dapat membawa ikan dari Kangean, tetapi juga membeli ikan segar dari nelayan di Mamburit, namun pilihan ini berisiko karena tidak akan bertemu dengan nelayan yang baru saja tiba dari tengah laut.

Padlan, warga Pulau Mamburit, mengatakan pulau itu sering dikunjungi masyarakat hanya untuk makan bersama dan bakar ikan. Saat Idul Fitri, pengunjung akan lebih banyak datang ke Pulau Sukun.

Untuk mencapai pulau ini, pengunjung hanya memiliki satu pilihan, yaitu naik kapal dari Pelabuhan Batuguluk, Kangean, dengan biaya Rp 5.000 per orang dengan waktu tempuh sekitar 10 menit.

Pulau Kangean juga memiliki destinasi wisata alam yang sayang untuk dilewatkan, yaitu Pemandian Air Celgung yang terletak di Desa Pabian Kecamatan Arjasa. Pemandian ini tergolong unik karena berada tepat di pinggir pengamatan dan bercampur dengan air laut, namun airnya terasa segar.

Source: sumsel.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button