Ikan Wader Pari jadi buruan wisata kuliner, begini cara pemkot menjaga penduduknya - WisataHits
Yogyakarta

Ikan Wader Pari jadi buruan wisata kuliner, begini cara pemkot menjaga penduduknya

TEMPO.CO, Yogyakarta – Masakan ikan air tawar di daerah Yogyakarta sering disajikan di berbagai tempat kuliner yang terintegrasi di desa wisata atau rumah makan, dan juga mancing di tempat tujuan wisata. Namun, hal tersebut diyakini seiring dengan tingginya minat terhadap wisata kuliner air tawar turut menyebabkan penurunan populasi ikan air tawar tertentu sehingga semakin sulit ditemukan.

Jenis ikan air tawar yang semakin langka karena peminatnya yang tinggi untuk dikonsumsi yaitu ikan pari atau ikan pari. Rasbora argyrotaenia. Wader Pari sangat populer di kalangan penikmat kuliner. Ketika dicampur dengan campuran bumbu tradisional dan tepung terigu, wader goreng berubah menjadi camilan kentang goreng, sambel, dan abon yang enak dan gurih.

“Minat mengkonsumsi ikan pari ini harus diikuti dengan budidaya berkelanjutan di tingkat petani,” kata Gizela Aulia, koordinator Gamawader, komunitas lokal untuk studi ikan di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Senin, 19/9/2022.

Grup Gamawader sendiri telah aktif mendukung sejumlah kelompok pembudidaya ikan di Yogyakarta dalam berbagai terobosan teknologi yang melibatkan berbagai pihak sejak tahun 2020. Seperti mendukung pembudidaya ikan Mina Makmur Rejo Mulyo di Kecamatan Turi, Sleman di lereng Gunung Merapi, mendampingi rombongan Santan Mina Lestari, kabupaten Depok, Sleman hingga mendampingi rombongan Klayar Manunggal, Kabupaten Gunung Kidul.

Misalnya saat mendampingi rombongan Mina Makmur Rejo Mulyo Turi, Sleman, Gamawader menggandeng PT PLN
Pengembangan alat berupa teknologi roda listrik untuk mengarungi para penyeberang di kawasan lereng Merapi. Dikembangkan sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, teknologi ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan di mana petani dapat melakukan bisnis.

“Teknologi kincir listrik yang dikembangkan berfungsi untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut di dalam kolam, sehingga jumlah ikan yang dipelihara bisa jauh lebih banyak,” kata Gizela.

Dengan cara ini, menurut Gizela, kelompok pemuliaan dapat secara konsisten mengembangkan produksi pemulia Wax hingga panen. “Untuk diolah oleh UMKM dalam bentuk aneka kuliner yang nikmat seperti keripik wader, sambal wader dan pepes,” ujarnya.

Gizela mengatakan pendampingan budidaya ikan air tawar seperti Wader Pari tidak cukup hanya dengan bentuk edukasi. “Namun demikian, diperlukan juga upaya untuk mengembangkan teknologi, mengembangkan infrastruktur budidaya dan mengolah hasil pasca panen,” ujarnya.

Selain itu, dengan popularitas
Ikan pari pantai sebagai ikan endemik Indonesia yang bergizi dan bernilai ekonomis tinggi. “Melalui budidaya ini, kami berharap para pembudidaya ikan berhenti menganggap ikan pari sebagai ikan marginal dan mulai tertarik membudidayakannya agar kelestarian ikan pari tetap terjaga,” kata Gizela.

Mengunjungi kawasan pembudidayaan ikan Mina Makmur Rejo Mulyo di Kabupaten Turi, Sleman pekan lalu, direksi PT PLN Eko Sulistyo mengatakan ikan pari ini banyak dicari di beberapa daerah karena rasanya yang disukai lidah masyarakat Indonesia. “Langkah budidaya ikan wader yang dikembangkan oleh komunitas studi mahasiswa akan menjadi alternatif yang baik untuk melestarikan populasi ikan wader di alam sebagai salah satu ikan endemik di Indonesia,” kata Eko.

WICKSONO PRIBADI

Baca juga: 5 Masakan khas Riau untuk pecinta pasta dan ikan

Selalu update informasi terbaru. Tonton berita terkini dan berita pilihan di saluran Telegram “Tempo.co Perbarui”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung.

Source: travel.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button