Gerakan Seribu Embung Ganjar Bisa Dilaksanakan Secara Nasional – Halo Semarang - WisataHits
Jawa Tengah

Gerakan Seribu Embung Ganjar Bisa Dilaksanakan Secara Nasional – Halo Semarang

HALO SRAGEN- Sejumlah petani di Jateng kini bisa tersenyum lebar karena Gerakan Seribu Embung yang digagas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo benar-benar bisa diuntungkan. Dulu ada kekurangan air irigasi, sejak adanya waduk, petani sebenarnya bisa menikmati tiga kali panen dalam satu tahun.

Kegembiraan terlihat di wajah para petani, salah satunya di Desa Guworejo, Kecamatan Karangmalang, Sragen. Pada Jumat (11/4/2022) mereka menantikan panen padi di sawah. Dan hasilnya mengalami peningkatan baik kualitas maupun kuantitas.

“Petani yang wilayahnya sudah memiliki tambak sekarang kaya dan bahagia. Karena petani akan merasakan manfaat dari waduk tersebut,” kata Sadiman, seorang petani dari Desa Guworejo.

Ia mengatakan, sejak ada waduk, petani tidak pernah kesulitan mendapatkan air irigasi. Sehingga mereka bisa mengalami tiga kali panen dalam satu tahun.

“Dulu hanya dua kali panen karena kekurangan air di musim tanam ketiga. Dengan adanya waduk, kini petani bisa menantikan tiga kali panen,” jelasnya.

Selain itu, ketersediaan air membuat kualitas dan kuantitas hasil panen sangat baik.

“Hasilnya lumayan. Dan kalau dulu ada waduk, 1 hektare produksi hanya 5 ton, sekarang bisa mencapai 7 ton per hektare,” ujarnya.

Sadiman yakin Gerakan Seribu Embung yang digagas Ganjar Pranovo bisa dibawa ke tingkat nasional.

“Semoga ini bisa dibawa ke tingkat nasional. Kami berharap mereka semua bisa membangun tambak agar petani di Indonesia bisa sejahtera,” ujarnya.

Kemis, petani lain, juga senang karena bendungan itu membawa hasil panen yang melimpah ke desanya.

“Terima kasih Pak Ganjar, kolamnya sangat bermanfaat dan hasil panennya banyak,” jelasnya.

Bisa menanam padi dan palawija

Manfaat waduk yang dibangun Ganjar Pranowo juga dirasakan warga Desa Danasrilor, Kecamatan Nusahungu, Cilacap. Tidak hanya untuk pertanian, tetapi juga untuk kebutuhan air bersih masyarakat.

“Sawah yang ada di Desa Danasrilor seluas 205 hektar ini merupakan sawah tadah hujan. Jadi Anda hanya bisa menanam saat musim hujan. Di sini 150 petani berharap,” kata Mustaqim, petani dari Danasrilor.

Sejak dibangunnya waduk, petani setempat sudah bisa bercocok tanam tiga kali, terutama yang sawahnya ada di sekitar waduk. Yakni memanen padi dua kali dan Palawija sekali.

“Dengan adanya waduk, program Pak Ganjar sangat bermanfaat. Jika biasanya tidak bercocok tanam sekunder, kini bisa bercocok tanam sekunder di sekitar waduk, yang berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat,” tambahnya.

Gerakan Seribu Embung Ganjar, jelasnya, akan sangat baik jika dilaksanakan di tingkat nasional. Selain meningkatkan kesejahteraan petani, juga bisa menjadi solusi ketahanan pangan.

“Bagaimana program waduk ini dilaksanakan secara nasional? Sehingga petani di luar Jaa sana bisa lebih maju dan menjadi solusi ketahanan pangan. Ini juga bisa meningkatkan perekonomian nasional,” jelasnya.

Sementara itu, Saimun, sekretaris desa Danasrilor, mengatakan 90 persen dari 6.150 penduduk desanya bermata pencaharian sebagai petani.

“Waduk tersebut dibangun dalam dua tahap pada era Pak Ganjar dan selesai pada 2018. Saat ini digunakan untuk pertanian seluas 30 hektar dan air minum untuk warga karena airnya payau,” katanya.

Ke depan, penggunaan air tambak akan ditingkatkan menjadi 50 hektare lahan pertanian. Itu juga dikatakan sebagai turis di desanya. “Airnya stabil, kalau kering biasa saja. Dan itu sudah direncanakan, mudah-mudahan jadi touring,” ujarnya.

Jawa Tengah diketahui saat ini memiliki 1.135 waduk yang tersebar di kabupaten/kota. Jumlah ini melebihi target Gerakan Seribu Embung Ganjar Pranovo. Waduk tersebut digunakan untuk pertanian, penyediaan air baku, perlindungan banjir dan pariwisata (HS).

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button