Generasi Milenial Disebut Banyak Yang Bergabung dengan Organisasi Pemuda Pancasila
Harianjogja.com, JOGJA – Organisasi Pemuda Pancasila (Ormas) Yogyakarta merekrut banyak generasi milenial sebagai anggota. Organisasi ini berkomitmen untuk menjunjung tinggi etika dan memberikan manfaat bagi komunitas perbaikan rumah.
Salah satu milenial yang tergabung dalam ormas ini adalah Arkan Anafi Ardiansyah yang juga mahasiswa Fakultas Hukum UII. Sekaligus menjadi ketua kantor pelaksana kartu anggota daerah DIY di ormas yang didirikan tahun 1959 ini. Pada Minggu (7/3/2022) ia dihadirkan untuk memotivasi anggota PP di eks Gedung RS Sudirman, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
“Saya diundang secara acak untuk memotivasi anggota PP. Pada dasarnya kami menyampaikan bahwa menjadi anggota PP harus baik, benar dan beretika dan membawa manfaat bagi masyarakat Jogja,” kata Arkan.
BACA JUGA: Turis Meledak, Desa Wisata di Jogja Dibanjiri Wisatawan
Arkan mengaku sengaja menghadiri acara tersebut secara langsung untuk memotivasi anggota PP dengan harapan para anggota ormas menjunjung tinggi etika organisasi.
“Kami meminta anggota untuk mematuhi peraturan organisasi, seperti B. Melaksanakan kegiatan sosial di masyarakat,” ujarnya.
Ia mengatakan, anggota PP berasal dari berbagai kalangan, dari muda hingga tua. Melibatkan semua orang tanpa membedakan agama, suku dan ras, ini merupakan perwujudan pancasila yang harus menjunjung tinggi perbedaan. Namun, organisasi saat ini terdiri dari beberapa milenial yang bergabung.
BACA JUGA: Inspeksi Warung dan Toko, Satpol PP Yogyakarta Sita Ratusan Rokok Ilegal
Arkan mengapresiasi bahwa kaderisasi merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi masyarakat. Milenial khususnya memainkan peran penting dalam perkembangan organisasi. Ia mengungkapkan, salah satu alasan banyak milenial bergabung adalah karena organisasi dengan latar belakang beragam itu sesuai dengan ideologi Pancasila
“Ini data KTA yang saya lihat, sebenarnya banyak yang lahir sekitar tahun 2000-an, milenial cukup banyak. Salah satu tujuan organisasi nasional adalah nisasi KTA. Tapi kami tetap pilih-pilih, calon anggota harus memenuhi sejumlah persyaratan dan setelah dinyatakan final baru diterbitkan KTA,” ujarnya.
Source: jogjapolitan.harianjogja.com
