Forum Komunitas Bahari Desak Gubernur Batalkan Pemekaran Palabuhan Baru Probolinggo - Kempalan.com - WisataHits
Jawa Timur

Forum Komunitas Bahari Desak Gubernur Batalkan Pemekaran Palabuhan Baru Probolinggo – Kempalan.com

KEMPALAN SURABAYA: Forum Masyarakat Kelautan, Kelautan, dan Perikanan meminta Gubernur Jawa Timur untuk membatalkan pembangunan pelabuhan umum Probolinggo Baru di kota Probolinggo.

Ketua Oki Lukito mengatakan bahwa ekspansi Pt. Delta Artha Bahari (BUMD) akan memusnahkan dan mengorbankan ratusan pohon bakau di kawasan suaka alam bakau dan merebut kembali laut sekitar 300 meter dari bibir pantai.

Dalam sebuah pernyataan kepada Faust. com (3/9), Oki mengatakan ratusan pohon monggrove program penghijauan mangrove 2017 menggunakan dana APBD Jatim yang ditanam Kementerian Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. Site yang akan dibangun untuk perluasan pelabuhan terletak di kawasan lindung pantai kota Probolinggo yaitu Bee Jay Bakau Resort, dan berbatasan dengan kawasan mangrove wisata alam pantai Pantai Pilang.

Perluasan Pelabuhan Probolinggo Baru dianggarkan Rp 16,1 miliar dalam APBD Jatim 2022 dan tendernya telah selesai dan dimenangkan oleh PT. Tataanalisa Multimulya sedangkan pembimbingnya dimenangkan oleh Pt. Intishar Karya senilai Rp 249 juta. “Anggaran untuk perluasan pelabuhan Probolinggo harus diarahkan untuk mengatasi kemiskinan masyarakat pesisir di Pantura, khususnya nelayan yang saat ini berjuang melaut karena terbatasnya solar di SPDN dan SPBU,” kata Oki.

Ia menambahkan, perluasan pelabuhan baru Probolinggo saat ini dinilai tidak terlalu penting dan tidak berdampak pada jumlah kunjungan kapal dan kegiatan bongkar muat di pelabuhan Probolinggo.

Pasalnya, sejak dibangun tahun 2013, pelabuhan yang telah menyerap APBD Jatim sekitar Rp 900 miliar itu tidak berdampak signifikan terhadap PAD dan tidak berdampak berantai bagi masyarakat Kota Probolinggo dan belum berhasil mengalihkan kepadatan. angkutan barang ke jalur darat.

Oki menambahkan, menurut catatan, pembangunan Pelabuhan Probolinggo direncanakan selama 20 tahun dan dibagi dalam tiga tahap. Jangka pendek untuk periode 2013-2017, jangka menengah untuk periode 2018-2022 dan jangka panjang untuk periode 2023-2033.

Pada tiga tahap, fasilitas tersebut akan diselesaikan di zona pelabuhan yang berbeda, yaitu zona peti kemas, zona curah, zona kargo, zona perkantoran, zona fasilitas umum, zona fasilitas pendukung seperti pengolahan limbah, bunker bahan bakar dan pemadam kebakaran, dan zona fasilitas pendukung seperti pengolahan limbah, bunker bahan bakar dan pemadam kebakaran, dan pembangunan akses jalan menuju pelabuhan. . (*)

Editor: Ayah

Source: kempalan.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button