Fakta Bogor sebagai kota hujan - WisataHits
Jawa Barat

Fakta Bogor sebagai kota hujan

Fakta Bogor

JurnalPost.com Kota Bogor dikenal sebagai kota dengan wilayah yang memilih berbagai tempat wisata. Sejak zaman Belanda hingga saat ini, Bogor menjadi kota penting karena merupakan penghubung ke Batavia atau Jakarta. Ada banyak destinasi menarik di kota ini. Sebagai kota penyangga Jakarta, perkembangan Kota Bogor terus signifikan. Berikut setidaknya 7 fakta menarik dari kota Bogor yang wajib Anda ketahui:

Asal usul Nama Kota Bogor

Kota Bogor dikaitkan dengan makna pohon aren (Aren). Dalam bahasa Sunda, pohon aren diartikan sebagai pohon kawung. Dengan demikian, Bogor memiliki arti pohon palem yang mati. Pada zaman Belanda, pernah terjadi peristiwa ketika seorang gubernur jenderal membakar hutan yang ditumbuhi pohon kawung. Hal inilah yang menjadi dasar penamaan Bogor dan diartikan sebagai pohon palem yang terbakar. Sedangkan menurut bahasa Belanda, Bogor berasal dari kata “Buitenzorg”, nama resmi penjajah pada masa penjajahan Belanda. Pendapat lain mengatakan bahwa Bogor berasal dari kata “Bahai” yang artinya sapi. Keberadaan sapi ini melekat pada patung sapi di Kebun Raya Bogor. Dalam bahasa Arab, kata Bogor berasal dari kata “Baghar” yang kemudian digunakan oleh orang Sunda dan Jawa untuk mengubah penyebutan “Ba” menjadi “Bo” sehingga disebut Bogor.

kota hujan

Bogor merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang dikenal sebagai kota hujan. Sejak didirikan pada tahun 1482 di zaman Belanda, Bogor telah dikenal sebagai Buitenzorg, yang berarti ‘tanpa rasa takut’ atau ‘aman dan damai’. Karena curah hujan yang tinggi, Bogor disebut sebagai kota hujan. Secara ilmiah, tingginya curah hujan di Bogor disebabkan letak kota ini yang berada di antara 3 (tiga) gunung besar, yaitu Gunung Salak, Gunung Pangrango dan Gunung Gede. Karena dikelilingi oleh pegunungan besar, proses pembentukan awan menjadi lebih mudah, sehingga curah hujan di Kota Bogor lebih tinggi daripada di kota-kota sekitarnya. Fenomenanya, meski Bogor masih memiliki curah hujan yang tinggi saat musim kemarau. Jumlah curah hujan rata-rata mencapai 3.500 hingga 4.000 mm/tahun. Selain pegunungan, luasnya hutan di Kota Bogor menyebabkan pembentukan awan lebih cepat dalam proses hidrologi. Oleh karena itu, jika Anda berkunjung ke kota ini, Anda harus menyiapkan payung sebelum hujan.

Julukan Kota Angkot

Mencari angkutan umum di kota ini sangatlah mudah, banyak terdapat angkutan kota di setiap sudut kota. Karena itu, Bogor disebut sebagai kota sejuta angkot. Berdasarkan data Organda 2012, ada sekitar 3.412 angkot yang beroperasi di 23 trayek di Kota Bogor. Angkutan umum di kota ini berwarna seragam, memberikan kesan bahwa angkutan massal mudah ditemukan dan tersebar luas. Namun, jumlah angkot akan terus berkurang seiring dengan pemberlakuan program bus kota dari pemerintah.

Pusat Penelitian

Ada banyak lembaga dan pusat penelitian yang didirikan di kota Bogor sejak masa pra-kemerdekaan. Hal ini menjadikan Bogor sebagai pusat pendidikan dan penelitian pertanian di Indonesia. Salah satunya adalah Institut Pertanian Bogor yang merupakan salah satu lembaga yang mengkhususkan diri di bidang pertanian. Selain itu, ada Kebun Raya Bogor (KRB), sebuah situs untuk konservasi ex situ. Penelitian di KRB ditujukan untuk mahasiswa dan peneliti yang melakukan penelitian dengan objek atau pengelolaan tumbuhan. KRB merupakan fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Kota Bogor untuk membantu nasabah mendapatkan data yang akurat.

Istana Kepribadian di Bogor

Istana Bogor telah menjadi kediaman Presiden sejak 1950. Dulunya merupakan tempat yang digunakan sebagai tempat peristirahatan pada zaman Belanda. Konon banyak tamu negara yang pernah menginap di istana ini. Presiden Soekarno lebih memilih bekerja di Istana Bogor daripada di Istana Merdeka di Jakarta Pusat. Presiden Jokowi juga mengatakan Istana Bogor lebih kondusif untuk bekerja karena udaranya lebih sejuk, lebih asri dan lebih hijau. Sehingga ia dapat menciptakan relaksasi dan ketenangannya sendiri saat bekerja.

Juga dikenal sebagai Kota Petir

Selain sebagai kota hujan, Bogor memiliki curah hujan yang tinggi diikuti dengan guntur yang menggelegar. Data BMKG menyebutkan jumlah sambaran petir tinggi di Bogor, Indonesia. Pada tahun 2016 terjadi 700.000 sambaran petir. Kepadatan petirnya mencapai 24 kali per kilometer persegi per tahun. Hal ini terjadi karena Bogor terletak di dataran tinggi yang sering membentuk awan cumulonimbus. Bahkan Guiness Book of Records secara resmi menganugerahkan kota Bogor dengan predikat Kota Petir.

Kebun Raya Bogor tertua di Asia

Kebun Raya Bogor sudah terkenal sejak zaman Belanda. Menurut LIPI, Kebun Raya Bogor adalah salah satu kebun raya tertua di Asia Tenggara, sejak dua abad. Sejak 2018, Kebun Raya Bogor masuk dalam daftar sementara Situs Warisan Dunia Unesco. Hal ini terjadi karena ribuan tanaman ditanam di kebun raya Bogor. Situs Pusat Konservasi Kebun Raya LIPI mencatat kelimpahan flora di Kebun Raya Bogor, terdiri dari 213 famili, 1.202 genera, 3.156 spesies dan 12.141 spesimen tumbuhan. Hal ini menjadikan KRB sebagai jantung dan nafas Kota Bogor. Selain sebagai destinasi wisata, KRB terus berkembang menjadi benteng konservasi plasma nutfah, menyimpan banyak keanekaragaman hayati, sehingga menjadi tempat wisata edukasi yang menarik.

Penulis: Erma Kusuma Wardani

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button