Empat rumah warga Tengger di Kabupaten Probolinggo tertimbun longsor - WisataHits
Jawa Timur

Empat rumah warga Tengger di Kabupaten Probolinggo tertimbun longsor

BPBD bekerja sama dengan warga setempat melakukan evakuasi longsor di rumah warga setempat.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Warga setempat, BPBD, polisi dan TNI membersihkan dan mengevakuasi longsoran

Kabupaten Probolinggo, Bhirawa.
Hujan deras di lereng Gunung Bromo pada Senin (28/11) menyebabkan empat rumah di Dusun Gerong, Desa Sariwani, Sukapura, Kabupaten Probolinggo rusak akibat longsor. Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan Pegunungan Bromo sejak tadi malam, sehingga pada Selasa (29/11) warga melakukan evakuasi bersama TNI, Polri dan BPBD.

Rumah yang rusak akibat longsor itu milik suku Tengger. Rumah-rumah penduduk yang terkena longsor terletak tepat di lereng gunung. Rata-rata kerusakan rumah ada di dinding belakang rumah atau dapur, selain merusak bangunan, material longsor juga menimbun bangunan. Material longsor juga merusak alat elektronik dan perabot rumah tangga korban.

Tim gabungan BPBD, TNI, Polri dan Forkopimka Sukapura bersama masyarakat sekitar terus melakukan pembersihan material longsoran sejak Senin pagi. Hariyono, pejabat Desa Sariwani, Selasa (29/11) mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 05.00 WIB saat warga masih tidur. Namun untungnya, longsor tersebut tidak memakan korban jiwa. Kerugian material ditaksir mencapai Rp 500 juta.

“Longsor terjadi sekitar pukul 05.00 WIB setelah tebing di belakang rumah 4 korban diterjang hujan deras yang cukup tinggi, tidak ada korban jiwa hanya kerusakan total Rp 500 juta, kami berharap pemerintah memberikan bantuan segera kepada para korban sehingga dapat mengurangi beban ekonomi dan biaya pembangunan rumah,” ujarnya.

Kepala Pusdalops BPBD Kabupaten Probolinggo Aries Setyawan mengatakan 4 rumah warga rusak berat, 5 rumah rawan longsor, khususnya di Desa Sariwani terdapat 8 kecamatan rawan longsor, 8 kecamatan tersebut memiliki wilayah perbukitan.

“Petugas BPBD Kabupaten Probolinggo turun ke lokasi untuk membantu rumah korban longsor, dibantu TNI/Polri membersihkan material longsoran, ada 5 rumah rawan longsor dan 8 kecamatan juga rawan longsor. Warga yang tinggal di lereng gunung harus selalu waspada. ’ kata Aris.

Longsor melanda lereng Gunung Bromo, Jawa Timur, hingga merusak empat rumah penduduk Tengger. “Intensitas hujan yang tinggi selama beberapa jam menyebabkan longsor yang menimpa empat rumah rusak di Desa Sariwani, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo,” kata Aries Setyawan.

Terjadi longsor dan retakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, dua rumah yang rusak itu tidak bisa ditempati oleh warganya. Mereka akhirnya mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Menurut Aries, warga sekitar dibantu petugas BPBD Probolinggo membersihkan rumah warga yang terdampak longsor. Dinas sosial Probolinggo telah membagikan sembako dan selimut kepada warga empat rumah yang terdampak longsor.

Aries meminta masyarakat di lereng Gunung Bromo mewaspadai terjadinya longsor di beberapa titik rawan saat hujan dalam jangka waktu lama. Data BPBD Probolinggo menemukan bahwa longsor juga terjadi di Desa Wonokerto selain Desa Sariwani. Di desa ini longsor menutup akses jalan menuju kawasan wisata Gunung Brimi dan Desa Sapih.

Tebing setinggi 40 meter itu runtuh, menghalangi jalur wisata ke Gunung Bromo. Turis terjebak kemacetan selama sekitar dua jam. Longsor terjadi sekitar pukul 17.30 WIB di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lereng Gunung Bromo selama 5 jam.

Longsor material memblokir jalan menuju Bromo. Banyak warga dan wisatawan yang ingin ke Gunung Bromo terjebak longsor. Juga dari arah berlawanan. Karena itu, BPBD Kabupaten Probolinggo menggunakan alat berat untuk membersihkan material longsoran. Penduduk setempat dan TNI/Polri mendukung BPBD di lokasi. Butuh waktu hampir satu jam untuk membersihkan material longsoran di jalur Bromo dengan menggunakan alat berat.

Sopir wisata asal Malang, Rizki, mengaku terjebak kemacetan selama hampir 2 jam karena longsoran salju. Meski begitu, dia mengapresiasi petugas yang cepat tanggap.

“Salut kepada warga dan petugas gabungan yang membersihkan material longsoran. Sekitar satu jam setelah pembersihan material longsoran. Dan kami bisa melanjutkan perjalanan untuk menemani tamu dari Singapura yang ingin berlibur ke Bromo,” kata Rizki.

Camat Sukapura Bambang Yulius mengatakan, pembersihan material longsoran cepat selesai karena menggunakan alat berat. Pembersihan lumpur yang tersisa akan dilanjutkan besok karena lokasinya terlalu gelap.

“Dalam seminggu terjadi 3 kali longsor di Desa Wonokerto. Kami dan semua pihak selalu tanggap dan cepat agar lalu lintas wisata ke Gunung Bromo tidak terganggu terlalu lama,” kata Bambang kepada detikJatim.

“Kami mengimbau warga dan wisatawan untuk lebih berhati-hati saat hujan deras. Longsor terjadi di dua desa, Desa Ngadirejo dan Wonokerto. Saat ini ada 9 titik longsor di jalur wisata Gunung Bromo. Namun, hanya yang di Wonokerto saja yang mengganggu lalu lintas, imbuhnya (Wap.bb).

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button