Duka Gubernur Riau mendapat kabar bahwa Gajah Damar meninggal karena virus di sebuah taman wisata - WisataHits
Jawa Barat

Duka Gubernur Riau mendapat kabar bahwa Gajah Damar meninggal karena virus di sebuah taman wisata

Duka Gubernur Riau mendapat kabar bahwa Gajah Damar meninggal karena virus di sebuah taman wisata

pekanbaru

Seekor anak gajah bernama Damar yang tinggal di Taman Wisata Alam Buluh (TWA) China meninggal karena virus tersebut. Meninggalnya Damar ternyata menjadi duka bagi Gubernur Riau Syamsuar.

Gubernur Syamsuar sedih mendengar kabar kematian gajah Damar. Karena Syamsuar yang memberikan akta kelahiran dan nama gajah tersebut saat lahir pada tahun 2020.

“Maafkan saya. Gajah yang saya beri nama Damar mati mendadak,” kata Gubernur Syamsuar, Rabu (18/1/2023).

Syamsuar mengaku pernah mengunjungi tempat tersebut. Termasuk memberi makan Damar.

“Saya pernah memberi mereka makanan saat berkunjung ke sana karena jumlah gajah di Riau sedikit, mudah-mudahan tidak ada lagi yang mati,” ujarnya.

Syamsuar berharap ke depan BKSDA Riau dapat mendeteksi penyakit Damar. Orang sakit segera diobati.

Diketahui, orang bernama Damar ditemukan tewas oleh petugas. Damar lahir di TWA Buluh Cina pada 3 Juli 2020.

“Damar adalah anak gajah dari sepasang gajah latih di sana, Robin dan Ngatini,” kata Kepala BKSDA Riau Genman S. Hasibun kepada wartawan.

Genman mengatakan kelucuan Damar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke TWA. Jadi kematian Damar adalah sebuah tragedi bagi konservasi.

Genman mengatakan petugas atau pelatih gajah awalnya tiba di lokasi pada Senin 11 Januari pukul 07.45 WIB. Petugas saat itu mengecek dan hendak membawa gajah tersebut ke dalam hutan.

Saat petugas bernama Alex tiba di lokasi, ia melihat gajah damar tergeletak tak bergerak. Awalnya Alex mengira Damar masih tertidur.

Namun, dipastikan gajah tersebut telah mati. Padahal sebelumnya pada Selasa 10 Januari sekitar pukul 18.00 WIB petugas jaga malam masih melihat Damar dalam kondisi baik tanpa gejala sakit yang mencurigakan.

“Setelah menerima laporan, saya meminta tim medis untuk melakukan otopsi dan mendiagnosa penyebab kematian gajah Damar. Sampel berupa lidah gajah, hati, limpa, lambung, ginjal, jantung, paru-paru dan cairan perikardial dikirim ke laboratorium di Kota Bogor untuk mengetahui penyebab kematian gajah Damar secara detail,” tambah Genman.

Apalagi, uji laboratorium sudah selesai pada Rabu (17/1/2023). Hasilnya gajah damar jantan berumur 2 tahun 4 bulan mati setelah dinyatakan positif Elephant Endoteliotrope Herpes Virus (EEHV).

“Jenis virus ini sangat sulit diprediksi, gejalanya tidak jelas hanya dengan melihat fisik gajah. Namun, bisa menyerang dengan cepat pada anak gajah,” ujarnya.

Genman memastikan Balai BKSDA Riau telah bekerja keras selama ini untuk mencegah dan mengantisipasi kematian gajah bekerja sama dengan Badan Pengawasan Gajah. Salah satunya melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, pemberian obat-obatan, vitamin dan suplemen makanan.

Simak video “Melihat Peternakan Ikan Napoleon di Kepulauan Riau”
[Gambas:Video 20detik]
(ras/afb)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button