Desa Gilingan mulai menghadapi parkir liar dan pedagang kaki lima di sekitar Masjid Zayed - WisataHits
Jawa Tengah

Desa Gilingan mulai menghadapi parkir liar dan pedagang kaki lima di sekitar Masjid Zayed

RADARSOLO.ID – Kecamatan Gilingan sudah mulai melaksanakan instruksi untuk ikut serta dalam pemeliharaan dan perawatan Masjid Raya Sheikh Zayed yang baru saja diresmikan. Hal itu dilakukan sesuai dengan instruksi Pemkot yang tidak ingin kawasan yang sudah dibangun ditumbuhi lahan parkir dan pedagang liar.

Kepala Desa Gilingan Priadi mulai berkoordinasi dengan sejumlah tokoh daerah setempat untuk melanjutkan imbauan pemerintah kota terkait antisipasi munculnya tempat parkir liar dan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Masjid Agung Sheikh Zayed. Menurut dia, juknis tersebut diterima beberapa hari lalu saat serah terima jabatan di lingkungan Pemkot Surakarta.

“Mas Wali sudah meminta kami untuk menjaga kondisi masyarakat. Untuk mencegah hal itu terjadi, kami menempatkan Babinsa, Babinkamtibmas, dan Linmas untuk berpatroli. Kami akan komunikasikan parkir dengan pihak lalu lintas nanti, karena memang banyak kendaraan yang parkir di sekitar masjid,” ujarnya, Selasa (15/11).

Pihaknya meminta sejumlah tokoh masyarakat dan RT/RW setempat untuk mendata jika ada kelompok yang ingin terlibat dalam pencaplokan lahan parkir, serta pedagang yang ingin berjualan. Hal itu untuk mengantisipasi maraknya parkir liar dan pedagang kaki lima di kawasan tersebut.

“Untuk mengantisipasi parkir kami sudah komunikasikan dengan lingkungan untuk mengantisipasi munculnya PKL liar Desember ini kami akan membuka cabang UMKM di Taman Smart Mills sekitar masjid karena mendapat tempat harapannya tidak muncul PKL liar di sekitar masjid ,” kata Lurah.

Secara terpisah, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengimbau masyarakat untuk menjaga dan merawat masjid dan kawasan yang sudah tertata dengan baik. Pihaknya tidak ingin lahan parkir dan pedagang kaki lima liar bermunculan di kawasan tersebut sehingga membuat kawasan tersebut terlihat kotor dan tidak tertata.

“Hati-hati, Gringan sekarang jadi tujuan wisatawan. Sengaja saya jadikan Lurah Gilingan lama sebagai juru kunci masjid agar bisa berkoordinasi dengan Lurah baru. Jangan sampai ada gesekan publik, tidak ada parkir liar dan tidak ada PKL liar , saya tidak melarang, tapi semua itu ada aturannya. Penting karena masjid ini akan selalu menjadi acuan karena kita banyak event-event besar,” kata walikota baru-baru ini. (ves/bendungan)

RADARSOLO.ID – Kecamatan Gilingan sudah mulai melaksanakan instruksi untuk ikut serta dalam pemeliharaan dan perawatan Masjid Raya Sheikh Zayed yang baru saja diresmikan. Hal itu dilakukan sesuai dengan instruksi Pemkot yang tidak ingin kawasan yang sudah dibangun ditumbuhi lahan parkir dan pedagang liar.

Kepala Desa Gilingan Priadi mulai berkoordinasi dengan sejumlah tokoh daerah setempat untuk melanjutkan imbauan pemerintah kota terkait antisipasi munculnya tempat parkir liar dan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Masjid Agung Sheikh Zayed. Menurut dia, juknis tersebut diterima beberapa hari lalu saat serah terima jabatan di lingkungan Pemkot Surakarta.

“Mas Wali sudah meminta kami untuk menjaga kondisi masyarakat. Untuk mencegah hal itu terjadi, kami menempatkan Babinsa, Babinkamtibmas, dan Linmas untuk berpatroli. Kami akan komunikasikan parkir dengan pihak lalu lintas nanti, karena memang banyak kendaraan yang parkir di sekitar masjid,” ujarnya, Selasa (15/11).

Pihaknya meminta sejumlah tokoh masyarakat dan RT/RW setempat untuk mendata jika ada kelompok yang ingin terlibat dalam pencaplokan lahan parkir, serta pedagang yang ingin berjualan. Hal itu untuk mengantisipasi maraknya parkir liar dan pedagang kaki lima di kawasan tersebut.

“Untuk mengantisipasi parkir kami sudah komunikasikan dengan lingkungan untuk mengantisipasi munculnya PKL liar Desember ini kami akan membuka cabang UMKM di Taman Smart Mills sekitar masjid karena mendapat tempat harapannya tidak muncul PKL liar di sekitar masjid ,” kata Lurah.

Secara terpisah, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengimbau masyarakat untuk menjaga dan merawat masjid dan kawasan yang sudah tertata dengan baik. Pihaknya tidak ingin lahan parkir dan pedagang kaki lima liar bermunculan di kawasan tersebut sehingga membuat kawasan tersebut terlihat kotor dan tidak tertata.

“Hati-hati, Gringan sekarang jadi tujuan wisatawan. Sengaja saya jadikan Lurah Gilingan lama sebagai juru kunci masjid agar bisa berkoordinasi dengan Lurah baru. Jangan sampai ada gesekan publik, tidak ada parkir liar dan tidak ada PKL liar , saya tidak melarang, tapi semua itu ada aturannya. Penting karena masjid ini akan selalu menjadi acuan karena kita banyak event-event besar,” kata walikota baru-baru ini. (ves/bendungan)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button