Dalam sorotan media asing, tradisi seks di Gunung Kemukus menjadi sumber Cuan - WisataHits
Jawa Tengah

Dalam sorotan media asing, tradisi seks di Gunung Kemukus menjadi sumber Cuan

Rabu, 12 Oktober 2022 – 19:05 WIB

PITA – Beberapa waktu lalu masyarakat dihebohkan dengan tradisi seks yang berasal dari Gunung Kemukus, Sragen, Jawa Tengah. Rupanya ada pesta seks terselubung di gunung dengan kedok ritual Penglarisan dan Pesugihan. Pesta seks itu juga dihadiri ribuan pengunjung dari berbagai daerah.

Karena itu, dikhawatirkan tradisi tersebut akan disetujui oleh para politisi karena tingginya pendapatan dan pajak. Terletak di Kompleks Pemakaman Pangeran Samudro 300 meter di atas permukaan laut. Ribuan peziarah berkumpul di tempat ini pada malam Satu Suro.

Bahkan, mereka disebut-sebut mulai dari ibu rumah tangga, pegawai swasta hingga pejabat negara. Tradisi seks ini dilakukan tujuh kali berturut-turut pada hari Kamis Pahing, Jumat Pon, Jumat Kliwon dan malam Satu Suro. Sayangnya, banyak yang melakukan hubungan seks bukan pasangan suami istri.

Mereka berhubungan seks dengan jemaah haji lain dan bahkan bisa menggunakan jasa pekerja seks. Dikatakan berasal dari abad ke-16, tradisi seks ini dimulai dengan cerita tentang Pangeran Samudro yang berselingkuh dengan selir raja, yang juga dikenal sebagai ibu tirinya.

Kemudian dia ditangkap dan dibunuh di tempat ini, anehnya tempat itu dianggap sebagai tempat yang bahagia saat itu. Tradisi seks ini bahkan telah diekspos oleh media lokal dan asing.

Salah satunya adalah saluran TV Australia SBS, menurut Subarno, salah satu paranormal di lokasi ziarah yang datang ke gunung ini adalah pasangan suami istri. Sehingga hubungan seksual itu halal. Namun, ini bergeser setelah ada pekerja seks komersial berkedok ritual.

Padahal, menurut penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UGM, tradisi seks sengaja diciptakan oleh oknum-oknum yang tidak bermoral karena alasan ekonomi. Hal ini juga diharapkan dapat mendongkrak bisnis prostitusi, katanya, dan tingkat perputaran rupiah akan terus menghasilkan wacana tentang tradisi seks di sana.

Citra negatif Gunung Kemukus ini berusaha diubah sejak kemunculannya kembali pada akhir Desember 2021. Kemudian Gunung Kemukus menjadi salah satu wisata baru di Sragen yang terlihat instagramable. Ritual sebelumnya telah menjadi budaya yang tidak salah lagi perlu dipertahankan.

Namun, hal ini juga perlu ditegaskan, karena budaya asli seringkali terdesak oleh hal-hal negatif dari budaya asli. Pergeseran ini dijalankan oleh segelintir orang yang hanya berorganisasi untuk mendapatkan lebih banyak rupiah.

Bahkan, media asing memberitakannya sebagai budaya seks negatif. Seks yang sebenarnya dilakukan oleh pasangan suami istri kini telah menjadi prostitusi terselubung untuk menghasilkan uang. (dra)

Source: bandung.viva.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button