Bupati Cianjur Sindir: "Wisata Bencana Menyebabkan Kemacetan dan Menghambat Distribusi Logistik" - WisataHits
Jawa Barat

Bupati Cianjur Sindir: “Wisata Bencana Menyebabkan Kemacetan dan Menghambat Distribusi Logistik”

TRIBUNBENGKULU.COM – Bupati Cianjur Herman Suherman mengimbau warga berhenti menjadikan bencana gempa Cianjur sebagai destinasi wisata.

Menurut Herman, inilah yang menyebabkan distribusi logistik untuk para korban tersendat.

“Bahkan saya cek ada wisata bencana alam. Yang datang dari mana-mana merasa kasihan dengan masyarakat yang membutuhkan sembako,” kata Herman saat ditemui di RS Cimacan, Minggu (27/11/2022).

Herman mencontohkan distribusi air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang terhambat kemacetan lalu lintas.

“Transportasi barang sulit, macet dan sebagainya. Mereka datang dari mana-mana, hanya ingin melihatnya saja,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia mengimbau warga sekitar untuk tidak menjadikan lokasi bencana sebagai tempat wisata yang akan menimbulkan kemacetan lalu lintas.

“Untuk itu kami usulkan kepada warga Cianjur khususnya cukup melihat warga kami yang terkena musibah, berdoa saja,” ujarnya.

Herman pun mempersilakan warga yang memberikan bantuan untuk datang langsung ke posko dapur umum.

Baca juga: Maaf! Ibu di Cianjur Nyalakan Reruntuhan Reruntuhan untuk Dimakan Anak: Sampai Tangan Sakit

“Bukannya langsung ke tempat pengungsian. Ujung-ujungnya banyak dan sedikit dan macet,” imbuhnya.

Reruntuhan puing yang benar untuk makanan bagi anak-anak

Di tengah situasi sulit pascagempa Cianjur, pangan menjadi begitu berharga.

Persediaan makanan tidak selalu tersedia. Kalaupun perlu membeli, jaraknya terlalu jauh untuk dijangkau.

Hal itu membuat Dedeh (40), Salaeuri, Desa Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, siap menggali reruntuhan untuk mencari makan bagi anaknya yang berusia 3 tahun.

Dedeh terpaksa mengungsi di kamp pengungsi bersama suami dan dua anaknya, bersama ratusan korban lainnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button