BI: Pertahankan inflasi inti di tengah dampak perlambatan ekonomi global - WisataHits
Jawa Tengah

BI: Pertahankan inflasi inti di tengah dampak perlambatan ekonomi global

JAKARTA, AYOSEMARANG.COM – Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga 7-day reverse repo rate (BI7DRR) sebesar 3,50% dan suku bunga deposit facility sebesar 2,75% dan suku bunga lending facility sebesar 4,25% untuk keluar. Demikian disampaikan Ketua Kelompok Departemen Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, Wira Kusuma, dalam diskusi online Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) pada Senin 25 Juli 2022 dengan topik “Pemulihan Ekonomi Di Tengah Ketidakpastian Global” .

“Ini adalah hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Juli 2022. Keputusan ini sejalan dengan prakiraan inflasi inti yang masuk meskipun ada risiko dampak dari kebijakan tersebut. perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi domestik,” jelasnya.

Wira mengatakan Bank Indonesia tetap mewaspadai risiko meningkatnya ekspektasi
Inflasi dan inflasi inti ke depan, serta memperkuat respons terhadap bauran kebijakan moneter yang diperlukan dengan stabilisasi nilai tukar rupiah, penguatan transaksi moneter dan suku bunga.
Untuk memperkuat bauran kebijakan tersebut, kata Wira, Bank Indonesia menerapkan serangkaian strategi mulai dari penguatan operasi moneter hingga penguatan kerjasama dengan bank sentral hingga keberhasilan 6
agenda prioritas jalur keuangan Kepresidenan Dewan Indonesia pada G20 2022.

Baca Juga: Obyek Wisata Kebun Teh Sikatok, Rekomendasi Tempat Penyembuhan di Wonosobo, Menyejukkan Mata

“Money trading merupakan langkah pre-emptive dan proaktif untuk memitigasi risiko meningkatnya ekspektasi inflasi dan inflasi inti dengan meningkatkan struktur suku bunga di pasar uang dan menjual obligasi pemerintah di pasar sekunder,” jelasnya.

Selain itu, BI juga memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai bagian dari pengendalian inflasi melalui intervensi di pasar valas yang didukung oleh penguatan operasi moneter. Selain itu, BI melanjutkan kebijakan transparansi suku bunga dasar (SBDK) dengan pendalaman suku bunga kredit konsumer.

“BI juga melakukan perluasan QRIS antar negara dengan mempercepat implementasi, melakukan pilot deal transaksi penyelesaian mata uang lokal dengan negara-negara di Asia, dan mengimplementasikan QRIS week nasional untuk mencapai target 15 juta pengguna baru,” tambahnya.

Wira menambahkan, BI juga menjaga kelancaran operasional Standar Nasional API Terbuka (SNAP) Pembayaran, khususnya Penggerak Pertama Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) yang mempersiapkan implementasi kedua.
Movers menargetkan Desember 2022.

“Sekaligus memperkuat politik internasional dengan memperluas kerjasama”
dengan bank sentral dan otoritas lain dari negara mitra. Begitu juga dengan Kementerian Keuangan, mensukseskan 6 (enam) agenda prioritas financial line kepresidenan Indonesia pada G20 tahun 2022,” ujarnya.

Source: www.ayosemarang.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button