Berburu dan Mengejar Foto Perjuangan Bangsa di Museum Brawijaya Malang - WisataHits
Jawa Timur

Berburu dan Mengejar Foto Perjuangan Bangsa di Museum Brawijaya Malang

Berburu Foto dan Menelusuri Perjuangan Bangsa oleh Komunitas Foto Instanusantara di Museum Brawijaya, Malang, Minggu (14/8/2022). (Tidak)

BACAMALANG.COM – Instanusantara, salah satu komunitas fotografi berbasis media sosial terbesar di Indonesia, memanfaatkan Instanusantara, salah satu komunitas fotografi berbasis media sosial terbesar di Indonesia dengan mengadakan tantangan atau tantangan berburu foto di 10 wilayah dan 15 kota secara bersama-sama.

Kota Malang yang juga termasuk tak mau ketinggalan. Pemotretan berlangsung pada Minggu (14/822) di Museum Brawijaya, Jalan Ijen.

Pembimbing kegiatan, Rahma Amalia, mengatakan hunting foto kali ini lebih kepada menelusuri sejarah.

“Berburu atau kejar-kejaran foto bukan hanya menjadi penarik massa, tapi kita juga harus melihat dari sisi lain, dalam hal ini sejarah bangsa,” ujarnya di sela-sela acara.

Menurut Rahma, museum ini dipilih karena selain lokasinya yang berada di pusat kota, koleksinya sangat menarik untuk disimak. Beberapa koleksi ini disimpan di Ruang I dan II, namun ada juga yang ditemukan di luar ruangan, seperti Death Boat and Coach yang fenomenal, dan buku-buku tua di Ruang Perpustakaan.

“Di sini, peserta juga bisa mendengar bahwa koleksi militer tidak hanya tentang senjata, tetapi juga tentang dokumentasinya,” katanya.

Dokumentasi berupa foto sejarah koleksi Museum Brawijaya Malang (ist)

Seperti yang dikatakan salah satu peserta hunting, Tri Cahyo yang terkesima dengan foto-foto sejarah koleksi Museum Militer. Pameran foto di Ruang 1, ruang pameran koleksi 1945-1949, mendokumentasikan aksi para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan.

“Karya para fotografer saat itu sangat luar biasa baik dari segi komposisi maupun momennya,” ujar fotografer asal Malang tersebut.

Pria yang mengunjungi museum ini beberapa tahun lalu saat masih duduk di bangku SMA juga mengagumi koleksi berbagai obat-obatan yang digunakan saat itu.

“Kami tahu banyak hal, bukan hanya senjata,” katanya.

Namun sebagai penggiat foto, Tri Cahyo berharap agar dokumentasi yang ada bisa lebih lengkap lagi jika memungkinkan.

“Setidaknya kita tahu siapa yang membuat momen-momen berharga itu,” katanya.

Pengelola museum, Letda Supriono, mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kontribusi apapun terkait pengembangan museum ini.

“Kami terus berupaya menata museum ini dengan lebih baik, misalnya dengan menata ulang atau menambah koleksi,” ujarnya.

Salah satunya adalah keris koleksi Imam Utomo Gubernur Jawa Timur periode 1998-2003 dan 2003-2008 di Ruang II museum. Imam Utomo sebelumnya menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya.

Supriono mengakui memang masih banyak koleksi yang belum tertampung karena keterbatasan ruang.

“Pada dasarnya, kami terus mencari informasi pendukung agar museum ini tetap menarik sebagai wisata edukasi,” pungkasnya. (Tidak)

Source: bacamalang.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button