BEM Vokasi UI tanam 3.500 bibit mangrove di Indramayu - WisataHits
Jawa Barat

BEM Vokasi UI tanam 3.500 bibit mangrove di Indramayu

JAKARTA (ANTARA) – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia menanam 3.500 bibit mangrove di kawasan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu sebagai langkah nyata mitigasi krisis iklim.

Gerakan yang diinisiasi oleh Departemen Sosial, Komunitas dan Lingkungan (Sosmasling) BEM Pendidikan Vokasi UI 2022 bersama dengan Departemen Lingkungan Hidup (DLH) Badan Eksekutif Mahasiswa UI 2022 ini dinamakan Gerakan Menanam Mangrove (Gertakau).

“Keberadaan Gertakau merupakan upaya dan komitmen BEM Vokasi UI bersama BEM UI untuk memitigasi dampak negatif krisis iklim dengan langkah-langkah sederhana, namun diharapkan berdampak besar,” ujar Ketua Pelaksana Gertakau BEM UI Arya Baskara dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Baca Juga: BEM UI Tanam 100 Bibit Mangrove di Pulau Pramuka

Arya mengatakan program Gertakau merupakan respon terhadap krisis iklim yang sedang berlangsung. Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam laporan yang diterbitkan oleh IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), mencatat bahwa pemanasan global telah mencapai 1,1 derajat Celcius sejak abad ke-19. Beberapa ilmuwan percaya kenaikan suhu akan mendekati 3 derajat Celcius.

Naiknya suhu memiliki banyak dampak, salah satunya adalah naiknya permukaan air laut. The University of Hawaii Sea Level Center mencatat kenaikan permukaan laut dunia hingga 3,9 cm pada Januari 2018, atau meningkat 1,7 kali lipat dibandingkan level tahun 1970.

Sementara itu, peta iklim global NOAA dari citra satelit menunjukkan rata-rata kenaikan muka air laut sebesar 3,1 mm per tahun. Peningkatan ini terjadi akibat mencairnya es dari gletser dan lapisan es lainnya akibat pemanasan suhu bumi.

Fenomena naiknya permukaan air laut dirasakan oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama yang tinggal di wilayah pesisir seperti Kabupaten Indramayu.

Baca Juga: UI kembangkan wisata mangrove di Nusakambangan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengumumkan bahwa sektor pertanian dan perikanan yang menjadi tulang punggung perekonomian Kabupaten Indramayu terkena dampak serius dari krisis iklim. Selama musim kemarau 2015-2016, kekeringan melanda lebih dari 33.000 hektar lahan pertanian di Kabupaten Indramayu.

Kejadian ini menyebabkan penurunan hasil panen padi hingga 80 persen, termasuk di Kabupaten Kandanghaur. Hal ini tentu dapat mengganggu pasokan beras nasional karena 5 persen pasokan beras nasional berasal dari Kabupaten Indramayu.

Sebagai penyuplai 35 persen hasil perikanan di Jawa Barat, Kabupaten Indramayu yang hanya berada pada ketinggian 1-4 meter di atas permukaan laut dengan luas tambak lebih dari 35.000 hektar, perlu upaya lebih ke depan untuk mengatasi permukaan laut. kenaikan dan pasang surut yang sangat mungkin terjadi.

“Dengan adanya program kerja Gertakau ini diharapkan mampu memberikan dampak yang baik dan bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat khususnya di Desa Eretan Kulon, serta dapat memperkuat perekonomian Desa Eretan Kulon melalui kegiatan ekowisata”, ujarnya.

Baca Juga: UI Tanam Mangrove untuk Lindungi Lutung Jawa di Bekasi

Menurutnya, Gertakau 2022 memiliki tiga agenda, yakni Mantion (Mangrove Untuk Negeri), kampanye bersih sampah, dan Prove (Lindungi Mangrove Kita).

Reporter: Asep Firmansyah
Penerbit : Bambang Sutopo Hadi
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button