Belimbing Batu, Pesona Keindahan Alam yang Terselubung Legenda di Bangka Selatan - WisataHits
wisatahits

Belimbing Batu, Pesona Keindahan Alam yang Terselubung Legenda di Bangka Selatan

Harga tiket: Rp 5.000, Jam operasional: 24 jam, Alamat: Tanjung Ketapang, Kec. Bang Toboali, Kab. Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung; Kasus: Cek lokasi

Kepulauan Bangka Belitung terkenal dengan berbagai kawasan wisata yang menarik. Pulau-pulau yang terletak di bagian timur pulau Sumatera ini terletak di dekat provinsi Sumatera Selatan. Daerah ini terkenal sebagai penghasil timah dan memiliki kerukunan antaretnis serta pantai yang indah. Salah satu kabupaten yang menaungi objek wisata ikonik Batu Belimbing, Bangka Selatan.

Berwisata ke tempat wisata alam seperti pantai sepertinya sudah menjadi hal yang lumrah. Bangka Selatan tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang indah berupa pantai, tetapi juga tempat wisata yang unik dan ikonik yang sangat sayang jika dilewatkan begitu saja. Bahkan, pemerintah setempat telah menetapkan wisata ini sebagai salah satu geowisata di Indonesia.

Disebut legenda karena kawasan wisata ini meninggalkan cerita sejarah yang tak pernah hilang ditelan waktu. Legenda batu tersebut menjadi ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan batu lainnya. Ukuran batunya besar dan bentuknya unik, tidak seperti batu pada umumnya. Menariknya, bebatuan ini tersebar di teluk atau kawasan pesisir Pulau Bangka Belitung.

Atraksi Carambola

Atraksi BelimbingKredit gambar: Google Maps Tony Beckman

1. Memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda dengan batuan lainnya

Nama objek wisata ini merupakan representasi dari bentuk dan ukuran bebatuan yang sesuai dengan fakta. Batuan ini termasuk batuan mirip granit yang diperkirakan berumur jutaan tahun. Sekalipun hujan dan terkena sinar matahari terus menerus selama jutaan tahun, batuan ini tetap awet dan kokoh tanpa usia.

Belimbing wuluh tidak terbuat dari satu batu saja, melainkan dari beberapa gugusan batu yang ada yang letaknya berdekatan seperti rumah bertingkat, ada pula yang letaknya satu persatu. Masing-masing batu berukuran jumbo dengan diameter yang berbeda satu sama lain yaitu sekitar 5-6 meter.

2. Memiliki caption yang menarik

Batu granit berukuran raksasa dengan bentuk unik seperti carambola ini ternyata memiliki legenda yang menarik. Menurut legenda, kemunculan batu berbentuk belimbing itu terjadi tepat setelah kematian dua pahlawan desa setempat dan penguburan jenazah mereka di sana.

Rupanya kedua pahlawan desa itu bernama Ko Abing dari suku Tionghoa dan Bang Belim dari suku Melayu yang saling bersahabat. Keduanya suka menikmati sunset di atas batu besar setiap sore. Batu itu seolah menjadi saksi bisu persahabatan mereka. Suatu hari, desa mereka diserang penyakit yang memakan banyak korban.

Selama wabah, mereka berdua memimpikan seorang tabib ajaib yang bisa menyembuhkan penyakit aneh ini. Dia tinggal di seberang lautan. Keesokan harinya, mereka bernavigasi sepanjang hari untuk menemukan keberadaan tabib. Setelah bertemu, mereka diberi obat berupa belimbing wuluh. Sebutir buah dapat menyembuhkan seseorang.

Ko Abing dan Bang Belim kemudian kembali ke desa mereka membawa buah-buahan dengan pukulan, seperti bintang yang terlihat dari atas, dan aromanya seharum yang bisa mereka bawa. Setelah dibagikan kepada penduduk desa, hanya tersisa dua tetapi diberikan kepada penduduk desa lain yang belum menerimanya.

Karena tidak ada yang bisa dilakukan, mereka berdua meninggal dan dimakamkan di sebuah batu besar tempat mereka menikmati matahari terbenam setiap sore. Tujuh hari setelah kematian Ko Abing dan Bang Belim, sebuah batu raksasa berbentuk belimbing muncul yang diyakini sebagai buah ajaib tepat di atas kuburan mereka. Oleh karena itu, penduduk setempat menamakannya Batu Belimbing.

3. Termasuk kawasan geowisata

Objek wisata yang dimiliki oleh BelimbingKredit gambar: Google Maps Engineeline Henriette

Sebelum dijadikan objek wisata, kawasan ini dulunya merupakan kawasan hutan belantara. Namun, setelah ditemukannya bebatuan unik tersebut, kawasan ini dimanfaatkan untuk geowisata. Secara ilmiah, gugusan batuan granit yang terdapat di kawasan geowisata ini terbentuk akibat pembekuan magma yang terjadi sekitar jutaan tahun yang lalu.

Pola goresan yang terbentuk pada batuan tersebut disebabkan oleh erosi air hujan yang terjadi secara terus menerus selama ratusan tahun. Untuk membuat bentuk irisan granit terlihat seperti buah belimbing dan menjadi ikon kawasan wisata dengan bentuk bebatuan yang unik.

Alamat dan cara menuju lokasi

Alamat CarambolaKredit gambar: Google Maps Haduao 1

Kawasan geowisata berbatu yang menjadi simbol ini terletak di selatan Bangka, di Kepulauan Bangka Belitung, tepatnya di wilayah Toboali. Kawasan tersebut memiliki luas dua hektar dan terdapat gugusan batuan berbentuk belimbing dengan berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda satu sama lain. Lokasi wisata Batu Belimbing cukup strategis, tidak jauh dari jalan menuju Pasiban, Kampung Lalang.

Letaknya sekitar 80 kilometer dari Bandara Depati Amir, Pangkalpinang atau sekitar 2 kilometer dari pusat Kabupaten Toboali. Wisatawan yang penasaran dengan penampakan nyata gugusan batu berbentuk belimbing ini bisa mengunjungi Toboali dengan menggunakan minibus. Minibus dapat disewa di terminal bandara dengan biaya Rp 600.000 termasuk bahan bakar, sopir dan kendaraan.

Biaya hanya berlaku untuk penggunaan sehari penuh. Biayanya pasti akan berbeda jika wisatawan menyewa kendaraan sehari semalam penuh. Selain itu, biaya dapat dinegosiasikan langsung dengan pengemudi, tergantung durasi perjalanan. Selain minibus, wisatawan juga bisa menggunakan taksi Bluebird dengan tarif resmi.

Jika ingin mencoba menyetir sendiri, wisatawan juga bisa menggunakan sepeda motor atau mobil untuk menempuh perjalanan menuju objek wisata Batu Belimbing dari pusat kota Toboali selama kurang lebih 10 menit. Untuk rutenya, wisatawan dapat memanfaatkan Google Maps atau meminta warga sekitar untuk tidak tersesat karena rambu-rambu jalan cukup tinggi dan tidak terlalu lebar.

Harga tiket masuk objek wisata

Harga Tiket BelimbingKredit Gambar: Google Maps Dian MS

Ruang geowisata ini terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi setiap saat. Namun belum ada tarif resmi pengelola wisata, sehingga wisatawan hanya diwajibkan membayar biaya parkir kendaraan. Biaya parkir mobil Rp 5.000 sedangkan sepeda motor Rp 2.000. Waktu yang tepat untuk berkunjung adalah pada sore hari.

Lokasi wisata berada tepat di depan Pantai Batu Perahu, sehingga jika wisatawan berkunjung ke Batu Belimbing pada sore hari, mereka dapat sekaligus menikmati pemandangan matahari terbenam dengan latar belakang pantai yang eksotis. Jika wisatawan ingin mengabadikan pemandangan di sekitar tempat wisata menggunakan drone, sebaiknya berkunjung pada siang hari.

Aktivitas menarik yang bisa dilakukan di Batu Belimbing

Aktivitas di Batu BelimbingKredit gambar: Google Maps Benito Rama

1. Perburuan Foto

Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib bagi wisatawan saat berkunjung ke objek wisata ini. Wisatawan yang mencari foto siluet disarankan untuk berkunjung pada pagi atau sore hari. Jika wisatawan ingin mengabadikan potret pemandangan di sekitar kawasan wisata Batu Belimbing dengan pencahayaan yang baik, sebaiknya datang pada siang hari.

Sebelum berangkat ke objek wisata ikonik ini, wisatawan yang menyukai fotografi disarankan untuk mengisi daya baterai ponsel atau kamera hingga penuh. Karena banyak sekali tempat-tempat menarik yang bisa difoto di kawasan tersebut. Meskipun batuan berbentuk belimbing tersebar di seluruh pulau, namun di daerah inilah yang paling banyak jumlahnya.

2. Kopi sebelum ke sana

Wisatawan yang datang dari luar kota atau pulau dapat beristirahat sejenak untuk singgah di sebuah kafe di taman pusat benteng kota, kecamatan Toboali. Ada menu latte khas Bangka yang kental dan ditambah seporsi telur rebus. Setelah puas dengan kopinya, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan sekitar 2 km menuju Batu Belimbing.

3. Nikmati panorama matahari terbenam

Seperti yang diceritakan legenda setempat tentang persahabatan antara Ko Abing dan Bang Belim, aktivitas mereka menikmati panorama matahari terbenam di sore hari ternyata sangat menarik. Lokasi objek wisata yang berada tepat di depan pantai Batu Perahu ini menawarkan pesona keindahan sunset dengan latar belakang pantai di sore hari.

Fasilitas yang tersedia di kawasan wisata

fasilitas carambolaKredit gambar: Google Maps Sugeng Dwi Warna

Di kawasan geowisata seluas dua hektar yang berisi gugusan bebatuan menyerupai belimbing itu, tersedia beberapa fasilitas yang bisa dimanfaatkan wisatawan. Meski tidak ada warung di kawasan wisata tersebut, namun banyak warga sekitar yang menjajakan nanas dan terasi di pinggir jalan menuju kawasan wisata Batu Belimbing.

Nanas dan terasi merupakan perpaduan bumbu yang biasa digunakan untuk mengolah makanan khas Bangka, Lempah Kuning. Tour director memberikan fasilitas berupa tempat parkir, podium yang digunakan untuk pertunjukan, beberapa gazebo untuk tempat istirahat, dan mushola.

Menariknya, pengelola juga menawarkan fasilitas berupa taman dan replika sepeda dengan tulisan “Toboali” yang bisa digunakan oleh wisatawan yang hobi fotografi dan selfie.

Tak heran jika kawasan wisata Batu Belimbing disebut sebagai kawasan geowisata. Gugusan batuan mirip granit yang ditemukan di daerah tersebut menarik perhatian banyak wisatawan karena bentuknya yang menyerupai carambola dan berukuran besar. Saat berkunjung, wisatawan akan disuguhkan panorama bebatuan dengan latar belakang pantai.

Source: www.itrip.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button