BBPOM memberikan bimbingan teknis kepada kader ketahanan pangan desa di Pangandaran - WisataHits
Jawa Barat

BBPOM memberikan bimbingan teknis kepada kader ketahanan pangan desa di Pangandaran

TIME INDONESIA, PANGANDARAN – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung melakukan bimbingan teknis (Bimtek) bagi kader keamanan pangan Desa di Kabupaten Pangandaran, Jumat (2/9/2022).

Pembinaan kader ketahanan pangan desa dilakukan untuk Desa Selasari Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran.

Koordinator Kelompok Bahan Informasi dan Komunikasi BBPOM Bandung Rera Rahmawati mengatakan keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk melindungi pangan dari kemungkinan kontaminasi.

“Pencemaran tersebut meliputi cemaran biologis, cemaran kimia, dan cemaran benda lain yang dapat mempengaruhi, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia,” kata Rera.

Bimbingan teknis bertujuan untuk memastikan bahwa pangan yang digunakan sebagai pangan olahan tidak bertentangan dengan agama, kepercayaan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.

Manfaat panduan teknis ini antara lain menjaga kesehatan, mendukung pertumbuhan fisik anak dan mengurangi risiko diare. Selain itu, juga mengurangi risiko keterlambatan pertumbuhan, membantu perkembangan intelektual untuk meningkatkan konsentrasi belajar.

“Makan makanan yang diproses dengan baik mendorong perkembangan fisik dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja,” tambahnya.

Program Keamanan Pangan merupakan agenda nasional yang menyasar sekolah, desa dan pasar. “Kami adalah BBPOM Lakukan kaderisasi untuk beberapa kelompok yang nantinya akan mendukung masyarakat umum agar yang dikonsumsi aman,” jelasnya.

Kepala Desa Selasari Taskwara, biasa dipanggil Ugas, mengatakan program keamanan pangan sangat dibutuhkan masyarakat untuk menghindari dampak buruk pascakonsumsi. “Desa Selasari ini merupakan desa wisata, ke depan akan banyak potensi produk makanan olahan berbahan dasar makanan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan,” kata Ugas.

Pangan yang dikonsumsi harus bebas dari risiko efek samping, sehingga diharapkan dapat memberikan yang terbaik bagi UMKM masa depan melalui bimbingan teknis ini. “Ada tiga pilar untuk menjamin keamanan pangan, yaitu pilar bisnis, pilar pemerintah, dan pilar konsumen,” jelas Ugas.

Pelaku ekonomi, kata Ugas, harus menjamin keamanan dan kualitas pangan. Pelaku ekonomi harus menghadirkan produk terbaik agar tidak terjadi penyimpangan.

“Jika terjadi penyimpangan, bisa dikenakan sanksi,” kata Ugas.

Selain itu, peran pemerintah diperlukan untuk menjamin keamanan pangan dan kualitas pangan. “Perlu ada pengawasan melalui regulasi dan standarisasi penilaian keamanan, khasiat dan mutu produk sebelum diedarkan,” kata Ugas.

Kesadaran konsumen juga diperlukan karena mereka berhak mendapatkan pangan yang aman dan berkualitas. “Konsumen perlu mengetahui kualitas produk yang digunakan,” pungkas Ugas. (*)

**) Dapatkan update informasi harian terpilih dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button