Warga Desa Rejowinangun Gelar Srawung, warga Gumbregah - WisataHits
Yogyakarta

Warga Desa Rejowinangun Gelar Srawung, warga Gumbregah

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Kampung Srawung akan kembali dilaksanakan selama tiga hari di Fasum RW 05 Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta pada tanggal 20-23 Oktober 2022 dengan tema “Warga Gumbregah”.

Hari pertama
Acara diawali dengan rangkaian kegiatan keagamaan oleh para remaja dan Takmir 2 Masjid Raya Gedongkuning. Hari pertama Desa Srawung diakhiri dengan kulminasi Pengajian Agung dalam Kebersamaan Mengangkat Kajian Warga Gumbregah, Nadhah Barokah.

Dari sisi religi, menurut Ahlan dan Eko Wahyudi, acara Kampung Srawung benar-benar mencairkan suasana religi sehingga memungkinkan seluruh masyarakat menikmati Sesrawungan.

Baca Juga: Menyambut Pembangunan Daerah, RW 01 Terban Siapkan Pengaktifan Desa Wisata

Hari kedua
Kampung Srawung bekerja dengan struktur pemerintahan dari tingkat terendah RT, RW, Kelurahan, Kecamatan hingga Kabupaten. Pada hari kedua, Kampung Srawung mengadakan workshop permainan tradisional anak, pentas seni dari berbagai sanggar anak, dan UKM kuliner dan fashion sebagai bentuk pemberdayaan sosial masyarakat untuk kesejahteraan.

Hari ke tiga
Menelusuri budaya luhur Yogyakarta, Kampung Srawung mengumpulkan seluruh elemen masyarakat untuk berbaur menjadi satu. Pagi harinya kami mulai dengan Tuo City Happy Bike yang diikuti 400 orang di sepanjang kota tua Yogyakarta dan diakhiri dengan pusat kegiatan UMKM yang menjual barang-barang Tonggo.

Sore harinya diadakan ambiyuk, seluruh warga RT yang berbeda menggelar karnaval budaya yang diikuti sekitar 1000 orang, anak-anak, remaja dan dewasa. Warga sangat antusias membagikan 7 Gunungan salah satunya Apeman kepada masyarakat umum.

Puncak acara malam di Desa Srawung adalah acara adat dan kesenian “Srawung Tonggo, Kembul Bujono” yang dihadiri oleh seluruh tokoh masyarakat, aparat pemerintah, tokoh agama dan berbagai kalangan masyarakat.

Turut hadir pada acara puncak Pengabdian Mantri di Desa Srawung itu Kemantren Kotagede Komaru Mak’arif yang mengapresiasi Desa Srawung.

“Acara ini merupakan forum yang sangat baik untuk meningkatkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat perkotaan dan menggali potensi warga,” kata Komaru.

Pengunjung berkumpul untuk menikmati Tonggo Kitchen Dish, yang dapat dinikmati tamu secara gratis sebagai semacam layanan dial-in Tresno. Acara inti dibuka dengan pertunjukan doa dan tarian lintas agama serta hiburan rakyat, yang menambah kemeriahan acara ke-5 di Desa Srawung yang bertema ‘Warga Gumbregah’.

Menurut pemandu adat setempat, Kampung Shawung menggali potensi kuliner daerah tersebut.

“Di luar dugaan, antusiasme warga banquet (amal) terhadap potensi dapur masing-masing rumah meledak pada tahun ini. Tadinya takut kurang, Alkhamdulillah, masih cukup untuk semua tamu,” kata Joko.

Baca Juga: Program Kampung Sayur Kota Jogja Raih Penghargaan Cipta Bhakti Nugraha

Acara di Desa Srawung ini juga terselenggara dengan kerja keras para pemuda setempat. Harapannya bisa berlangsung lagi di tahun 2023 dan didukung banyak pihak.

“Saya sangat senang seluruh pemuda RW 05 Rejowinangun dengan antusias membantu segala persiapan sehingga acara ini berjalan dengan lancar. Semoga tahun depan lebih semarak dan berdampak luas bagi masyarakat,” ujar Fajar, Ketua Panitia Pelaksana Desa Srawung.

Ketua Kotagede Irsyam Hs Silver juga mengapresiasi acara Kampung Srawung: “Bagus sekali, acara ini datang dari masyarakat dengan atau tanpa dukungan pemerintah. Namun sangat disayangkan jika pihak yang bertanggung jawab tidak secara mandiri mendukung kegiatan seperti ini yang sudah berjalan selama 5 tahun ini,” ujarnya.

Tak lupa testimoni dari Komunitas Podjok Sepeda Tua yang diwakili oleh TowielFiet: “Acara ini luar biasa, perlu dikembangkan, semoga kedepannya bisa menjadi kegiatan wisata di Yogyakarta dan festival tahunan.” (CD)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button