Jawa Barat

Batik berusia 12 tahun asal Karawang ini menampilkan sejarah lokal dan karya-karya di Moskow

Batik berusia 12 tahun asal Karawang ini menampilkan sejarah lokal dan karya-karya di Moskow
Tie-dye berusia 12 tahun dari Kabupaten Karawang bernama Akeyla Naraya. © 2022 Instagram @akeyla.id/Merdeka.com

Merdeka.com – Gadis 12 tahun asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat berhasil mendapatkan pewarna dasi dengan motif sejarah lokal. Pembuat ikat celup bernama Akeyla Naraya ini dikenal menciptakan motif Candi Jiwa yang merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Karyanya juga dipresentasikan di kota Moskow, Rusia.

Akeyla (panggilan akrabnya) mengungkapkan bahwa gadis berusia 12 tahun itu telah mengagumi sisa-sisa kerajaan Tarumanegara sejak kecil beberapa waktu lalu. Banyak motif batik yang terinspirasi dari pembangunan candi di sana.

Artikel media taboola

Secara khusus, Akeyla menempelkan motif khas Candi Jiwa pada batiknya karena memiliki bentuk yang indah menyerupai bunga teratai. Berikut kisah selengkapnya dikutip dari ANTARA, Senin (3/10).

2 dari 5 halaman

Tema Dibuat oleh Akeyla

Batik berusia 12 tahun dari Kabupaten Karawang bernama Akeyla Naraya

© 2022 Instagram @akeyla.id/Merdeka.com

Candi Jiwa adalah salah satu bangunan di Kompleks Situs Batujaya di Kecamatan Batu Jaya dan Pakis Jaya, Kabupaten Karawang.

Bangunan ini terbuat dari bata merah, berukuran 19 x 19 meter dan tinggi 4,7 meter. Di bagian atas, beberapa bulatan disusun melingkar dimaksudkan sebagai tempat stupa dengan motif beraneka ragam.

Beberapa motif tersebut kemudian menjadi andalan batik Akeyla, seperti B. Ayam Ciparage, Bunga Tarum, Rumah Tempur, Lumbung Padi, Beddog (Parang), Bunga Teratai, Ikan Etong dan Nasi karena Karawang merupakan kawasan lumbung padi.

Pola yang dicap dan dilukis oleh Akeyla bahan prefabrikasi, dengan warna yang berbeda. Akeyla menggunakan warna hitam, kuning, emas, merah, biru, hijau, ungu dan banyak warna lainnya dalam komposisinya.

3 dari 5 halaman

Perjalanan dunia ke Rusia

pewarna dasi Hasil rancangannya kemudian diterbangkan ke sejumlah negara untuk ditampilkan di acara-acara fashion di Lebanon, Kyrgyzstan atau Rusia. Di Rusia, batiknya pernah dipamerkan pada Festival Indonesia di Kota Moskow pada 2017.

Akeyla ke Moskow secara mandiri. Saat itu karyanya sedang dikuratori oleh teman ibunya sebelum ia pergi ke Rusia. Di sana, motif tie-dye Candi Jiwa muncul dalam sebuah acara yang bertemakan kerajaan-kerajaan Indonesia kuno.

Pada 2019, batiknya kembali mendapat undangan untuk tampil di Moskow. Berikutnya muncul di elubang angin Indonesia Days di Beirut, Lebanon untuk membawa misi penjaga perdamaian ke wilayah tersebut. Kemudian ia juga sukses memamerkan karyanya di Nomad Fashion World di Kyrgyzstan pada Juni 2022.

4 dari 5 halaman

Akeyla tie-dye guru

Lahir pada 4 November 2010, gadis ini mengaku sudah 7 tahun berkecimpung di dunia tie-dye. Sebelumnya, ia banyak belajar dari seniman batik difabel di Kabupaten Karawang, dan enam di antaranya menjadi guru desain model Akeyla.

Berkat pengetahuan seniman, ia dapat memperkenalkan karyanya ke Rusia dan negara lain. Sebagai bentuk rasa syukur, Akeyla kemudian mencoba berperan lebih besar dengan membantu mendirikan kampung tie-dye di daerah tersebut.

Pendirian desa tie-dye, yang didukungnya melalui situs donasi online, bertujuan untuk mendidik seniman tie-dye di sana dan memperkenalkan tie-dye buatan penyandang disabilitas ke dunia.

Saat ini donasi untuk pembangunan desa tie-dye di Karawang baru terkumpul Rp 733.070 dari target Rp 200 juta, namun masih ada 59 hari lagi untuk donasi.

5 dari 5 halaman

Kreativitas Akeyla bersama teman-temannya

Batik berusia 12 tahun dari Kabupaten Karawang bernama Akeyla Naraya

© 2022 Instagram @akeyla.id/Merdeka.com

Ia baru saja menyelesaikan peragaan busana tie-dye bertema lokal Karawang bersama rekan-rekan regionalnya dari Sea World Ancol. jakarta Utara, September lalu.

Rekan satu timnya adalah Caca Karisa, Kesha Wilhelmina, Calisa Salsabila Dalimunthe, Aretha Felicia dan Cerika Putriana Sofia. Mereka tampil dengan gaya Akeyla untuk menyambut ulang tahun taman tersebut.

Caca dan kawan-kawan sering mengiringi penampilan Akeyla di Indonesia karena mereka bersahabat. Dalam hal ini, Akeyla memasukkan tie-dye ke dalam teknik menggantungkan atau melilit kain tanpa memotong dan menjahit.

[nrd]

Source: www.merdeka.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button