Melihat persaingan dan kemajuan kedepan, inilah strategi program kerja PHRI-BPC Kota Bogor - WisataHits
Jawa Barat

Melihat persaingan dan kemajuan kedepan, inilah strategi program kerja PHRI-BPC Kota Bogor

Satria Pramadiva, S.IP, Sekretaris BPC PHRI Kota Bogor. Syarif | ahli

BOGOR – Rapat Kerja Cabang (Rakercab), Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor periode 2022-2027, membahas sejumlah program strategis. Baik program jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.

Di bawah arahan dr. Yuno Abeta Lahay dan Sekretaris Satria Pramadiva, S.IP, PHRI Kota Bogor menyiapkan strategi mengantisipasi berbagai program pemerintah ke depan. Misalnya, rencana pemindahan pusat pemerintahan ibu kota negara (IKN) untuk mengantisipasi inflasi atau program yang berdampak langsung pada sektor hotel, restoran, hiburan, dan pariwisata.

Sekretaris BPC Kota Bogor Satria Pramadiva, S.IP mengatakan, Rakercab membahas secara ikhtisar berbagai kegiatan program kerja tahun ini dan tentunya membicarakan isu-isu yang tertunda atau mungkin muncul di masa mendatang.

“Dalam jangka pendek, kami ada persiapan untuk mengikuti Rakernas PHRI Yogya pada Februari 2023. Ada juga persiapan membentuk Panitia Turnamen Futsal dan mengaktifkan kembali PHRI Cup. Kemudian juga sedang dilakukan pembicaraan untuk memindahkan Sekretariat BPC PHRI dari Kota Bogor ke Hotel Ririn,” kata Satria saat rapat wilayah yang digelar di Hotel Ririn, Jalan Pajajaran, Kota Bogor.

Satria melanjutkan, program jangka menengah berencana untuk terus bekerja sama dengan beberapa instansi terkait, seperti dalam rangka pembinaan kepegawaian seperti di BLK Disnaker. “Kami akan mengoptimalkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk memajukan sektor hotel, restoran, dan pariwisata di Kota Bogor,” ujarnya.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Satria juga memaparkan salah satu program jangka panjang PHRI Kota Bogor dalam hal sinergi, kerjasama dan menghadapi program pemerintah ke depan. Diharapkan pemerintah dapat terus bekerja sama dengan PHRI untuk bersama-sama merencanakan langkah IKN dengan matang.

Seperti disebutkan, sebelum pandemi Covid-19, sekitar 40% pajak daerah Kota Bogor berasal dari sektor pariwisata yaitu hotel, restoran, dan hiburan. Hotel sekarang sering mengandalkan MICE, yang sangat tumpang tindih dengan aktivitas agensi. “Selain dukungan kami terhadap kebijakan pemerintah, kami perlu melakukan perencanaan yang sangat matang untuk mendukung sektor pariwisata dan mereka yang bergantung pada sektor pariwisata untuk penghidupan mereka. Insya Allah saya dan PHRI siap berada di garda terdepan dalam membela kepentingan mereka yang hidup di sektor perhotelan dan restoran,” ujarnya.

Dengan rangkaian program kerja yang telah disusun, Satria berharap hasil rakercab dapat dilaksanakan dan dilaksanakan melalui berbagai program oleh pengurus dan pemangku kepentingan bisnis di sektor hotel, restoran, hiburan dan pariwisata.

Di tempat yang sama, Ketua PHRI Kota Bogor, Dr. Yuno Abeta Lahay mengapresiasi pengurus dalam menyusun program kerja ke depan. “Ini merupakan rapat kerja yang akan memaparkan berbagai gagasan dan program untuk kemajuan PHRI ke depan. Saya harap setiap anggota dapat saling mengingatkan dan tetap mematuhi aturan yang ada. Alhamdulillah okupansi rata-rata bulan ini sebesar 72,8 persen. Jadi Kota Bogor masih memiliki tingkat okupansi tertinggi di Jawa Barat,” pungkas Yuno. RIF

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button